Mencoba Beras Merah di Rumah Makan Lauku

Usai menyetorkan hafalan di ma’had Umar bin Khattab, saya dan dua orang teman kerap berkumpul kembali untuk saling bercerita sekaligus makan malam. Biasanya tempat makan yang kami pilih tak jauh-jauh dari lokasi ma’had yang terletak di jalan Gatot Subroto. Entah itu Ayam Wong Solo atau Ayam Goreng Kudus, yang kebetulan menyediakan tempat untuk shalat di dalamnya.

Namun untuk minggu kemarin, saya dan Nisa memutuskan mencoba suasana baru. Rumah makan Lauku menjadi pilihan kami hari itu. Kebetulan saya juga sudah cukup lama penasaran dengan rumah makan yang menyediakan beras merah ini. Tambahan lagi, letaknya juga sejalur dengan arah rumah kami.

Usai melaksanakan shalat magrib di mesjid raya Sabilal Muhtadin, saya dan Nisa langsung melajukan motor kami menuju rumah makan yang letaknya tak jauh dari mesjid raya tersebut. Beberapa anak muda tampak sudah mengisi kursi-kursi kayu bersandaran tinggi yang ada di rumah nakan tersebut. Kami pun mulai memesan. Ayam ras untuk saya dan ayam kampung untuk Nisa, keduanya dengan beras merah. Dua menu ini merupakan menu paketan dengan harga Rp. 25.000,00 per porsinya.

Baca lebih lanjut