Pengalaman Mengikuti Beauty Class Mirabella

Hari itu, saya bersama adik perempuan mengunjungi sebuah toko kosmetik yang cukup ternama di kota kami. Saat sedang asyik menyambangi aneka counter make up yang ada di toko itu, saya tiba-tiba tertarik sebuah pemandangan. Di sebuah counter, tampak seorang wanita sedang didandani oleh BA (Beauty Assistant) dari produk Mirabella. Saya pun langsung mendekati counter Mirabella tersebut.

“Mari, Mbak. Ada promo produk Mirabella. Cukup belanja lima puluh ribu sudah dapat hadiah plus undian. Kalau mau minta dandanin juga bisa,” kata salah satu BA pada saya.

Saya hanya tersenyum mendengar tawaran dari BA tersebut. “Maaf, Mbak. Saya tadi lupa bawa uang jadinya nggak bisa beli apa-apa. Saya juga nggak bisa lama-lama di sini. Harus balik ke kantor lagi,” kata saya kemudian.

“Oh iya, Mbak. Besok di toko Mahkota ada beauty class. Cukup bayar seratus ribu sudah bisa belajar make up plus dapat produk Mirabella Kit ini. Kalau Mbak tertarik bisa saya daftarkan,” tak mau rugi, si Mbak BA memberikan penawaran lain pada saya.

Saya yang akhir-akhir ini sedang suka dengan dunia per-make up-an langsung tertarik mendengar info tersebut.

Baca lebih lanjut

Sepenggal Kisah Meet & Greet Tere Liye

Penunjuk waktu pada monitor di hadapan saya sudah menunjukkan angka empat lewat tiga puluh. Tak seperti biasanya, saya segera membereskan barang-barang di meja. Memasukkan ponsel, al qur’an, dan tentunya menutup semua laman yang ada di monitor saya. Sesudahnya, saya berjalan ke luar ruangan tempat beberapa rekan bekerja.

“Kalian jadi ‘kan ke acara Tere Liye?” tanya saya pada kedua teman yang terlihat masih anteng di depan monitor mereka masing-masing. Ya, hari itu, di atrium Duta Mall Banjarmasin akan diadakan acara Meet and Greet bersama Tere Liye. Bagi para pecinta buku, kayaknya nggak asing lagi dengan nama yang satu ini. Tere Liye bisa dibilang salah satu penulis paling produktif dan bukunya laris manis di dunia perbukuan Indonesia. Saya sendiri meski bukan fans berat, namun masih menikmati novel-novel beliau. So, saat mengetahui Tere Liye akan hadir di Banjarmasin, pastilah saya takkan melewatkannya.

“Iya, kami ke sana, Kak. Tapi sebentar lagi. Memangnya Tere Liye-nya sudah datang? Ntar kayak kejadian kemarin. Sudah datang ke lokasi eh ternyata bang Tere tidak jadi datang,” jawab Nita, salah satu rekan kerja saya.

Saya hanya tertawa mendengar jawaban teman saya itu. Memang benar beberapa bulan sebelumnya tersiar kabar kalau Tere Liye akan hadir di Gramedia Duta Mall Banjarmasin. Sayangnya karena satu dan lain hal, kedatangan Bang Tere kala itu dibatalkan. Padahal teman-teman saya itu sudah dengan semangatnya mendatangi lokasi pertemuan. Rupanya kala itu mereka belum berjodoh dengan Bang Tere Liye.

Baca lebih lanjut

Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Eksplorasi

IMG_20160730_090721

Sebagai seorang wanita yang sebentar lagi menjadi seorang ibu, rasanya sudah menjadi keharusan bagi saya untuk banyak-banyak mencari ilmu seputar cara mendidik anak. Entah itu melalui buku-buku atau juga lewat seminar-seminar parenting. Nah, Sabtu, 30 Juli 2016 yang lalu saya berkesempatan untuk mengikuti seminar parenting persembahan dari Dancow dan tabloid Nakita.

Seminar yang bertajuk Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal ini diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Banjarmasin. Ratusan peserta menghadiri acara yang berlangsung setengah hari tersebut. Rata-rata dari mereka mengenakan pakaian berwarna kuning sesuai dengan warna khas produk Dancow. Kalau saya sih pakai kerudung kuning aja biar tetap matching sama dresscode-nya. Hehe.

Dipandu oleh Shahnaz Haque sebagai moderator, seminar ini menghadirkan para narasumber yang sudah pakar di bidangnya. Mereka adalah DR. dr. Soedjatmiko, Sp(A)K, Msi yang merupakan ahli tumbuh kembang anak, di bidang psikologi ada Bunda Ratih Ibrahim, M.M., Psi., Sari Sunda Bulan, AMG yang merupakan ahli nutisi serta ayah Aidil Akbar yang akan memaparkan masalah finansial.

Baca lebih lanjut

Pengalaman Outbond di Loksado

Selama beberapa tahun terakhir, setiap satu kali dalam setahun, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan outbond bagi karyawannya. Tentunya tidak sekaligus seluruh karyawan yang dikirim untuk mengikuti outbond ini. Setiap tahunnya, 50 karyawan akan diberi surat tugas untuk mengikuti oubond dan bersenang-senang selama beberapa hari.

Akhir April lalu, saya terpilih untuk mengikuti outbond tahunan ini. Sama seperti outbond-outbond sebelumnya, saya dan puluhan rekan kerja lainnya dikirim menuju Loksado selama 3 hari 2 malam. Sebenarnya saya agak ragu mengikuti outbond kali ini mengingat beberapa hari sebelumnya saya baru mengetahui kalau sedang hamil 4 minggu. Namun karena tas dan perlengkapan outbond sudah dibagikan, saya putuskan untuk tetap berangkat. Tentunya saya membawa surat dari dokter untuk diserahkan pada panitia sebelum berangkat nanti.

Meski lahir dan besar di Kalimantan, ini adalah pertama kalinya saya bertolak ke Loksado, salah satu tempat wisata yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan. Kami berangkat sekitar pukul 08.00 dan tiba di penginapan sekitar pukul 12.00. Penginapan yang dipilih untuk kami bernama Graha Wisata Amandit yang terletak di Desa Hulu Banyu – Muara Hatip Loksado.

Baca lebih lanjut