Setelah resmi menjadi suami istri pada 20 Mei lalu, akhirnya resepsi pernikahan saya dilangsungkan pada 7 Juni 2015. Meski masih dalam suasana berduka setelah kepergian abah beberapa hari sebelumnya, alhamdulillah acara tetap bisa berlangsung dengan lancar.
Sejak awal, mama memang bersikeras agar resepsi pernikahan saya diselenggarakan di rumah saja. Selain karena pertimbangan biaya, juga kondisi abah (yang kala itu masih sakit), mama juga sepertinya agak kapok dengan pernikahan yang diselenggarakan di gedung saat adik saya dulu menikah.
Pemilihan tanggal 7 Juni sebagai hari resepsi pernikahan sendiri sebenarnya lebih karena alasan teknis. Salon yang diinginkan Mama untuk merias saya sudah kepenuhan job di bulan Mei. Akhirnya resepsi yang mulanya akan digelar tanggal 24 Mei harus dimundurkan ke tanggal 7 Juni. Itu artinya mertua saya tidak bisa menghadiri pernikahan kami dan hanya datang di hari resepsi.