[Cerpen Adaptasi] Pegawai Senior

tin-02

Ide itu datang dari Rasya. Dia mengatakan padaku kalau sebaiknya kami mencoba memperkerjakan pegawai senior di perusahaan yang baru kami bangun. Senior di sini maksudnya bukan yang berusia tiga puluh sampai empat puluhan. Yang dimaksud Rasya dengan senior adalah mereka yang sudah pensiun dari pekerjaannya.

“Memangnya menurutmu hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan usaha kita?” tanyaku dengan tanda tak yakin. Selama ini aku selalu memiliki pandangan negatif terhadap para orang tua. Bisakah mereka bekerja dengan cepat? Apakah mereka akan mengerti teknologi terbaru?

“Ya siapa tahu saja, bukan? Para pensiunan ini memiliki pengalaman hidup yang lebih jauh dari kita,” kata rekan kerjaku itu dengan sangat yakin.

Aku menggembungkan pipiku tanda sedang berpikir. Sebagai salah satu pemegang saham di perusahaan ini, tentu saja saran dari Rasya tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi selama ini dia selalu membuktikan insting bisnisnya jarang meleset.

“Hmm.. baiklah kalau begitu. Kau jalankan saja rencanamu itu,” kataku akhirnya.

***

Baca lebih lanjut