Aplikasi di Ponsel

Sebelum mengenal Android, saya adalah pengguna ponsel Symbian. Waktu itu ponsel yang saya gunakan (dan beli dengan uang sendiri) adalah Nokia 6120 dan sesudahnya Sony Ericsson G900. Alasan saya memilih ponsel Symbian kala itu adalah karena kemampuan multitaskingnya. Ini terbukti bagaimana Nokia 6120 menjadi ponsel kesayangan saya selama bertahun-tahun hingga akhirnya saya jual beberapa tahun yang lalu. Sayangnya untuk ponsel penggantinya, Sony Ericsson G900, saya agak sedikit kecewa dengan performa ponsel ini. Karena itulah akhirnya saya pun memutuskan untuk menggantinya dengan ponsel Android.

Samsung Y menjadi pilihan saya untuk ponsel Android. Alasannya sih sederhana saja, kondisi finansial saya hanya mampu untuk membeli ponsel tipe tersebut. Meski begitu, toh saya tidak terlalu kecewa. OS Android benar-benar memanjakan saya. Berbagai aplikasi saya instal. Mulai dari sosial media, pemutar film, hingga tentunya aplikasi office untuk menulis.

Minimnya memori internal membuat saya terpaksa berpindah hati kembali. Kala itu kebetulan adik perempuan saya ingin membeli ponsel baru dan menawarkan ponsel miliknya, Sony Xperia J, untuk saya beli. Setelah berpikir beberapa waktu, akhirnya tawaran tersebut saya terima. Dan hingga kini Xperia J ini masih setia menemani saya dalam berselancar di dunia maya. Yah, meski beberapa waktu terakhir, si Xperia mulai teriak-teriak kepenuhan memori 😀

Untuk aplikasi sendiri, tentunya ada beberapa aplikasi yang menjadi favorit kita untuk ponsel Android ini. Entah itu sosial media, pengedit foto, penyimpan data, juga permainan. Saya bukan penggemar foto selfie, jadi tidak banyak aplikasi pengeditan foto di ponsel saya. Saya juga nyaris tak menginstal game di ponsel saya. Kalau yang ini alasannya karena memori internalnya yang semakin terbatas. Nah, untuk halaman depan sendiri, berikut adalah aplikasi yang mengisi halaman depan ponsel saya.

1. Worpress, ini aplikasi wajib banget dan selalu saya update tiap kali ada pemberitahuan update. Tampilannya makin lama makin asyik dan tentunya bisa membuat saya tak perlu buka komputer untuk mengupdate tulisan blogger-blogger lain yang saya ikuti.

2. Whats App, sebelum BBM untuk android lahir, whats app adalah aplikasi pengirim pesan nomor satu yang saya gunakan. Untuk sekarang, whats app lebih sering digunakan untuk percakapan grup dan juga ODOJ

3. BBM, ini aplikasi pengirim pesan yang paling sering saya gunakan untuk sekarang. Kurang tahu juga kenapa. Mungkin karena BBM ini ada update statusnya, plus beberapa teman juga lebih sering menghubungi lewat BBM

4. Instagram, lebih sering mengisinya dengan foto-foto pemandangan atau makanan. Heu

5. MX Player, aplikasi ini dipakai karena pemutar film bawaan ponselnya tidak bisa membaca subtitle film

6. Goodsread, berguna banget untuk mengupdate buku yang saya baca plus mengetahui sudah sampai mana target bacaan untuk setahun.

7. WPS Office (dulunya Kingsoft Office), kalau buat saya, ini aplikasi wajib buat penulis. Dengan adanya WPS ini, saya bisa menulis kapan saja ide itu muncul. Untuk lebih mudah lagi, WPS ini saya sinkronkan dengan Dropbox yang juga terinstal di ponsel dan di komputer rumah dan kantor. Jadi nggak perlu bawa flashdisk ke mana-mana lagi deh.

8. Qur’an for Android, nggak ada lagi alasan nggak tilawah karena nggak bawa qur’an. heuheu

9. Facebook, sebenarnya sih saya sangat jarang uptade status di facebook ini. Namun cukup menyenangkan juga membaca status-status dari kontak-kontak saya di media sosial yang satu ini. Soalnya kan sekarang facebook sudah seperti blog juga.

10. Twitter. Ini juga sebenarnya saya tidak aktif di media ini. Tapi yah kadang kalau sudah bosan banget saya baca juga linimasa di twitter dan kadang tahu berita terbaru juga malah dari twitter ini.

Selain 10 aplikasi di atas, masih ada beberapa lagi aplikasi yang terpasang di ponsel saya. Ada dropbox, al matsurat, kalender bulanan, moonreader, dan beberapa aplikasi lainnya. Ingin sih sebenarnya nambah aplikasi lagi. Namun apa daya memori si mas J ini sudah sangat terbatas. Mau ganti juga ponselnya masih bagus banget. Jadi untuk sementara ini syukuri apa yang ada aja deh 🙂