Perihal Nongkrong

“Duh kangen makan enak, nih,” kata saya pada suami. “Tapi masih bulan tua, jadi nggak bisa belanja,” saya menambahkan kemudian.

Suami diam saja mendengar celotehan saya. Maklum, dia sendiri bukan orang yang sering mengajak istrinya makan di luar. Paling-paling ngajaknya nge-bakso atau sop buntut kalau dia-nya sedang ingin. Sementara saya sendiri pengennya makan di luar itu ke tempat-tempat asyik semacam kafe begitu.

Beberapa hari kemudian saya dan beberapa teman kantor pergi ke Banjarbaru untuk menghadiri akad nikah teman kami yang lain. Perjalanan ini saya jadikan kesempatan untuk bisa menjajal kuliner enak di kota tetangga itu. Saat itu kami berencana mampir ke tempat makan pasta yang lumayan terkenal di Banjarbaru. Sayangnya saat kami tiba di cafe tersebut, tempatnya baru saja buka. Karena tak ingin menunggu lama, akhirnya kami hanya memesan minuman dingin.

“Uh, aku beli minuman gelasnya kecil aja bayarnya hampir tiga puluh ribu,” omel saya begitu tiba di rumah beberapa jam kemudian. Kalimat saya ini merujuk pada minuman yang saya pesan di kafe yang saya singgahi di kota Banjarbaru sebelumnya. Saat itu, saya memesan tanpa mengecek lagi harga minuman yang saya pesan. Saya pun tak curiga ketika minuman yang datang hanya seukuran cangkir anggur. Barulah ketika tagihan dibayarknya saya dibuat terkejut dengan jumlah yang harus saya bayar.

Baca lebih lanjut

Ounce dan Ons

Saat pertama kali mengetahui kalau saya hamil, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari berbagai informasi seputar kehamilan. Mulai dari tanda-tandanya hingga informasi mengenai perkembangan janin yang sedang saya kandung. Berhubung saat ini kita sudah sangat dimudahkan dengan adanya ponsel pintar, maka saya pun segera mencari aplikasi yang berguna untuk ibu hamil. Tentu saja ada banyak sekali aplikasi yang disediakan di playstore. Setelah coba sana-sini, akhirnya saya pun memantapkan diri memilih aplikasi Pregnancy and Baby Today untuk panduan perkembangan kehamilan saya.

pregnancy

Ada cukup banyak fitur yang disediakan dalam aplikasi Pregnancy & Baby Today ini. Mulai dari kalender perhitungan usia kandungan, komunitas buibu hamil, dan fitur lainnya yang cukup menarik . Berhubung saya lebih banyak ingin tahu tentang perkembangan janin, maka fitur yang paling sering saya buka adalah fitur Calendar, yang setiap minggunya memberi info tentang perkembangan janin.

Minggu ini kehamilan saya memasuki usia 17 minggu. Berikut adalah keterangan yang diberikan untuk kehamilan 17 minggu plus ilustrasi bagaimana kira-kira bentuk janinnya sekarang.

Baca lebih lanjut

[Review] Talak 3

Beberapa waktu lalu, saya menonton film Talak 3 yang dibintangi Laudya Cynthia Bella, Vino G. Bastian dan Reza Rahadian. Mulanya saya tak memiliki ekspektasi tinggi terhadap film garapan Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth ini. Nyatanya, sejak awal film saya sudah dibuat terpingkal-pingkal dengan unsur komedi yang diselipkan dalam film ini. Akting dari ketiga pemeran utamanya juga terbilang sangat baik.

Kisah dari film ini sendiri bermula dari perceraian yang terjadi antara Bagas dan Risa. Sebelum bercerai, Bagas dan Risa adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai wedding organizer. Gara-gara Bagas terlibat perselingkuhan dengan seorang artis dangdut, keduanya memutuskan bercerai. Permasalahan timbul ketika rumah yang mereka beli akan disita karena keduanya tak mampu melunasinya. Tak ingin kehilangan rumah tersebut, Bagas dan Risa pun memutuskan untuk rujuk kembali. Toh sebenarnya di antara keduanya masih ada api cinta yang bersemayam.

