Selina Story : Her Best Friend’s Wedding (part 4)

Cerita sebelumnya di sini.

Sulit untuk tidak menyukai Tiara. Hanya itulah yang bisa Selina ucapkan dalam hati ketika akhirnya siang itu Adam mempertemukan dirinya dengan calon istrinya tersebut. Rambutnya coklat menyentuh bahu, kulit kuning langsat, wajah bulat telur tanpa noda, hidung mungil yang sedikit mencuat pada ujungnya, dan mata sedikit sipit berbentuk bulan sabit saat ia tersenyum. Sebuah penampilan oriental yang cukup menarik perhatian. Belum lagi ukuran tubuhnya yang mungil membuat Tiara terlihat sangat “adorable”.

Sewaktu Adam memperkenalkan mereka berdua, jelas sekali terlihat Tiara sangat bersemangat dengan pertemuan tersebut. Mata bulan sabitnya tampak berbinar-binar (bisa juga ini karena ia bertemu dengan Adam) dan saat Selina mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, Tiara membalasnya dengan memberikan pelukan hangat pada Selina. “Ah, akhirnya kita bisa bertemu, Selina,” ucapnya kemudian.

Mendengar ucapan yang keluar dari bibir Tiara tersebut, rasa khawatir tiba-tiba menyergap Selina. Adam sepertinya sudah bercerita banyak tentang dirinya pada Tiara. Yah, meski mungkin Adam menceritakan dirinya sebagai sosok sahabat dekat, bisa jadi kan Tiara membaca rasa suka yang ia simpan pada Adam? Bukankah katanya perempuan bisa membaca isi hati perempuan lain? Dan siapa tahu sikap ramah yang saat ini diperlihatkan Tiara hanya sekadar basa-basi? Ah, Selina langsung dibuat gugup dengan pikirannya sendiri.
Baca lebih lanjut