Berburu Batu di Martapura

Batu, batu dan batu. Itulah yang akan kita saksikan jika mengunjungi pertokoan Cahaya Bumi Selamat di kota Martapura. Sebagai pusat penjualan batu dan permata, pertokoan ini menjadi tujuan utama para pelancong yang menjejakkan kakinya di provinsi Kalsel.Puluhan toko yang berjejer di sana menjual aneka macam hasil kerajinan batu. Tak hanya intan yang memang sudah menjadi ikon kota tersebut, namun juga batu-batu lainnya yang saat ini sedang boming di pasaran.

Saya dan tiga orang teman berangkat sekitar pukul sebelas dari kota Banjarmasin. Beberapa hari sebelumnya saya mendapat ajakan untuk ke Martapura. Karena memang tidak ada agenda apa-apa hari itu, saya pun menyetujui ajakan tersebut.

Terik matahari langsung menyambut kami begitu keluar dari mobil. Mungkin karena euforia batu akik yang masih melanda, suasana pertokoan CBS terasa sangat ramai hari itu. Puluhan mobil berjejer rapi di area parkir. Tak hanya dari kota tetangga, bisa jadi para pengunjung ini juga datang dari seberang pulau. Tujuan mereka hanya satu, membeli oleh-oleh berupa batu dari Kalimantan.

Baca lebih lanjut

Power of Writing

Song, seorang atlet gulat harus pensiun dari profesinya dan mengambil pekerjaan sebagai guru di sebuah sekolah apung. Muridnya kurang dari sepuluh, dengan tingkatan kelas yang berbeda-beda. Mulanya Song merasa pesimis akan bisa menjalani profesi barunya ini. Hingga kemudian dia menemukan buku harian dari guru yang mengajar di tempat itu sebelumnya. Guru tersebut bernama nona Ann. Lewat buku harian ini Song merasakan dirinya menemukan seorang teman senasib sepenanggungan.

Nona Ann mulanya mengajar di sebuah sekolah negeri di kota. Gara-gara tato di tangannya, Ann harus rela dipindahkan untuk mengajar di sekolah apung. Untuk mengisi kesepian yang harus dijalani selama tinggal di sekolah apung itu, Ann akhirnya menuliskan pengalaman dan isi hatinya dalam sebuah buku harian. Siapa sangka ternyata buku harian itu kelak menjadi penghubung dirinya dengan Song.

Baca lebih lanjut

Karyawan Tetap, BSC dan Mutasi

“Pak, ini gambarnya sudah saya buat. Bisa minta tolong kasih koreksi, tidak?” Ujar saya pada salah satu karyawan senior yang satu divisi dengan saya. Saat itu beliau sedang berdiskusi dengan sesama rekan kerja.

Pria berusia pertengahan tigapuluhan itu kemudian mengamati gambar yang saya buat dengan seksama. “Ini sudah benar gambarnya. Tapi ini yang ini keterangannya diganti jadi eksisting,” kata beliau sambil menunjuk pada salah satu tulisan di gambar rencana saya.

Baru saja pria pertama selesai memberi koreksi, pria yang satu lagi kemudian menambahkan, “Ini yang stub flange diganti giboult joint aja. Soalnya tidak ada valve di pipa itu,” begitu kata beliau. Rupanya beliau juga turut memperhatikan gambar yang saya serahkan sebelumnya. Saya hanya manggut-manggut mendengar koreksi-koreksi yang diberikan pada saya. Setelah selesai saya pun kembali ke meja dan mengoreksi kembali gambar yang telah saya buat.

***

Satu tahun lebih sudah saya bekerja sebagai staf perencana di perusahaan sekarang. Mulai dari masih berstatus honor hingga kini sudah diangkat menjadi pegawai tetap. Di awal-awal masa kerja, saya mendapat tugas untuk membuat perencanaan prasarana perusahaan dan tidak dibebani dengan target (karena masih berstatus honor). Karena memang aslinya latar pendidikan saya di bidang itu, maka alhamdulillah tidak ada masalah berarti dalam pengerjaannya.

Baca lebih lanjut

[Film Pendek] Pigura

Entah mengapa tiba-tiba saja saya tertarik untuk menonton film pendek. Mungkin karena saya ingin memberikan nuansa baru di ekskul menulis makanya ide nonton film pun muncul di benak saya. Tentunya saya tak bisa mengajak anak-anak nonton film dengan durasi dua jam sementara jam ekskul menulis hanya satu jam. Akhirnya terpikirlah mencari film-film pendek di situs youtube.

Jelas tak sulit mencari film pendek di youtube. Namun saya tentu harus memperhatikan muatan dari film pendek tersebut. Apakah sesuai dengan usia penontonnya dan memberikan cerita yang mengena.

Hingga akhirnya salah satu pilihan saya jatuh pada film pendek yang mendapatkan penghargaan FFI di tahun 2010 ini. Film yang berjudul Pigura, bercerita tentang sebuah keluarga yang merindukan kehadiran sang ayah. Ceritanya sederhana namun sangat mengena. Yang lebih membuat kagum, film ini dibuat oleh siswa SMP melalui ekskul di sekolahnya.

Berikut cuplikan filmnya :

Baca lebih lanjut

Belajar Mengajar

Beberapa tahun yang lalu, saya sempat menonton sebuah film berjudul Freedom Writer. Film ini -yang diangkat dari sebuah buku- bercerita tentang seorang wanita bernama Erin Griwell yang menerima tawaran sebagai seorang guru di sebuah sekolah di Amerika. Tak tanggung-tanggung, Erin harus mengajar di kelas yang paling bermasalah di sekolah tersebut. Siswa-siswa yang nakal, bermasalah dengan keluarga, bullying, hingga rasisme berkumpul di kelas tersebut.

Mulanya Erin merasa kesulitan dalam menghadapi siswa-siswanya tersebut. Namun kemudian ia berhasil menemukan cara untuk bisa menaklukkan para siswa bermasalah ini. Erin membeli sejumlah buku tulis dan membagikannya pada seluruh siswanya. Para siswa kemudian diminta mengisi diary tersebut dengan curahan isi hati mereka. Buku tersebut kemudian dikumpulkan dan Erin akan membaca isinya seusai jam sekolah. Dengan metode yang digunakannya ini, Erin berhasil mengambil hati para siswanya. Tak hanya itu, Erin juga berhasil menghidupkan kembali semangat para siswa untuk belajar dan lulus dari sekolah mereka.

***

Baca lebih lanjut