Pria idaman itu kini telah menikah.
Setelah bertahun-tahun masa pencarian, akhirnya hatinya tertambat pada seorang gadis cantik yang usianya sebelas tahun lebih muda darinya. Keduanya sudah saling mengenal sejak si gadis masih duduk di bangku SMP. Kala itu mungkin tak pernah terbersit di kepala sang pria bahwa si gadis pada akhirnya akan menjadi pilihan hatinya. Baginya mungkin si gadis tak lebih dari seorang adik yang tak hanya cantik namun juga memiliki otak yang cemerlang.
Bertahun-tahun berlalu. Sang pria idaman kemudian dipertemukan kembali dengan si gadis kecil. Kecantikannya semakin bertambah seiring pertambahan umurnya. Begitu pula kedewasaannya. Kerapnya pertemuan membuatnya semakin dekat dengan si gadis kecil. Hingga kemudian sampailah ia pada kesimpulan, mungkinkah si gadis kecil inilah yang ia cari selama ini?
Proses demi proses dilalui. Dankemudian, hingga pada saatnya akad nikah itu terucap, dalam tangis yang tak bisa ia bendung, bisa jadi terbersit kata-kata di kepalanya. “Akhirnya masa penantianku usai sudah. Dia-lah yang lebih tahu waktu yang paling tepat bagiku untuk menggenapkan separuh agamaku.”
***
Pernikahan pria idaman ini mau tak mau mengingatkan saya pada salah satu episode liqo yang saya ikuti selama beberapa bulan terakhir. Dalam liqo tersebut, murobbi hari itu bercerita tentang seorang akhwat yang belum menikah hingga usianya menginjak kesekian.
Layaknya akhwat lain yang belum menemukan jodohnya, tentulah hadir perasaan khawatir dalam dirinya. Namun kemudian ternyata Allah menjawab penantiannya. Seorang ustad, yang istrinya baru meninggal, akhirnya mempersunting sang akhwat. Oleh teman-temannya, akhwat ini kemudian dicandai, “Dia ini belum ketemu jodoh karena nunggu ustad itu jadi duda dulu.”
Meski konteksnya hanya bercanda, namun bisa jadi makna dari kalimat tersebut benar adanya. Layaknya sang pria idaman yang harus menunggu gadis kecilnya dewasa dahulu menjadi pasangan hidupnya, maka sang akhwat pun harus menunggu hingga akhirnya memperoleh jodoh yang terbaik untuknya. Dan pada akhirnya, Allah-lah yang paling tahu masa yang paling tepat untuk akhir sebuah penantian.
kupikir yana salah satu yang patah hati, hihihi……
Patah hati dikit, yan. Tapi ikhlas kok. Hihi
wiih ceritanya mengharu biru π
Iya. Hihi
Indah pd waktunya … π
Yup π
banyak yang patah hati sepertinya…. dan sebabnya karena beda keyakinan.
yang satu yakin mau, lainnya yakin nggak mau π
Haha. Tapi kalau sama istrinya ini ikhlas banget deh ngelepasnya π
Belum jodoh mbak ixixixixixi…..
Iya niiih π
semua pasti ada waktunya..
Heeh π
Kirain mau cerita ttg Dude π
emang tentang Dude π
Owh.. hehe… mas Dude itu pria idaman mba? #eh π
iyaaa π
Semoga jodoh mba lebih baik dari mas Dude..
Amiin. Makasoh doanya ya π
Amiin. Makasih doanya ya π
Kirain mau nyindir akuh, yang ditinggal nikah *eh
lah, bukannya sekarang mau nikah?
Ssttt,… itu kan cerita lama mbak π
hihihi. alhamdulillah udah ketemu pangerannya yaa π
Huuh mbak π
waah… itu pria idamanku juga π
Kalau kata saya, Dude adalah pria idaman para wanita, dan mantu idaman para ibu. Hehe
waduh perjalanannya panjang tapi berakhir bahagia ya
Iya, mbak Noni. Dan saya juga turut bahagia melihatnya π
aku kok nggak pernah ngefans sama Dude ya? π
Ngefans-nya sama siapa, andiah? π
Banyak yg patah hati gara-gara Dude ternyata *nyengir
Iya. Hihihi
Hai, ini Alyssa *dadah2
hai ichaa.. tolong jagain mas dude yaa π
beress kak π
Yang penting, sabar mbak… π
iya, no. insya Allah tetap sabar π
Namanya jodoh pasti ada aja jalannya ya π .
Iya, mba π
tanggal nikahan dude ama saya kan beda sehari..hehe…*penting gitu.. π
Haha iya. Pas nonton acara nikahan dude saya juga ingat mba nikah hari itu. Sekali lagi barakallah ya, mba. Sayang banget saya nggak bisa datang
aamii ya Robbal’alamiin..
semoga mba yana juga cepet ketemu jodoh terbaiknya dri Allah ya..aamiin..
Amiin. Makasih doanya, mba herma π