Hari Jum’at lalu, sepulang kerja saya menemukan sebuah paket kiriman dii depan televisi. Saya cek alamat pengirim, ternyata dari Femina Grup. Ah, apakah ini surat konfirmasi Femina dari cerpen saya yang dimuat? tanya saya dalam hati setelah mengetahui pengirim paket. Namun anehnya, untuk sebuah surat, paket tersebut terlalu tebal. Ah, apakah Femina sekarang mengirimkan bingkisan majalah bagi penulis yang tulisannya dimuat? tanya saya lagi.
Saya pun kemudian membuka paket tersebut. Tepat seperti dugaan saya, isinya adalah majalah. Reader’s Digest Indonesia, begitu judul majalah tersebut. Pikiran saya melayang. Saya ingat pernah mengirim sebuah tulisan untuk rubrik Humoria pada majalah tersebut. Ah, apakah ini berarti tulisan itu dimuat?
Setengah tak sabar saya telusuri halaman demi halaman dari majalah Reader’s Digest Indonesia. Saya sempat kecewa ketika mengetahui tidak ada tulisan saya di rubrik Humoria. Namun kemudian saya sadar ada beberapa rubrik humor di majalah RDI. Dan akhirnya saya menemukan tulisan saya pada rubrik Tawa di Tempat Kerja. Hoho, senangnya!
Tulisan yang dimuat ini sendiri saya kirim sekitar bulan April lalu. Idenya diambil dari kejadian di kantor tempat saya bekerja sekarang. Bagi yang ingin mengirim cerita lucu ke Reader’s Digest Indonesia, berikut syarat-syaratnya:
- Panjang naskah tidak lebih dari 100 kata
- Belum pernah dimuat di media lain
- Sertakan nama lengkap, alamat, email, no.telepon, dan nomor rekening
- Kirim ke Redaksi Reader’s Digest Indonesia – Jk. HR. Rasuna Said Kav. B 32-22 Jakarta 12910
- Atau bisa kirim via email ke : editor.rd@feminagroup.com
- Tulisan yang tidak dimuat tidak dikembalikan dan hak cipta tulisan menjadi milik RDI
- Ada imbalan/honornya
Berikut adalah tulisan saya yang berhasil dimuat di majalah Reader’s Digest Indonesia edisi bulan Juni.
PAK IROL
Di awal bulan salah seorang teman saya menerima telepon dari departemen SDM. “Teman-teman, kita diminta ambil slip gaji ke Pak Irol,” katanya setelah menutup telepon.
Kami pun bergegas menuju ruangan yang dimaksud. Dalam perjalanan, teman saya kemudian bertanya, “Eh Pak Irol itu di mana ya?”
Sambil mengerutkan kening, saya menjawab pertanyaan tersebut. “Ya di tempat kita biasa mengambil slip gaji, kan?” kata saya.
“Tapi kayaknya di ruangan itu tidak ada karyawan laki-lakinya,” katanya lagi.
Saya berpikir sebentar, kemudian sontak saya tertawa. Rupanya teman saya saya tidak sadar yang dimaksud Pak Irol itu adalah Payroll.
wah keren keren…
Pernah baca dua majalah RD Indonesia. Isinya padat merayap.
Tips agar dimuat gmn ya?
>.<
wah saya juga baru dimuat sekali di situ, mas. he
tulisannya posting di blog dong biar bias ikut baca….
>.<
tinggal klik aja gambarnya, mas. ntar deg saya tambahin yak tulisannya
wah… makin keren aja nih si mbak 😀
ayo mas rifki kirim juga cerita humor ke rdi!
cerita celoteh anak bisa nggak yah?
bisa, mas. soalnya ada juga bagian humor anak-anak/keluarga kalau nggak salah
coba buka di sini http://www.readersdigest.co.id/humoria/
Ayana kereeeen
makasih, mbak 🙂
Yanaa… selamaat… hebat dirimu…
makasih, mbak 🙂
Yanaaa… keren ih :0
Selamat ya
makasih, mbak noni 🙂
kreeen, mana guyonannya 😀
Di gambarnya. Kecil banget ya tulisannya? He
hahaha… ambil slip gaji ke pak irol 😆
wkwkwk
Selamat ya… traktirannya kapan nih? 😀
kapan yaa? 😉
Selamat ya Aya 🙂 . Bikin saya ketawa pas baca hehe.
hehe. makasih sudah baca, mbak 🙂
Pak Irol itu suaminya buk irol ya
hehehe. bisa jadi begitu, mbak 🙂
terima kasih sudah berbagi…
Selamat ya, yana makin produktif 🙂
selamat mbak Yana!
Berarti selama ini ada perbedaan antara majalah Femina dan RDI ya, meskipun masih 1 grup. Yaitu, kalau Femina mengirim pemberitahuan resmi bahwa naskah kita dimuat, tetapi tidak mengirim nomor bukti. Sedangkan RDI sebaliknya, dia tidak memberitahukan secara resmi tetapi mengirim nomor bukti. Begitukah?
Terus kalau naskah meskipun tidak dimuat tetapi menjadi hak milik redaksi itu apa berarti kita tidak bisa mengirimkan ke media lain ya? Sayang dong…..
iya, dok. selama ini femina selalu ngasih tahu apakah naskah layak dimuat atau tidak. kalau dimuat bisa dikirim sms atau ditelpon langsung. kalau nggak layak muat bakal dikirimin email juga.
kalau naskah jadi hak milik redaksi kurang paham juga saya maksudnya apa. he
Selamat ya.
Pak Irol masih kerja ya, hehe..
hehehe
Selamat ya Mbak, dirimu keren banget, tulisannya sudah dimuat di mana-mana :hehe. Doh, humor di tempat kerja saya mah banyak juga Mbak, cuma saya lupa tadi itu humornya tentang apa, ya :hihi. Jadi kepengen deh ikutan mengirim ke sana, siapa tahu bisa dimuat juga :hihi. Keren!
nggak banyak kok yang dimuatnya, mas. sekarang sih pengennya konsisten rajin nulis tapi susah banget euy nyari idenya
Semangat Mbak, saya pun kepengin konsisten juga, membebaskan benak dengan menulis :hehe.
Wah, cerita lucu? Kayanya saya banyak deh… mau coba kirim ah..,
ayoo.. moga dimuat yaa 🙂
Ping balik: Momen-momen di 2015 | SAVING MY MEMORIES