Sayangnya ada satu masalah yang membuat Bagas dan Risa tidak bisa langsung rujuk. Saat proses perceraian, Bagas ngotot menjatuhkan talak 3 pada Risa. Berdasarkan hukum Islam, seorang wanita yang sudah ditalak tiga tidak bisa langsung dinikahi kembali oleh mantan suaminya. Harus ada pernikahan kembali si mantan istri dengan pria lain dan kemudian bercerai. Itu pun prosesnya harus alami dan bukan rekayasa.

Baca lebih lanjut

Mengenal Profesi Sound Engineer lewat Another Miss Oh

Salah satu hal yang saya suka dari drama Korea adalah bagaimana setiap drama selalu menawarkan profesi yang berbeda-beda. Ada drama tentang kedokteran, pengacara, jurnalis, chef, tentara, trademan, hingga dunia keartisan. Hebatnya, profesi yang dipilih untuk setiap tokoh drama ini bukan sekadar tempelan. Para pembuat drama Korea ini benar-benar menggarap dengan serius tema yang mereka ambil sehingga tak hanya cerita yang kita dapat, namun juga beberapa pengetahuan baru seputar profesi tersebut.

Baru-baru ini saya menonton drama Korea berjudul Another Oh Hae Young. Drama disiarkan oleh saluran televisi kabel TVN dan baru selesai beberapa waktu yang lalu. Ide ceritanya sendiri tentang bagaimana kesamaan nama bisa membuat nasib seorang gadis terasa begitu malang. Sejak masa SMA, Oh Hae Young harus rela menjadi sosok tak dikenal karena satu kelas dengan gadis bernama sama dengan dirinya. Wajar saja sih, kalau Oh Hae Young pertama ini tersisih. Oh Hae Young yang satu lagi ini berparas cantik dan pintar, jauh berbeda dengan Oh Hae Young yang pendiam dan bertampang biasa saja. Puncak dari kemalangan ini terjadi ketika rencana pernikahan Oh Hae Young berantakan karena sang kekasih meninggalkannya sehari sebelum pernikahan. Tentu saja awalnya Oh Hae Young tidak mengetahui kalau kegagalan pernikahannya ini ada hubungannya dengan Oh Hae Young yang lain.

Tokoh utama pria dalam drama Another Oh Hae Young ini adalah Park Do Kyung. Pria yang berprofesi sebagai sound engineer untuk film-film Korea ini sebelumnya patah hati karena kekasihnya yang bernama Oh Hae Young meninggalkannya di hari pernikahan mereka. Karena kesalahan informasi dari sang sahabat, Park Do Kyung yang ingin membalas dendam malah salah pilih sasaran. Di sinilah kemudian kedua Oh Hae Young dan Park Do Kyung saling terhubung.

Baca lebih lanjut

Ikhtiar Hamil

Selang satu bulan setelah pernikahannya, adik saya mengirimkan gambar testpack bergaris dua. Aku hamil, begitu tulisnya dalam pesan. Saat itu masih subuh hari, saat saya dan ibu masih sibuk berkutat di dapur dengan kue olahan kami.

Berkaca dari pengalaman adik itu, saya pun yakin setelah menikah akan langsung berbadan dua. Namun meski lahir dari rahim yang sama, urusan nasib tentulah berbeda. Hingga bulan keempat pernikahan, saya tak kunjung hamil. Yah, namanya nikah usia 30, jadinya pengen cepat punya anak aja. Kalau telat sih sempat beberapa kali. Tapi pas dites hasilnya negatif selalu.

“Gimana kalau aku ke tukang urut, Mas?” kata saya pada suami setelah lagi-lagi tamu bulanan datang. Kebetulan di kantor saya ada seorang kakak yang berhasil hamil setelah perutnya diurut oleh seorang tukang urut.

“Ya, terserah kamu aja,” kata suami saya pendek.

Maka dengan ditemani seorang rekan, saya pun mendatangi ibu tukang urut yang ternyata rumahnya tak jauh dari tempat saya dan suami tinggal.

Baca lebih lanjut