Pendidikan Anak-anak

Hari itu, seperti biasa saya datang ke rumah ustadzah untuk menyetorkan hafalan. Ada beberapa orang yang hadir pada pertemuan hari itu. Dua orang santri lama, dan tiga orang santri yang baru naik ke kelas tahfidz. Selain para santri, ada juga Asma, putri bungsu ustadzah. Beberapa minggu tak bersua, balita berusia dua tahun itu terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

Sambil menunggu giliran menyetor, saya pun mulai membaca ulang ayat-ayat yang akan saya setor hari itu. Seperti biasa, berada di tempat tahfidz membuat proses menghafal saya lebih cepat ketimbang berada di rumah. Beberapa teman lain juga melakukan hal yang sama. Sedangkan Asma, tampak sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Saat tiap orang sibuk dengan hafalannya masing-masing, tiba-tiba saja Asma turut bersuara. Dengan pelafalan yang seadanya, Asma menghafalkan surah Ad-Dhuha yang kebetulan sedang dihafalkan salah satu santri baru. Kami yang mulanya sibuk dengan hafalan masing-masing sontak menghentikan kegiatan hafalan kami, dan terpana melihat kelakuan Asma tersebut. Tak hanya turut menghafal, Asma bahkan turut membuka al qur’an yang ada di meja, dan meminta salah satu dari kami menjagakan hafalannya. Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan bagi saya.

Baca lebih lanjut