[Fiksi] Deria dan Ular Gota

Hingga satu minggu yang lalu, Deria tak pernah mengerti mengapa beberapa minggu terakhir ibunya selalu melarangnya mendekati di sungai yang mengaliri desa tempat mereka tinggal. Di saat teman-temannya tertawa sambil mencipratkan air ke wajah masing-masing, Deria hanya bisa menatap dari pinggir sungai. Ia tak mungkin ikut bergabung karena ibu akan langsung meneriakinya dari bagian dapur rumah mereka. Deria sendiri merasa heran dari mana ibunya tahu dirinya bermain air padahal ibunya berada di dalam rumah. Pernah satu kali Deria nekat ingin menceburkan dirinya ke air. Baru saja kakinya tercelup, sosok sang ibu sudah berada di pinggir sungai dengan tongkat di tangannya. Tanpa banyak bicara Deria terpaksa berdiri kembali dan berjalan mengikuti ibunya pulang ke rumah.

Alasan dari larangan ibu itu akhirnya Deria ketahui beberapa hari yang lalu. Saat itu, ia baru saja tiba di rumah setelah menghabiskan setengah harian di kediaman Levia, sahabat karibnya. Saat itu ibu sedang berada di dapur ditemani Mak Kaja, salah satu tetangga mereka. Mungkin karena ibunya terlalu asyik mengobrol sehingga tidak menyadari kehadiran Deria. Deria pun langsung masuk ke kamarnya. Saat dirinya hendak melepaskan pakaian yang dikenakannya, sayup-sayup didengarnya pembicaraan ibunya dengan Mak Raudah.

“Mak Niah, sudah dengar kabar terbaru belum? Si ular Gota muncul lagi!” tanya Mak Kaja pada ibunya.

“Benarkah?” tanya ibu kemudian.

Baca lebih lanjut