“Ustadzah, gimana kalau kita adakan lomba antar teman-teman di sini? Nanti yang menang dapat hadiah coklat,” begitu kata Syahla tiba-tiba di tengah ekskul menulis yang saya pegang setahun terakhir. Syahla adalah salah satu siswa kelas V yang mengikuti ekskul menulis. Tulisannya sebenarnya bagus namun kadang dia lebih senang berbicara ketimbang menulis.
“Wah, boleh juga. Kakak tunggu naskah kalian sampai akhir semester ya,” jawab saya dengan antusias. Maklum saja. Selama satu semester memegang ekskul menulis di salah satu SD IT di Banjarmasin, jarang sekali saya temukan adik-adik kecil ini begitu semangat untuk menulis.
“Baiklah. Nanti ceritanya ulun ketik dulu baru dikumpul,” kata Syahla kemudian.
“Yang lain ikutan juga, kan?” Saya bertanya kepada Penulis Cilik yang lain.