Tips Menghafal Al Qu’ran dengan Membaca Terjemah

Beberapa bulan yang lalu, saya memutuskan untuk cuti sejenak dari Mahad Tahfidz yang sudah saya jalani selama beberapa tahun terakhir. Alasan saya mengajukan cuti karena saya merasa sudah semakin keteteran dengan hafalan yang ada (surah dan ayatnya makin panjang). Selain itu, saat saya juga ingin sedikit mengurangi beberapa kegiatan agar bisa segera hamil. Pada ustadzah pembimbing saya janjikan kalau saya hanya akan mengambil cuti selama kurang lebih 2 bulan.

Alhamdulillah setelah hampir 4 bulan libur saya mantap untuk kembali lagi ke Mahad. Sebenarnya ada keraguan juga sih apakah saya masih bisa konsisten menyetor mengingat sekarang jam pulang kantor yang semakin sore. Selain itu kondisi hamil trimester kedua membuat saya jadi cepat lelah. Namun berhubung saya sendiri punya niat untuk bisa menyelesaikan hafalan yang tersisa sebelum melahirkan nanti, maka saya pun memantapkan hati untuk masuk kelas kembali.

Saat kembali ke pertemuan gabungan saya dapati wajah-wajah baru di ruang pertemuan. Pertemuan gabungan ini biasanya dilakukan 2 bulan sekali. Pesertanya merupakan gabungan dari anggota-anggota baru mahad serta anggota lama. Dalam pertemuan, selain diberikan ceramah agama, juga diumumkan nama-nama santri berikut kelas yang mereka. Kelas-kelas tersebut meliputi pra tahsin, tahsin, tadarus, dan tahfidz. Pembagian kelas ini didasarkan pada ujian yang dilakukan per 2 bulan.

Baca lebih lanjut

[Ma’had] Itsar

Kemarin sore, usai mengikuti tes sand cone di salah satu lokasi jalan yang saya awasi, saya langsung melajukan motor saya menuju ma’had untuk menyetor hafalan. Sebenarnya hari itu saya tak terlalu siap dengan hafalan yang harus saya setor. Selain itu  Namun mengingat minggu sebelumnya saya sudah absen dua hari berturut-turut, maka mau tak mau saya harus masuk minggu ini. Yah, setor muka istilahnya 😀

Pukul lima kurang, saya tiba di ma’had. Sudah ada beberapa teman di ma’had, namun sepertinya belum ada satupun yang menyetorkan hafalannya. Ustadzah Ihsan sendiri tampak masih sibuk bertukar pikiran dengan Nooril, salah satu peserta ma’had.

Baca lebih lanjut