Tentang Perkalian

Seorang guru memberikan PR untuk muridnya yang duduk di kelas 2 SD. Soal tersebut berupa penambahan berulang yang akan menghasilkan sebuah perkalian.

4+4+4+4+4+4 = ?

Oleh seorang murid, penjumlahan berulang tersebut menghasilkan jawaban 4×6 = 24. Ternyata setelah PR dikembalikan, sang guru mencoret hampir semua jawaban di murid dan memberikan nilai dua puluh pada murid tersebut.

Sang kakak, yang kebetulan membantu adiknya mengerjakan PR kemudian mengajukan protes pada guru. Menurut bukankah jawaban akhir si adik sudah benar? Jadi kenapa adiknya mendapat nilai sejelek itu?

Cerita ini kemudian menyebar di dunia maya dan kemudian terjadilah pro kontra. Ada yang mengatakan guru tersebut sudah benar karena lebih menekankan proses ketimbang hasil akhir. Ada pula yang malah menyalahkan guru karena menyalahkan jawaban murid bisa menghambat kreatifitas si anak dan juga karena baik 4×6 atau 6×4 toh akan menghasilkan angka yang sama. Jika hasil akhir sudah benar, maka proses bisa diabaikan. Begitu katanya.

Baca lebih lanjut

Balada Pengguna Motor

Satu hari, saya mengendarai motor bersama adik saya. Saat berada di lampu merah, tiba-tiba saya menyadari ada yang tidak beres dengan Honda Supra Fit keluaran 2005 tersebut. Dari kaca spion, saya lihat asap berwarna putih tampak mengepul pada dari bagian belakang motor saya.

“Itu asap dari motor kita?” tanya saya kemudian pada adik yang duduk di belakang.

“Iya.”

“Sejak kapan dia berasap begitu?” tanya saya lagi.

“Ya nggak tahu. Udah lama kali. Kan pian yang makai tiap hari,” jawab adik saya lagi dengan cueknya.

Mendengar jawaban adik saya tersebut, mau tak mau saya teringat kembali sejarah dari motor tersebut. Motor tersebut dibeli ayah saya sekitar tahun 2005, saat saya masih duduk di semester tujuh. Dengan alasan penghematan, motor itu kemudian menggantikan Yamaha F1ZR yang sebelumnya saya gunakan untuk kuliah, hingga akhirnya bekerja di kantor yang baru.

Sebagai seorang pengguna, bisa dibilang saya tak terlalu pintar merawat motor tersebut. Perawatan paling dasar yang saya lakukan hanyalah membawa motor tersebut ke bengkel untuk perbaikan rutin. Hal-hal seperti memoles bodi motor tidaklah terlalu saya perhatikan sehingga wajar saja jika di tahunnya yang ke tujuh motor tersebut terlihat cukup kusam.

Baca lebih lanjut

Stripes Crochet Bag

DSC_2247a

Alhamdulillah kemarin berhasil menyelesaikan sebuah tas rajut lagi. Menggunakan benang poly, motif tas ini terinspirasi dari stripes bag yang beberapa waktu lalu sempat nge-trend. Awalnya sendiri saya berencana membuat tas selempang. Namun kemudian saya menyadari bagian dasar tas terlalu lebar untuk dijadikan tas selempang. Akhirnya, setelah menyelesaikan separo rajutan, saya putuskan menjadikannya tote bag saja. Kebetulan juga saya tidak memiliki tote bag untuk diajak jalan-jalan. Dan karena saya mengerjakannya sesuai mood, maka tas ini baru jadi setelah hampir tiga bulan.

Tentang merajut sendiri, saya sudah mengenalnya sejak duduk di bangku kelas dasar. Seingat saya seorang tetangga memamerkan rajutannya yang membuat saya sangat tertarik. Ia kemudian dengan murah hati mengajari saya teknik dasar merajut. Tak perlu waktu lama bagi saya untuk bisa menguasai teknik merajut ini. Dalam waktu singkat saya berhasil membuat ikat rambut, taplak meja mungil, hingga pakaian untuk boneka barbie saya. Waktu itu belum ada buku pola seperti sekarang. Jadi rajutan yang saya buat kala itu murni imajinasi sendiri atau mencontoh rajutan yang sudah ada.

Baca lebih lanjut

Narsisnya Laki-laki

“Laki-laki selalu menganggap dirinya adalah yang paling tampan di dunia,” begitu kata pemuda itu pada saya. Saat itu kami masih sama-sama kuliah di fakultas Teknik di universitas negeri di kota saya. Saya sendiri lupa topik apa yang membuat dirinya berkata begitu. Yang jelas kalimat yang diucapkan teman saya itu merupakan salah satu kalimat yang saya ingat hingga saat ini.

Bicara soal lawan jenis, biasanya laki-laki selalu mengatakan kalau perempuan adalah makhluk yang paling sulit dimengerti. Yah, sebagai perempuan saya pun mau tak mau harus mengakuinya.

Kami kadang kerap mengungkapkan keinginan kami secara tersirat, yang mana kadang salah diartikan oleh kaum pria. Kalau sedang memasuki masa-masa “libur”, kami akan berubah menjadi spesies yang sangat menakutkan. Dan jangan lupa dengan pertanyaan jebakan semacam, “Aku bagusnya pakai baju apa?”, atau “Aku gemuk nggak, sih?”. Haha. Saya yakin semua laki-laki pasti pernah menghadapi situasi dilematis seperti ini.

Baca lebih lanjut

Arijit Singh Medley

Semenjak sukses dengan Tum Hi Ho tahun 2013 lalu, Arijit Singh bisa jadi merupakan penyanyi playback pria paling populer di Bollywood sana saat ini. Dan ini dibuktikan dengan sekian banyak film yang meminjam suaranya tahun ini, juga lewat penampilan medley-nya di acara Mirchi Music Award beberapa waktu yang lalu.

Berikut adalah penampilan Arijit Singh pada Mirchi Music Award. Memang sih ya suaranya ini benar-benar enak buat didengerin 😀

Daftar lagu yang dinyanyikan:

1. Phir Mohabbat – Murder 2
2. Raabta – Agent Vinod
3. Phir le aaya – Barfi
4. Main rang sharbaton ka – Phata Poster Nikhla Hero
5. Love me thoda aur – Yaariyan
6. Dhoka dhadi – R Rajkumar
7. Kabhi jo badal barse – Jackpot
8. Tose naina – Mickey Virus
9. Kabira – Yeh Jawani Hai Deewani
10. Tum hi ho – Aashiqui 2