Pilihan Karir

Sebuah pengumuman tertempel di papan pengumuman kantor beberapa hari yang lalu. Isinya mengenai lowongan posisi supervisor untuk jajaran internal kantor, lengkap dengan kualifikasi yang disyaratkan. Beberapa rekan senior di divisi saya pun mulai mempersiapkan diri mereka beberapa saat setelah pengumuman dikeluarkan. Beberapa lainnya, tampaknya belum siap (atau mungkin memang tidak berambisi menjadi supervisor), hingga akhirnya tak mendaftarkan diri mereka dalam seleksi tersebut.

Proses dari seleksi supervisor ini sendiri terdiri atas presentasi dan tanya jawab, baik itu berkaitan dengan bidang yang dikuasai maupun bidang-bidang lain di luar departemennya, namun masih dalam lingkup kerja perusahaan. Jika diibaratkan, proses seleksi ini mungkin tak ubahnya sidang skripsi kita saat kuliah dahulu.

Pada hari seleksi dilaksanakan, seorang rekan senior yang kala itu sedang bersiap-siap menunggu gilirannya berkata, “Aku ikut seleksi ini karena memang ingin menjadi supervisor. Bukan sekadar cari pengalaman, apalagi coba-coba.” Ada nada optimis dalam suaranya saat mengucapkan kalimat tersebut, meski pada kenyataannya usianya terbilang paling muda di antara kandidat yang ada.

Baca lebih lanjut