Cerita Kelahiran Yumna

“Dede nanti lahirnya sebelum tanggal 30 aja ya” begitulah obrolan yang kerap saya bisikkan pada bayi saya saat masih dalam kandungan beberapa waktu lalu. Sejak awal saya memang berharap bisa melahirkan pada pertengahan Desember meski HPL menunjukkan saya idealnya melahirkan di akhir Desember. Alasan utama yang membuat saya ingin melahirkan di pertengahan bulan adalah karena ayahnya lahir di pertengahan Desember, jadi saya berharap anak kami tanggal lahirnya tak jauh dari ayahnya. Selain itu, bobot perkiraan bayi yang lumayan besar membuat saya rada keder kalau harus melahirkan di usia kehamilan 40 minggu.

Atas keinginan ini, saya pun mengambil cuti tepat di pertengahan Desember. Dengan harap-harap cemas, saya pun menjalani minggu 38 kehamilan. Kapan ya kira-kira keluar tanda-tanda akan melahirkan seperti flek atau kontraksi? Begitu yang saya pikirkan setiap harinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian mulai menunjukkan jawabannya pada Senin malam tanggal 19 Desember. Saat itu entah kenapa saya tiba-tiba merasakan kram pada perut bagian bawah. Sebenarnya kalau kram perut ini sudah cukup sering saya rasakan di minggu 37 kehamilan. Namun untuk kali ini kram yang rasakan sedikit berbeda dari biasanya. Saya pun berinisiatif ke kamar mandi untuk melakukan pengecekan. Benar saja. Ada flek di celana dalam saya. Saya pun segera memberi tahu ibu dan suami yang sedang sibuk menyelesaikan box bayi untuk calon anak kami nanti.

Baca lebih lanjut

Sepenggal Kisah Meet & Greet Tere Liye

Penunjuk waktu pada monitor di hadapan saya sudah menunjukkan angka empat lewat tiga puluh. Tak seperti biasanya, saya segera membereskan barang-barang di meja. Memasukkan ponsel, al qur’an, dan tentunya menutup semua laman yang ada di monitor saya. Sesudahnya, saya berjalan ke luar ruangan tempat beberapa rekan bekerja.

“Kalian jadi ‘kan ke acara Tere Liye?” tanya saya pada kedua teman yang terlihat masih anteng di depan monitor mereka masing-masing. Ya, hari itu, di atrium Duta Mall Banjarmasin akan diadakan acara Meet and Greet bersama Tere Liye. Bagi para pecinta buku, kayaknya nggak asing lagi dengan nama yang satu ini. Tere Liye bisa dibilang salah satu penulis paling produktif dan bukunya laris manis di dunia perbukuan Indonesia. Saya sendiri meski bukan fans berat, namun masih menikmati novel-novel beliau. So, saat mengetahui Tere Liye akan hadir di Banjarmasin, pastilah saya takkan melewatkannya.

“Iya, kami ke sana, Kak. Tapi sebentar lagi. Memangnya Tere Liye-nya sudah datang? Ntar kayak kejadian kemarin. Sudah datang ke lokasi eh ternyata bang Tere tidak jadi datang,” jawab Nita, salah satu rekan kerja saya.

Saya hanya tertawa mendengar jawaban teman saya itu. Memang benar beberapa bulan sebelumnya tersiar kabar kalau Tere Liye akan hadir di Gramedia Duta Mall Banjarmasin. Sayangnya karena satu dan lain hal, kedatangan Bang Tere kala itu dibatalkan. Padahal teman-teman saya itu sudah dengan semangatnya mendatangi lokasi pertemuan. Rupanya kala itu mereka belum berjodoh dengan Bang Tere Liye.

Baca lebih lanjut

Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Eksplorasi

IMG_20160730_090721

Sebagai seorang wanita yang sebentar lagi menjadi seorang ibu, rasanya sudah menjadi keharusan bagi saya untuk banyak-banyak mencari ilmu seputar cara mendidik anak. Entah itu melalui buku-buku atau juga lewat seminar-seminar parenting. Nah, Sabtu, 30 Juli 2016 yang lalu saya berkesempatan untuk mengikuti seminar parenting persembahan dari Dancow dan tabloid Nakita.

Seminar yang bertajuk Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal ini diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Banjarmasin. Ratusan peserta menghadiri acara yang berlangsung setengah hari tersebut. Rata-rata dari mereka mengenakan pakaian berwarna kuning sesuai dengan warna khas produk Dancow. Kalau saya sih pakai kerudung kuning aja biar tetap matching sama dresscode-nya. Hehe.

Dipandu oleh Shahnaz Haque sebagai moderator, seminar ini menghadirkan para narasumber yang sudah pakar di bidangnya. Mereka adalah DR. dr. Soedjatmiko, Sp(A)K, Msi yang merupakan ahli tumbuh kembang anak, di bidang psikologi ada Bunda Ratih Ibrahim, M.M., Psi., Sari Sunda Bulan, AMG yang merupakan ahli nutisi serta ayah Aidil Akbar yang akan memaparkan masalah finansial.

Baca lebih lanjut

Setahun Pertama

Tanggal 20 Mei sekarang memiliki arti tersendiri bagi saya dan suami. Tanggal itu, setahun yang lalu saya resmi menyempurnakan separuh agama saya. Menjadi seorang istri dari seorang pria yang dipilihkan Allah untuk saya.

Layaknya pasangan pengantin, ada banyak rencana di kepala saya untuk memperingati momen tersebut. Mulai dari menginap di salah satu hotel yang ada di kota kami (saya bahkan sudah survey-survey via aplikasi), hingga makan malam di beberapa tempat makan pilihan.

Sayangnya rencana kami untuk memperingati ulang tahun pernikahan dengan romantis tersebut tidak terealisasi. Tidak ada honeymoon di kamar hotel, juga dinner romantis di rumah makan mahal. Yang terjadi kami berdua hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan kegiatan berarti.

Baca lebih lanjut

Sejenak Mengenanng Bandung

Tahun 1992 adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di kota Bandung. Saat itu almarhum Abah mendapat kesempatan untuk belajar di kota kembang tersebut selama kurang lebih sembilan bulan. Karena tak ingin terpisah jauh dari keluarga, Abah memboyong serta istri dan kedua anaknya.

Sebuah rumah di jalan Suka Ati menjadi tempat kami tinggal selama di Bandung. Selain kami ada beberapa keluarga lain juga yang indekos di rumah itu. Pemiliknya sendiri merupakan seorang wanita paruh baya yang kerap kami sebut Emak. Di rumah itu, emak tinggal bersama beberapa putranya yang kemudian sudah kami anggap seperti keluarga sendiri.

Masa-masa saya tinggal di Bandung sendiri terbagi dalam dua periode. Periode pertama adalah tahun 1992 seperti yang saya sebutkan di atas. Adapun untuk periode kedua saya jalani saat Abah saya kembali melanjutkan studi Metrologinya di tahun 1995. Saat itu lagi-lagi kami tinggal di kontrakan yang sama dan komplek sekolahan yang sama yang yang saya masuki sebelumnya, yakni SD Pasir Kaliki.

Baca lebih lanjut