[Cerpen Femina] Dapur Nyonya Monika

Tempat itu bernama Dapur Nyonya Monika, sebuah restoran terbaik di kotaku. Pemiliknya adalah seorang wanita cantik akhir empat puluhan bernama Monika. Beliau membuka restoran tersebut dua puluh tahun yang lalu bersama almarhum suaminya. Setiap harinya restoran itu selalu penuh dengan pengunjung. Tak hanya dari kalangan atas, namun juga dari kalangan menengah ke bawah. Bahkan para tamu yang datang ke kota kami selalu menyempatkan diri untuk mencicipi masakan di Dapur Nyonya Monika.

Beberapa hari yang lalu, sebuah kabar tersiar. Dapur Nyonya Monika sedang mencari beberapa juru masak baru untuk dapur mereka. Kabarnya beberapa juru masak utama di restoran tersebut mengundurkan diri dari posisi mereka untuk membuka usahanya sendiri. Bagi para juru masak, ini tentu saja sebuah berita besar! Siapa coba yang tak ingin bekerja di Dapur Nyonya Monika?

“Kau sudah tahu dapur nyonya Monika sedang membutuhkan juru masak baru?”

“Tentu saja. Beritanya sudah menyebar ke seluruh kota.”

“Menurutmu apakah tesnya akan sulit?”

“Kudengar tesnya tidak terlalu sulit. Kau hanya perlu memasak telur mata sapi.”

“Telur mata sapi? Kau serius?”

“Tentu saja. Memangnya kau tidak pernah dengar? Nyonya Monika bisa tahu seseorang pandai memasak atau tidak hanya dari telur mata sapi yang dibuatnya.”

Baca lebih lanjut