5 Hotel yang Ingin Saya Kunjungi di Banjarmasin

Akhir-akhir ini cukup sering saya membaca postingan review hotel dari para rekan blogger. Review hotel ini entah karena ada urusan pekerjaan, sekadar staycation, hingga memang kerja sama dengan pihak hotel. Sebagai pembaca, tentu saja saya langsung tertarik (ngiler) membaca review-review tersebut. Apalagi kalau hotel yang direview tersebut termasuk hotel yang berkelas.

Nah, berhubung masih belum ada rezeki untuk menikmati fasilitas hotel, maka saya putuskan untuk membuat list hotel yang ingin saya kunjungi di kota saya, Banjarmasin. Untuk mengetahui informasi dari hotel-hotel ini, saya menggunakan aplikasi Traveloka. Sebenarnya saya juga sempat mencoba beberapa aplikasi lain. Tapi kayaknya saya lebih condong ke Traveloka untuk urusan pesan-memesan pesawat dan hotel online ini.

Di Banjarmasin sendiri, saat ini sudah cukup banyak hotel yang berdiri. Berhubung hotelnya di dalam kota sendiri, maka pastilah saya ingin mengunjungi hotel yang benar-benar menarik untuk dikunjungi. Entah itu dari segi lokasi atau juga fasilitasnya. Nah, berikut adalah daftar hotel yang ingin saya kunjungi di Banjarmasin.

Baca lebih lanjut

Jelajah Pasar Tradisional

Setelah resmi menyandang status sebagai seorang istri, salah satu kegiatan yang saya jalankan adalah menyiapkan makan untuk suami tercinta. Mungkin ada yang mengatakan kalau menyiapkan makan itu sebenarnya bukan tugas istri. Namun di mata saya, ini adalah salah satu cara untuk meraih ridho suami plus juga menghemat pengeluaran 😀

Berhubung masih tinggal bersama di rumah ibu saya, maka bahan-bahan keperluan memasak dibeli oleh ibu saya. Namun ada kalanya juga saya sendiri yang harus turun ke pasar untuk membeli lauk pauk sehari-hari. Misalnya saat ibu menginap di rumah nenek selama beberapa hari. Salah satu keuntungan dari ditinggal selama beberapa hari ini adalah kami bisa lebih leluasa mengeksplorasi dapur.

Untuk agenda ke pasar sendiri biasanya saya lakukan pada jam istirahat kantor. Kebetulan dekat kantor saya ada pasar tradisional. Namanya Pasar Kuripan. Sebuah pasar bertingkat yang tak hanya menjual sayur mayur namun juga aneka pakaian dan perhiasan.

Baca lebih lanjut

Makan Malam di Pondok Bahari

Tadi malam, saya dan orang rumah menikmati makan malam di Pondok Bahari, sebuah rumah makan yang terletak di kawasan Siring Piere Tendean kota Banjarmasin. Mengusung menu masakan tradisional, rumah makan yang buka 24 jam ini selama beberapa tahun sukses menarik perhatian pengunjung, termasuk saya tentunya.

Hal pertama yang menarik dari Rumah Makan Pondok Bahari mungkin adalah konsepnya yang buka 24 jam. Selain itu, pemilihan bangunan yang merupakan rumah adat Banjar juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan rumah makan ini berbeda dengan rumah makan lainnya. Lucunya, meski bangunannya asli Banjar, pengunjung akan merasakan nuansa oriental dengan adanya sebuah patung boneka kucing raksasa yang (dulunya) dipajang di bagian depan rumah makan. Untuk sekarang patung kucing raksasa itu dipindah ke dekat musala untuk mengakomodasi mobil dan motor yang parkir.

Untuk bagian dalam rumah makan sendiri bisa dibilang sangat nyaman. Di rumah makan ini seluruh tempat duduk disiapkan secara lesehan, membuatnya terasa seperti makan di rumah sendiri. Beberapa lukisan dipajang untuk menghiasi dinding. Selain itu sebuah taman kecil dengan kolam juga dibuat untuk lebih memperindah ruangan.

Baca lebih lanjut

Mesjid Nurul Jannah QMall Banjarbaru

Ada yang berbeda saat saya mengunjungi Q Mall Banjarbaru beberapa hari yang lalu. Ketika salah seorang teman akan menunaikan salat Dzuhur di musala yang ada di lantai dua, ternyata musala tersebut ditutup. Sebagai ganti, para pengunjung yang ingin menunaikan salat diarahkan untuk menuju ke masjid yang berada satu lantai di atas.

Menggunakan eskalator, kami pun bergegas menuju tempat yang dimaksud. Tepat di samping zona bermain anak Time Zone, sebuah pintu kecil bertuliskan Masjid Nurul Jannah sudah menanti. Pada bagian depannya, sebuah pohon palem diletakkan sebagai penanda.

Belasan anak tangga menanti saat kami memasuki pintu masuk. Setiba di ujung tangga, sebuah ruangan besar sudah menunggu. Di salah satu sisi terdapat rak untuk meletakkan alas kaki, juga kursi panjang untuk melepas penat. Di tengah ruangan, empat buah pohon palem ditanam sebagai penghias ruangan. Beberapa orang tampak duduk pada cetakan yang menyelimuti pohon palem, mungkin menunggu anggota keluarga mereka yang masih menyelesaikan salat.

Baca lebih lanjut

Cafe Satu Hati

Sore itu, saya dan Nita, seorang rekan kantor, menyambangi sebuah kafe yang terletak di samping dealer motor di kota saya. Cafe Satu Hati, begitu nama cafe tersebut. Dari namanya mungkin sudah bisa ditebak ya dealer motor apa yang ada di samping kafe tersebut. 🙂

Saat menginjakkan kaki di kafe yang terletak di lantai dua tersebut, rasa kaget sontak hadir di antara saya dan Nita. Kafe tersebut begitu sepi. Hanya ada para barista dan kami berdua sebagai pengunjung. Sempat ragu di awal, akhirnya kami memutuskan untuk tetap menghabiskan sore di salah satu sudut kafe.

Salah satu hal yang paling saya suka selama berada di kafe tersebut adalah interiornya yang cantik. Sofa-sofa berwarna coklat tersusun rapi dengan meja putih di hadapannya. Satu set peralatan musik juga telah menyapa kami saat memasuki kafe tersebut, pertanda adanya live musik yang ditawarkan. Menghadap jalan, lapisan kaca tembus pandang juga memberikan pemandangan sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan. Yang paling menarik tentu saja vas-vas bunga yang dihiasi foto-foto bertema secangkir kopi yang ditemani seekor anjing yang lucu.

Baca lebih lanjut