Selama bertahun-tahun aku membayangkan pertemuanku dengan cinta pertamaku. Dia adalah seorang gadis yang kutemui sepuluh tahun yang lalu. Wajahnya cantik dan pemberani. Dengan keberaniannya, ia telah menyelamatkan hidupku dan memberi keadilan atas kematian ayahku.
Setiap hari aku menyusuri jalan di Yeon Ju sambil berharap bisa menemukan sosoknya kembali. Sosoknya terekam dalam tiap lembaran buku harian yang mengiringi perjalanan kehidupanku selama sepuluh tahun terakhir. Dan meski sepuluh tahun telah berlalu sejak pertemuan kami, aku yakin akan bisa langsung mengenalinya.
Sayangnya saat hari pertemuan itu akhirnya tiba, aku dihadapkan pada kenyataan pahit. Cinta pertamaku ternyata tak seperti yang kubayangkan. Dia masih cantik seperti dulu, dan kini bekerja sebagai pengacara publik di Yeon Ju. Namun alih-alih menjadi pengacara hebat, dia malah menjelma menjadi seorang pengacara payah yang bahkan tak mau berusaha untuk membela kliennya. Selain itu ada sisi lain dari dirinya yang belakangan kuketahui, yang membuat diriku harus banyak mengurut dada.