Seperti melihat hantu! Begitulah yang kurasakan ketika melihat sosoknya memasuki ruangan kantorku. Dengan tinggi seratus tujuh puluh lima sentimeter, rambut yang sedikit berantakan, wajah bak pemain film India dan tubuh yang sedikit berisi. Rasanya aku tak melihat perbedaan berarti antara dirinya kini dengan dirinya lima tahun yang lalu. Semuanya masih tampak sama. Jikapun ada yang berbeda, maka itu adalah wanita yang saat ini berjalan di sampingnya.
Secara refleks aku menegakkan tubuhku ketika melihatnya dan wanita itu memasuki ruanganku. Sekilas, sempat kulihat rona keterkejutan yang sama di wajahnya. Yah, kurasa itu hal yang wajar. Kau akan menikah dan ternyata calon istrimu meminta bantuan mantan kekasihmu untuk mengurus tetek bengek pernikahan kalian. Siapa yang tak terkejut? Dan aku pun sangat yakin calon istrinya itu tak tahu-menahu tentang hal ini.
“Ariiinnn…Lama nggak ketemu!!” Sapa sang calon istri ketika akhirnya kami berhadapan. Sebuah pelukan hangat diberikannya padaku, layaknya teman yang lama tak bersua. Oh ya, aku belum bercerita bukan kalau aku juga mengenal sang calon istri dari mantan kekasihku ini? Dia adalah Wanda, salah satu teman sekelasku saat masih duduk di bangku SMA.