“Saya ini sudah bayar tiap bulan tapi air nggak mengalir di rumah saya selama berhari-hari. Dasar perusahaan payah!”
Suara Bapak berkumis di hadapan Linda terdengar sayup-sayup di telingaku. Setidaknya sudah ada tiga orang hari ini yang melaporkan hal yang sama di bagian pelayanan. Sebagai customer service, tak ada pilihan lain bagi Linda selain mendengarkan omelan orang-orang tersebut.
“Huh, akhirnya pergi juga tuh Bapak. Sampai lapar aku dengerin dia ngomel-ngomel. Makan yuk,” kata Linda setelah tak ada lagi pelanggan yang menghampiri mejanya.
Sejak kemarau melanda beberapa bulan terakhir, perusahaan tempatku bekerja memang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan. Kondisi sungai yang terkena intrusi air laut membuat air tak bisa didistribusikan secara normal dan merata.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada kepuasan konsumen. Tak terhitung sudah berapa orang yang datang ke kantor melaporkan rumahnya yang tak kebagian air. Belum lagi keluhan lewat telepon yang rasanya tak berhenti berdering sepanjang hari. Aku sendiri cukup beruntung tidak ditempatkan langsung di bagian pelayanan konsumen.
“Langitnya gelap!” seru Linda saat kami berada di parkiran. Wajahnya terlihat sangat bahagia.
“Alhamdulillah, moga-moga aja hujan turun segera ya, Lin,” balasku tak kalah ceria pada Linda. Di bulan November ini sepertinya permohonan kami akan turunnya hujan dikabulkan olehNya.
Hujan juga dinantikan ya mbak. Moga menang mbak
aamiin. makasih mas Ryan 🙂
Semoga menang ya.
Hujan sekarang gak tentu datangnya. Cuaca memang berubah sejak kebun sawit merajalela, hahah…
aamiin.
iya, mas. tapi kayaknya udah mulai sering hujan nih di sini. semoga saja ini pertanda kemarau sudah berakhir 🙂
ikutan aaah, ^^
ayooo! 🙂
Di Barabai hujan tiap hari nah, Ka 😀
di sini belum sampai tiap hari pang. tapi mulai rancak dah 🙂
alhamdulillah… hujan sudah turun…
hmm….. nulis apa yah? tentang hujan bersama syaikhan sudah pernah saya buat…. kalau untuk sabiq, masih kekecilan…. masa diajak manid hujan… eh tapi pernah naik motor bertiga di bawah gerimis
masih sampai akhir bulan tuh, mas. masih bisa mikirin idenya. he
yang terlintas bikin tulisan sabiq’s diary seh… tentang hujan yang dilihatnya pertama kali
Bisa juga tuh, mas. Yang penting tentang november rain kayaknya temanya
Customer service itu sebetulnya pekerjaan yang susah bingits ya Mbak :hehe. Menganggap orang lain manusia bahkan ketika mereka tidak dianggap manusia oleh pelanggan :huhu. Semoga hujan yang turun menjadi berkah dan membawa berkah bagi semua orang yang menantinya. Cerita yang bagus!
iya. aku kagum sama para cs yang bisa tetap senyum bahkan setelah seharian menghadapi pelanggan 🙂
Mereka memang punya mental yang sangat kuat :)).
Nothing last forever….even cold November rain *ngamen*
so enjoy it while it last 🙂 (bener nggak sih ini kalimatnya?)
bisa apa aja sih..hahaha..sebelumnya kata-katanya
So never mind the darkness
We still can find a way
ooo.. nggak tahu saya. hehe
merindukan hujan..
semoga segera hujan ya, mas 🙂
udah sih tapi gak ada 5 menit..bersyukur dah pokoknya..
lumayan kak hujan sudah datang tp klo d jakarta hujan dikit banjir kak
jadinya serba salah, ya. pas kemarau kekeringan, pas mulai hujan eh banjir. semoga saja pemerintah ibukota bisa segera menanggulangi masalah banjir di Jakarta 🙂
amin kak
Alhamdulillah, hujan yang dinanti kini sudah tiba 🙂
iya alhamdulillah 🙂
selain kekeringan, udara panas pun mengganggu…. Alhamdulillah ya hujan sudah mulai turun
iya. alhamdulillah hujannya sudah lumayan sering turunnya 🙂
Ping balik: Daftar Peserta GA #HappyNovemberRain | Keina Tralala
Hujan memang menyejukkan ya mba, terutama hati yg panas karena nggak kebagian air 🙂
yup, mbak 🙂