Baca Novel Teenlit

Akhir-akhir ini saya mulai membaca novel genre teenlit. Semuanya bermula dari kebosanan saya akan novel-novel dewasa yang saya pinjam di rental langganan. Saya butuh penyegaran! begitu kata saya dalam hati. Maka sambil memilih novel dewasa, mata saya juga menyusuri daftar novel-novel teenlit yang dipajang di rak.

Mungkin ada yang mengatakan membaca novel teenlit berarti penurunan kualitas bacaan. Namun bagi saya, justru dengan membaca novel genre teenlit ini saya memperluas dunia bacaan saya. Meski ya mungkin dunia bacaan yang saya maksud ini masih yang ringan-ringan saja.

Novel teenlit sendiri (setahu saya) mulai berjaya sejak film Eiffel I’m In Love sukses besar di pasaran pada tahun 2003. Film yang diangkat dari novel Rachmania Arunita ini sukses melambungkan nama Sandy Aulia juga Samuel Rizal. Novelnya sendiri, yang awalnya hanya beredar sebagai fotokopian langsung diterbitkan dan laris manis di pasaran.

Baca lebih lanjut

Tulisan Dimuat di Reader’s Digest Indonesia

Hari Jum’at lalu, sepulang kerja saya menemukan sebuah paket kiriman dii depan televisi. Saya cek alamat pengirim, ternyata dari Femina Grup. Ah, apakah ini surat konfirmasi Femina dari cerpen saya yang dimuat? tanya saya dalam hati setelah mengetahui pengirim paket. Namun anehnya, untuk sebuah surat, paket tersebut terlalu tebal. Ah, apakah Femina sekarang mengirimkan bingkisan majalah bagi penulis yang tulisannya dimuat? tanya saya lagi.

Saya pun kemudian membuka paket tersebut. Tepat seperti dugaan saya, isinya adalah majalah. Reader’s Digest Indonesia, begitu judul majalah tersebut. Pikiran saya melayang. Saya ingat pernah mengirim sebuah tulisan untuk rubrik Humoria pada majalah tersebut. Ah, apakah ini berarti tulisan itu dimuat?

Setengah tak sabar saya telusuri halaman demi halaman dari majalah Reader’s Digest Indonesia. Saya sempat kecewa ketika mengetahui tidak ada tulisan saya di rubrik Humoria. Namun kemudian saya sadar ada beberapa rubrik humor di majalah RDI. Dan akhirnya saya menemukan tulisan saya pada rubrik Tawa di Tempat Kerja. Hoho, senangnya!

Baca lebih lanjut

[FF] Pertemuan Rahasia

“Jangan dekati suamiku lagi,” begitu kata perempuan di hadapanku. Wajahnya bulat telur, bermata sendu. Rambutnya lurus sebahu, dibiarkan tergerai. Ia mengenakan blouse warna biru muda dan celana berwarna khaki. Ayu, begitu aku menyebut penampilannya hari ini.

“Kau tahu kan aku tidak ada hubungan apa-apa dengan suamimu?” jawabku atas permintaannya tersebut.

“Ya, aku tahu. Namun aku merasa keberadaanmu membahayakan pernikahan kami,” jawabnya lagi. Kali ini terdengar ketegasan dalam nada bicaranya. Menandakan bahwa dia tidak ingin dikalahkan.

Aku pun akhirnya menghela nafas. “Baiklah kalau itu maumu. Mulai sekarang aku tidak akan menghubungi suamimu.”

“Kuharap kali ini kau serius dengan janjimu. Jangan lupa kau sudah membohongiku dua kali.”

Baca lebih lanjut

[Selina Story] Memikirkan Tawaran

Cerita sebelumnya di sini.

Selina mengerutkan keningnya. Diletakkannya kembali sendok dan garpu yang ia gunakan untuk makan. Disandarkannya tubuhnya pada sandaran kursi yang ia duduki sekarang. Kedua tangannya kini disedekapkan di atas perutnya.

“Kau ingin menggunakan jasaku untuk menemukan pencuri di kantormu? Apakah kantormu tidak punya seksi keamanan?” tanya Selina kemudian. Entah kenapa ia agak kecewa mendengar permintaan Sony hal tersebut. Mungkin tanpa disadarinya ia telah menaruh sedikit harapan pada pria di hadapannya ini.

“Aku melakukan ini karena kurasa hanya kau yang bisa membantuku.”

“Apa maksudmu hanya aku yang bisa membantumu?” tanya Selina kemudian.

“Bukankah sudah kukatakan? Kami tak dapat menemukan pencurinya.”

“Memangnya di kantormu tidak ada CCTV?”

“Pencurinya tidak terekam dalam CCTV.”

Baca lebih lanjut

Cerita Bersambung Blogger : Sepotong Kenangan

Baiklah, setelah libur berhari-hari akhirnya bisa juga melanjutkan cerita bersambung yang ditimpukkan mas Rifki pada saya. Cerita yang saya tulisan ini adalah cerita keenam dan cerita selanjutnya akan disambung oleh teman yang saya tunjuk di akhir cerita.

Program ini namanya  Cerita Bersambung Blogger, yang punya syarat dan ketentuan sebagai berikut :

  1. Meneruskan cerita bersambung dari blogger sebelumnya dengan panjang cerita minimal 100 kata (Lanjutan cerita bebas baik dari segi plot dan alur cerita, dll);
  2. Point of view atau sudut pandang cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, seolah-olah penulis/pembaca menjadi tokoh utama di dalam cerita;
  3. Berikan Judul artikel cerita dengan format, Cerita Bersambung Blogger : Judul Cerita;
  4. Pada akhir cerita cantumkan cerita sebelumnya  dengan format, Cerita Sebelumnya : Judul cerita oleh Nama Blogger dan sertakan pula link judul cerita ke artikel cerita dan nama blogger ke URL Blog;
  5. Setelah selesai menulis cerita, pilih satu teman blogger untuk meneruskan cerita selanjutnya dan beri link URL blog temanmu;

Yuk, bikin cerita ini lebih berwarna. Jangan berhenti di kamu ya…

***

Baca lebih lanjut