Antara Aashiqui 2, Raanjhanaa dan Lootera

Dibanding tahun kemarin, bisa dibilang tahun ini saya lebih banyak menonton film Bollywood ketimbang film Hollywood. Meski sudah mengunduh beberapa film Hollywood terbaru dan juga berkualitas, saya selalu mendahulukan film Bollywood untuk ditonton. Bahkan khusus untuk film Bollywood, selalu saya usahakan untuk selesai sekali tonton. Berbanding terbalik dengan film Hollywood yang suka dipotong-potong menontonnya. Yah, namanya juga suka, ya? Wajar saja bukan jika saya memprioritaskannya terlebih dahulu? 🙂

Nah, di antara beberapa film Bollywood terbaru yang saya tonton tahun ini, ada tiga film romance Bollywood yang menurut saya cukup outstanding jika dibandingkan film romance yang lain. Ketiga film tersebut adalah Aashiqui 2, Raanjhanaa dan Lootera. Ketiganya memiliki kelebihannya masing-masing, baik dari segi cerita, setting lokasi dan akting pemainnya. Namun, meski mengusung kisah romance dengan jalan cerita yang berbeda, ketiga film ini memiliki satu kesamaan. Tokoh utama prianya mengorbankan diri mereka untuk tokoh utama wanitanya.

Pertama, saya ingin bercerita tentang Aashiqui 2. Film ini bercerita tentang seorang penyanyi ternama Rahul Jeykar yang jatuh cinta pada Aarohi, seorang gadis yang ditemuinya saat sedang mengadakan konser di sebuah kota kecil. Cinta pada Aarohi membuat Rahul berusaha keras mewujudkan mimpi Aarohi menjadi penyanyi. Sayangnya kecintaan Rahul pada alkohol pelan tapi pasti menghancurkan karirnya. Di lain pihak, Rahul juga menyadari kalau cinta Aarohi padanya terlalu besar, layaknya cinta Rahul pada alkohol. Tak ingin Aarohi jatuh seperti dirinya, Rahul akhirnya memutuskan meninggalkan Aarohi untuk selamanya.

Cerita kedua, Raanjhanaa. Kundan, seorang putra pendeta di Benaras jatuh cinta pada seorang gadis muslim bernama Zoya. Sayangnya dengan alasan perbedaan agama, Zoya menolak cintanya. Dan demi cintanya pada Zoya, Kundan pun bersedia membantu Zoya agar bisa menikah dengan orang yang dicintainya. Ironisnya, Kundan membuat kekacauan terjadi di hari pernikahan yang berakhir dengan meninggalnya kekasih Zoya.

Untuk menebus rasa bersalahnya, Kundan kemudian bergabung dalam partai yang didirikan kekasih Zoya. Kemampuannya berdiplomasi membuat Kundan dipercaya memimpin berbagai orasi partai. Hingga akhirnya sampai pada satu titik Kundan merasa perjuangannya sudah cukup dan sudah waktunya ia beristirahat.

Cerita terakhir, Lootera. Dua orang pemuda datang ke kediaman Chaudary untuk melakukan penggalian benda bersejarah. Varun, salah satu dari pemuda tersebut kemudian jatuh cinta pada putri sang tuan tanah, Pakhi. Sayangnya belakangan diketahui Varun dan temannya tersebut tak lebih dari komplotan pencuri barang bersejarah. Keduanya pergi dari rumah Chaudary dengan membawa patung emas milik tuan tanah dan Varun meninggalkan Pakhi yang sudah siap dengan pakaian pernikahannya.

Beberapa waktu kemudian, Varun dan Pakhi dipertemukan kembali. Varun kini menjadi buronan polisi, dan Pakhi menjadi gadis yatim piatu yang menggantungkan harapan hidupnya pada selembar daun terakhir yang tumbuh di pohon di depan rumahnya. Tak ingin Pakhi kehilangan semangat hidup, Varun setiap malam memanjat pohon tersebut dan memasangkan daun pada dahan yang selalu dipandangi Pakhi. Sayangnya saat akhirnya Pakhi mengetahui tindakan Varun, pria yang dicintainya tersebut sudah berhadapan dengan peluru para polisi yang mengejarnya.

***
Bicara soal akting, dari ketiga pemeran utama pria film-film di atas (Aditya Roy Kapoor, Dhanush, Ranveer Singh), saya rasa Dhaanush adalah juaranya. Aktingnya sebagai Kundan sangat terasa natural. Dan yang lebih luar biasanya lagi, Dhanush khushus belajar Hindi dan mendubbing sendiri suaranya dalam film Raanjhanaa tersebut (Dhanush merupakan aktor India Selatan yang berbahasa Tamil).

Lalu jika dinilai dari segi cerita, Aashiqui bisa jadi terasa lebih romantis dibanding Raanjhanaa yang sedikit bermuatan politik atau Lootera yang terasa sunyi (tapi usaha Varun untuk membuat Pakhi tetap bersemangat untuk hidup juga romantis loh). Lagu pengiring yang dimiliki Aashiqui 2 juga lebih familiar ketimbang dua film lainnya, terutama Tum Hi Ho yang super romantis itu.

Meski begitu, dari segi sinematografi dan setting, jujur saya sangat menyukai nuansa klasik yang dibawa Lootera dengan setting tahun 50-annya. Karena itu, jika disuruh menentukan, manakah dari ketiga film romance ini yang lebih bagus, maka mungkin pilihan saya jatuh pada Lootera, kemudian Raanjhaana dan baru Aashiqui 2.

41 pemikiran pada “Antara Aashiqui 2, Raanjhanaa dan Lootera

  1. … Pakhi menjadi gadis yatim piatu yang menggantungkan harapan hidupnya pada selembar daun terakhir yang ia tumbuh di pohon di depan rumahnya….

    itu maksudnya gimana yah?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s