Malam Jum’at di Kota Mekkah

Adzan Magrib selesai berkumandang saat kami tiba di depan pelataran Masjidil Haram. Di sekitar kami, puluhan jamaah dari berbagai negara melangkahkan kaki mereka secepat mungkin menuju mesjid. Masih dengan ponsel menempel di telinga, sayup-sayup saya dengar suara ibu bertanya dari belakang. “Katanya ketemu di mana, Yan?” tanya ibu pada saya. Banyaknya orang di sekitar cukup membuat kami kesulitan mengenali orang yang hendak kami temui kala itu.

“Di depan KFC. Tapi kayaknya kadada urangnya, nah,” jawab saya sambil mematikan ponsel. Kemudian, tepat saat kami memutuskan untuk bergabung dengan jamaah lain di barisan belakang, dua sosok datang menghampiri. Pakaian mereka berwarna hitam, dengan cadar menutupi wajah mereka. Saat kami menatap bingung kedua sosok tersebut, salah satunya kemudian membuka cadarnya dan berkata pada ibu saya, “Acil, ini Ijah, keponakan pian.”

Menyadari siapa yang sedang berdiri di hadapannya, sontak ibu saya memeluk sosok tersebut. Ijah sendiri kemudian mengenalkan sosok yang menemaninya sore itu. Sebut saja nama beliau acil Isah. Beliau merupakan teman sekampung yang mengajak Ijah merantau ke tanah Arab, dan tentunya banyak membantu Ijah selama berada di negara tersebut. Tanpa banyak bicara, kami pun kemudian bergegas mencari tempat yang kosong di antara ratusan jamaah yang berkumpul di pelataran Masjidil Haram.

Usai shalat, ibu mengajak Ijah dan acil Isah menuju hotel Baiti 5, tempat kami menginap selama di kota Mekkah. Hotel ini terletak tak jauh dari Masjidil Haram. Hanya perlu jalan kaki kurang lebih lima menit, maka saya dan keluarga sudah berada di bawah menara depan Masjidil Haram.

Selain mengajak serta acil Isah, Ijah rupanya juga mengajak serta dua malaikat kecil yang merupakan putra putri dari teman satu kontrakannya di kota Mekkah. Saya lupa nama kedua anak tersebut. Yang saya ingat, keduanya merupakan anak-anak hasil pernikahan seorang wanita Indonesia dengan seorang pria Pakistan. Sang kakak, berusia sekitar lima tahun, wajahnya lebih Indonesia. Sedangkan sang adik, yang setahun lebih muda terlihat begitu cantik dengan garis timur tengah pada wajahnya. Kehadiran dua malaikat kecil ini tentunya menambah seru pertemuan kami kala itu.

Setelah menikmati makan malam yang dikirimkan ke kamar, Ijah pun berkenan mengajak ibu, saya dan adik untuk mencicipi suasana malam kota Mekkah. Kebetulan pertemuan hari itu jatuh pada hari Kamis, sehari menjelang hari libur di kota Mekkah. Menggunakan taksi, kami bertiga mengunjungi sebuah mini market yang ada di kota Mekkah. Sepanjang perjalanan, saya dibuat takjub pada hidupnga kota tersebut di malam hari. Mobil-mobil berseliweran tanpa henti. Toko-toko dipenuhi pengunjung. Bahkan mini market yang kami kunjungi pun dipenuhi orang-orang yang berbelanja.

Puas berbelanja, kami kemudian diajak mampir ke kediaman Ijah selama berada di kota Mekkah. Perlu energi yang cukup besar untuk bisa tiba di rumah tersebut, mengingat lokasinya yang berada di pegunungan. Di rumah tersebut, kami bertemu dengan ibu dari dua malaikat yang diajak Ijah menemui kami. Baru beberapa menit duduk dan berbincang, sang ibu mendapat telepon dari sang suami. Sang suami rupanya berniat mengajak istri dan anak-anaknya berjalan-jalan. Saya lihat jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

“Apa tidak apa-apa mengajak anak-anak keluar selarut ini?” Tanya saya kemudian.

Pertanyaan saya kemudian terjawab ketika melihat kedua malaikat kecil yang kami temui tampak bersemangat untuk ikut ibunya. Sepertinya memang bukan hal yang aneh bagi mereka untuk berjalan bersama ibu dan ayahnya di tengah malam.

“Pukul berapa biasanya mereka pulang?” Tanya saya lagi.

“Biasanya sekitar pukul tiga dini hari,” Ijah menjawab pertanyaan saya.

Setelah melepas kepergian ibu dan kedua anaknya, Ijah kemudian mengantar kami kembali menuju hotel. Dalam perjalanan pulang masih bisa saya lihat jalanan yang masih ramai oleh keluarga-keluarga yang menghabiskan “akhir minggu” mereka.

Nb: catatan umroh 3 tahun yang lalu

20 pemikiran pada “Malam Jum’at di Kota Mekkah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s