Belanja Online

Beberapa tahun yang lalu, saya dan adik perempuan saya mencoba untuk berjualan. Saat itu, adik yang gemar belanja memamerkan sweter yang ia beli di pasar. Kainnya halus dan nyaman dipakai. Entah dapat bisikan dari mana, ia kemudian mengajak saya untuk memasarkan sweter tersebut. Karena ingin belajar berdagang, saya pun menyetujui ajakannya tersebut.

Mulailah kami mencari-cari produk sweter sejenis dengan harga yang tentunya lebih murah ketimbang di pasar. Setelah berbagai situs didatangi, akhirnya saya menemukan penjual sweter di sebuah akun multiply. Dalam akunnya tersebut, penjual ini memamerkan sweter dagangannya dalam album-album foto. Untuk membeli sweter yang diinginkan, saya bisa menghubungi nomor kontak yang diberikan.

Untuk menjual produk kami, saya dan adik membuat akun khusus di facebook. Selain itu adik saya juga mempromosikan sweter yang kami jual kepada beberapa temannya. Alhamdulillah untuk beberapa bulan, saya dan adik berhasil melakukan beberapa kali transaksi dengan penjual sweter rajut online yang saya temukan di atas. Sayangnya umur usaha jualan saya dan adik tak berlangsung lama. Entah ini karena kurangnya promosi atau memang kami yang tidak memiliki bakat dagang. Tak lama Multiply ditutup dan saya tak tahu lagi kabar penjual sweter langganan saya itu.

Baca lebih lanjut

Roadshow Tokopedia Banjarmasin

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengikuti acara roadshow Tokopedia yang diadakan di kota Banjarmasin. Acara yang didukung oleh JNE dan Smartfren ini berlangsung pada tanggal 18 November di Hotel Golden Tulip Banjarmasin. Meski agak telat, saya tetap ingin membagikan ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan dari acara tersebut.

Tentang info dari roadshow ini sendiri saya dapatkan dari colekan Yanti di akun facebook saya. Sejak mengetahui roadshow Tokopedia akan mampir di Banjarmasin, saya bersemangat sekali untuk bisa ikut. Karena itulah begitu mendapat info, tanpa pikir panjang langsung saya daftarkan nama saya dan suami untuk acara malam itu.

Rabu selepas magrib, saya dan suami berangkat menuju hotel Golden Tulip yang terletak di Jl. A. Yani km 2. Saat tiba di parkiran, saya cukup terkejut melihat banyaknya motor yang terparkir di sana. “Wah, ternyata yang ikutan banyak!” kata saya pada suami. Setelah memarkir motor, kami pun bergegas menuju Neptunus Room tempat acara roadshow diselenggarakan.

Baca lebih lanjut

Check In Online

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman meminta bantuan saya untuk membelikannya tiket penerbangan dari Jakarta menuju Banjarmasin. Saat itu dirinya sedang berada di kota Pekalongan dan dalam kondisi tidak bisa membeli tiket. Karena sudah cukup terbiasa membeli tiket secara online, saya pun menyanggupi permintaannya tersebut.

Mulanya, ia meminta agar dibelikan penerbangan pada Minggu malam. Kebetulan saat itu ia sedang dikejar pekerjaan juga di Banjarmasin, sehingga sangat perlu untuk masuk di Senin pagi. Saya pun mulai mencari tiket penerbangan tersebut melalui situs penjualan online. Sayangnya saya melihat tidak ada kemungkinan bagi dirinya untuk pulang pada Minggu malam. Tiketnya harganya selangit dan transitnya pun lama, begitu alasan saya padanya.

Saya kemudian menawarkan untuk mengambil penerbangan Senin pagi saja. Ada dua pilihan penerbangan yang saya tawarkan kala itu. Penerbangan pukul 05.45 dan penerbangan pukul 7.30. Teman saya itu memilih penerbangan pertama. Saya sempat mengingatkan kalau maskapai yang ia pilih kerap tidak tepat waktu penerbangannya. Namun teman saya tetap yakin dengan pilihannya. Dan akhirnya saya pun memesan tiket penerbangan tersebut.

Senin subuh hari, teman saya berangkat dari rumah orang tuanya menuju bandara. Satu hari sebelumnya, ia telah mendapat SMS kalau penerbangan yang ia pilih diundur satu setengah jam. Jadi ia yang seharusnya berangkat sebelum subuh akhirnya menjadwal ulang perjalanan dari rumah menuju bandara.”Belum apa-apa aja sudah delay,” katanya pada saya saat mengirimkan SMS tersebut.

Baca lebih lanjut

Belajar Mengajar

Beberapa tahun yang lalu, saya sempat menonton sebuah film berjudul Freedom Writer. Film ini -yang diangkat dari sebuah buku- bercerita tentang seorang wanita bernama Erin Griwell yang menerima tawaran sebagai seorang guru di sebuah sekolah di Amerika. Tak tanggung-tanggung, Erin harus mengajar di kelas yang paling bermasalah di sekolah tersebut. Siswa-siswa yang nakal, bermasalah dengan keluarga, bullying, hingga rasisme berkumpul di kelas tersebut.

Mulanya Erin merasa kesulitan dalam menghadapi siswa-siswanya tersebut. Namun kemudian ia berhasil menemukan cara untuk bisa menaklukkan para siswa bermasalah ini. Erin membeli sejumlah buku tulis dan membagikannya pada seluruh siswanya. Para siswa kemudian diminta mengisi diary tersebut dengan curahan isi hati mereka. Buku tersebut kemudian dikumpulkan dan Erin akan membaca isinya seusai jam sekolah. Dengan metode yang digunakannya ini, Erin berhasil mengambil hati para siswanya. Tak hanya itu, Erin juga berhasil menghidupkan kembali semangat para siswa untuk belajar dan lulus dari sekolah mereka.

***

Baca lebih lanjut

Donor Darah

Beberapa waktu yang lalu, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan kegiatan donor darah untuk para karyawan. Kegiatan ini diadakan dalam rangka rangkaian peringatan ulang tahun perusahaan yang ke-42.

Saat mengetahui kegiatan ini, jujur saya tidak tertarik untuk mengikutinya. Selama bertahun-tahun saya memyimpan ketakutan pada yang namanya donor darah. Alasannya sederhana saja. Saya ngeri melihat darah saya dihisap lewat jarum suntik.

Namun kemudian salah satu teman kantor berhasil membujuk saya. Meski takut, sebenarnya saya juga menyimpan rasa penasaran tentang donor darah ini. Selain karena tahu donor darah bermanfaat bagi orang banyak (buat saya sendiri juga), kondisi fisik saya sangat memenuhi syarat untuk melakukan donor darah. Akhirnya, dengan meyakinkan diri, saya dan dua orang teman melangkahkan kaki menuju tempat kegiatan donor darah diadakan.

Baca lebih lanjut