Sister and brother

Tanggal 2 Oktober lalu, adik bungsu saya berusia enam belas tahun. Tubuhnya semakin tinggi, dan mulai berani protes kalau kedua kakaknya mulai cerewet. Dia juga mulai minta beberapa barang untuk keperluan penampilannya. Sepatu, tas, jaket. Untungnya dia bukan penggemar barang mahal dan bermerk, jadi kami tidak terlalu kerepotan memenuhi keinginannya.

Yang cukup menyebalkan, adik laki-laki saya ini paling malas kalau diajak berbelanja, bahkan untuk keperluannya sendiri. “Pilihkan yang mana aja,” begitu biasanya ia berkata. Kalau sudah begitu biasanya saya akan langsung ngomel-ngomel dan ngedrama biar dia mau ikut belanja.

Nah, beberapa hari yang lalu, akhirnya adik laki-laki saya ini dengan sukarela ikut kami ke mall untuk membeli tas yang dia inginkan. Kebetulan saya dan ibu saya juga perlu sepatu baru untuk pernikahan adik saya besok. Jadilah kami berempat berangkat menuju satu-satunya mall di kota kami.

Baca lebih lanjut