Seorang guru memberikan PR untuk muridnya yang duduk di kelas 2 SD. Soal tersebut berupa penambahan berulang yang akan menghasilkan sebuah perkalian.
4+4+4+4+4+4 = ?
Oleh seorang murid, penjumlahan berulang tersebut menghasilkan jawaban 4×6 = 24. Ternyata setelah PR dikembalikan, sang guru mencoret hampir semua jawaban di murid dan memberikan nilai dua puluh pada murid tersebut.
Sang kakak, yang kebetulan membantu adiknya mengerjakan PR kemudian mengajukan protes pada guru. Menurut bukankah jawaban akhir si adik sudah benar? Jadi kenapa adiknya mendapat nilai sejelek itu?
Cerita ini kemudian menyebar di dunia maya dan kemudian terjadilah pro kontra. Ada yang mengatakan guru tersebut sudah benar karena lebih menekankan proses ketimbang hasil akhir. Ada pula yang malah menyalahkan guru karena menyalahkan jawaban murid bisa menghambat kreatifitas si anak dan juga karena baik 4×6 atau 6×4 toh akan menghasilkan angka yang sama. Jika hasil akhir sudah benar, maka proses bisa diabaikan. Begitu katanya.