Curhat (yang ngakunya) Penulis

curhat-yang-ngakunya-penulis

Hari itu, saya iseng membongkar-bongkar kardus yang berisi bahan-bahan kuliah saya. Saat memilah beberapa, mata saya tertumbuk pada beberapa lembar kertas yang diketik rapi. Saya baca tulisan yang ada di kertas A4 tersebut. Ah, saya baru sadar ternyata itu adalah cerpen yang saya tulis saat masih kuliah dulu yang berjudul Dinno dan Dhira.

Menjadi seorang penulis telah menjadi impian saya sejak bertahun-tahun lalu. Saat itu wujudnya berupa keinginan menjadi seorang wartawan. Saya bahkan sempat berniat untuk kuliah di jurusan komunikasi yang sayangnya gagal karena tidak ada jurusannya di kampus negeri di kota saya. Akhirnya saya pun nyemplung di dunia teknik sipil dan melupakan sejenak mimpi menjadi penulis.

Kenyataannya, saya kemudian beralih minat dari wartawan menjadi penulis cerita. Saya sendiri lupa kapan pastinya saya mulai menulis cerita fiksi. Satu-satunya bukti yang jelas ya itu tadi, transkrip cerpen remaja yang saya tulis saat di bangku kuliah. Membaca kembali cerpen itu setelah beberapa tahun sukses membuat saya tersenyum sendiri.

Baca lebih lanjut

Menghabiskan Gaji

Alhamdulillah per 1 Juli 2014 lalu, saya dan ketujuh belas teman yang lain sudah resmi diangkat menjadi Calon Pegawai di kantor kami. Pengangkatan status ini didasarkan pada penilaian yang diberikan supervisor kami masing-masing. Seingat saya, penilaian diberikan pada kemampuan kualifikasi, kepribadian, komunikasi dan interaksi. Dengan status yang baru ini, berarti kami sudah berhak menerima 80% dari gaji pokok dan tunjangan plus sudah dapat NIK baru.

Ada banyak rencana tentunya setelah resmi menjadi Capeg ini. Namun bagi saya, yang terpenting adalah bagaimana agar saya bisa mengelola keuangan saya dengan lebih baik lagi. Sembilan bulan bekerja di perusahaan baru, saya merasa keuangan saya lebih parah ketimbang saat bekerja di perusahaan yang lama dahulu.

Boros. Mungkin itu adalah satu-satunya alasan mengapa keuangan saya selama sembilan bulan ini benar-benar payah. Perubahan lingkungan kerja secara tidak langsung mengubah gaya hidup saya, terutama dalam hal makan. Beberapa pengeluaran juga tak terkontrol dan membuat saya harus mengerutkan kening setiap kali melihat saldo di dompet. Dan meski teman-teman yang lain juga mengungkapkan hal yang sama, namun saya menemukan ada perbedaan besar antara borosnya saya dengan borosnya mereka.

Baca lebih lanjut

Jangan Berbicara tentang Pohon Rumah Kaca

Ketika Hae Yeon Woo masuk ke istana sebagai salah satu pendamping putri raja, ia ditanya oleh raja. “Jelaskan arti dari ‘Jangan berbicara tentang pohon rumah kaca’,” begitu kira-kira tanya raja padanya.

Yeon Woo, yang gemar membaca buku kemudian menceritakan tentang maksud dari peribahasa tersebut. Dimulai dari cerita tentang seorang pejabat penting pada Dinasti Han, Gong Gwang, hingga sampai akhirnya pada jawaban inti dari pertanyaan tersebut

“Artinya adalah, apakah itu masalah istana atau masalah dewan, itu benar-benar tidak bisa disebarkan ke dunia luar,” begitu jawab Yeon Woo,

Baca lebih lanjut

Blognya para Penulis

Semenjak menekuni dunia blogging, saya kerap penasaran dengan blog-blog para penulis yang sudah cukup populer di negeri ini. Sebut saja Dewi Lestari, Tere LIye, Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia, dan tentu saja nama-nama penulis novel populer yang terus bermunculan sekarang ini. Tentunya bukan tanpa alasan saya mencari tahu blog dari para penulis ini. Selain ingin tahu kehidupan dan celotehan mereka, saya juga ingin mengetahui proses kreatif menulis mereka sekalian belajar menulis dari blog mereka.

Saya ingat pertama kali menemukan blog penulis ini pada novel Jomblo karangan Adhitya Mulya. Saat itu seingat saya kang Adhit belum memakai nama suamigila.com dan masih menggunakan platform blogspot (atau wordpress ya?). Dari blog Adhitya Mulya ini juga kemudian saya menemukan blog sang istri, yang dulu bernama ninityunita.blogspot,com, yang sekarang sudah bertransformasi menjadi istribawel.com.

Adhitya Mulya sendiri bisa dibilang merupakan awal dari populernya sebuah penerbit bernama Gagas Media. Kalau untuk saya sendiri, Gagas Media merupakan sebuah penerbit dengan prestise sangat tinggi. Berhasil menembus meja redaksi penerbit ini bisa dibilang merupakan impian semua penulis novel populer. Nama-nama seperti Winna Efendi, Windry Ramadhina, dan Sefryana Khairil merupakan beberapa penulis novel populer yang lahir dan besar melalui penerbit Gagas Media.

Baca lebih lanjut

Menjadi Perencana

“Kamu nanti rencanakan pondasi buat instalasinya ya,” begitu kata seorang senior saya di kantor setelah kali pertama kami mengunjungi lokasi pertama pemasangan instalasi. Kala itu, karena masih bingung dengan instuksi yang diberikan, saya pun tak kunjung mengerjakan desain gambar yang diminta. Bahkan meski desain gambar instalasi yang akan dipasang sudah diberikan oleh sang senior, saya tetap kebingungan dengan desain pondasi yang harus saya rencanakan tersebut. Sampai kemudian, setelah lewat satu minggu, sang senior bertanya lagi, “Gimana rencana pondasinya? Ditanyain bos tuh. Jangan lupa peresmiannya bulan Februari.”

Mendengar kata “Bos” dan “peresmian” disebut oleh sang senior, saya langsung kelabakan. Segera saya berdiskusi dengan dua teman seangkatan di kantor soal pondasi yang akan digunakan. Saya juga meminta saran mereka dalam penggambaran pondasi bangunan serta titian yang akan dibangun. Untuk lebih memantapkan perencanaan, saya juga beberapa kali diikutkan dalam survey lokasi baru dari instalasi tersebut.

Sayangnya, begitu dilakukan peninjauan bersama kontraktor, diyakini kalau desain yang saya buat kala itu tidak akan sempat dikerjakan. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, dilakukan perubahan desain. Pondasi yang awalnya merupakan bangunan baru yang terbuat dari beton dialihkan dengan melakukan rehabilitasi pada rumah yang ada di lokasi instalasi. Dinding yang terbuat dari kayu akan dilapis gypsum, plafond gypsum juga akan ditambah, dan dinding rumah akan dilapis cat baru. Adapun untuk bangunan instalasi, nantinya akan ditempatkan di ruangan tengah, tentunya setelah dilakukan beberapa penambahan kayu pada pondasi rumah tersebut.

Baca lebih lanjut