Jelang ulang tahun perusahaan, layaknya tahun-tahun sebelumnya kantor tempat saya bekerja mengadakan beberapa pertandingan. Entah itu antar departemen atau yang berskala lokal. Untuk antar departemen, pertandingan yang diadakan meliputi pertandingan olah raga dan beberapa permainan beregu yang cukup seru untuk diikuti. Biasanya untuk lomba antar departemen ini diadakan pada hari Jum’at.
Untuk tahun ini, salah satu permainan beregu yang dijadikan ajang perlombaan adalah lomba Balogo. Lomba Balogo ini merupakan salah satu permainan tradisional di daerah Kalimantan Selatan. Saya sendiri hanya sering mendengar permainan ini tanpa pernah memainkannya. Di masa kecil, permainan tradisional yang sering saya mainkan antara lain gobak sodor, kelereng, lompat tali, patuk lele, dan main inting (nggak tahu bahasa indonesianya). Karena penasaran, saya pun setia menunggu hingga pertandingan ini dimulai.
Usai permainan gobak sodor selesai, pemainan balogo pun dimulai. Saya lihat dua orang petugas meletakkan dua buah segitiga kecil secara berjejer -dengan jarak sekitar 2 atau di meter antar segtitiga- di lapangan yang digunakan. Dua buah benda pipih berbentuk (seperti) hati dan sebuah tongkat juga disediakan dalam permainan ini. Untuk pesertanya sendiri, dipilih dua orang dari setiap departemen.