Selina Story : Her Bestfriend’s Wedding

Kartu pos itu tiba dua hari yang lalu di meja Selina. Pada bagian depan tampak seorang pria yang sedang tersenyum lebar dengan London Eye sebagai latar belakangnya. Sementara pada bagian belakang kartu pos hanya bertuliskan alamat rumahnya, serta sebaris kalimat bertuliskan, “When will you go here?”

Selina hanya bisa mendengus membaca tulisan tersebut. Ia kemudian mengambil sebuah kotak aluminium yang terletak di salah satu sudut meja kerjanya. Saat dibuka, dalam kotak tersebut terdapat puluhan kartu pos lain yang berbagai gambar pada bagian depannya. “Hampir tiap bulan bela-belain mengirim kartu pos, tapi tak satu emailku yang dibalas. Awas saja kau nanti,” gerutunya sambil memasukkan kartu pos tersebut dalam kotaknya.

Usai menyimpan kartu pos tersebut ke tempatnya, Selina kemudian mulai menyalakan laptopnya. Seperti biasa surel menjadi hal pertama yang ia cek saat menyalakan laptop. Meski sebenarnya surel-surel yang masuk sudah ia baca melalui ponsel, namun entah mengapa Selina selalu merasa perlu membacanya lewat layar yang lebih besar. Setelah selesai membaca dan membalas surel-surel yang masuk tersebut, Selina kemudian mengalihkan kursor mouse-nya ke laman baru di laptop miliknya. Diketiknya sebuah alamat dan hanya dalam hitungan detik sebuah blog dengan nama Selina Baby Shop kini terpampang di hadapannya.

Tak banyak sebenarnya yang disajikan blog bernuansa merah marun tersebut. Hingga sore kemarin Selina baru selesai menyusun lay out dari blog miliknya tersebut. Pada bagian latar blog ia sisipkan tampak depan dari toko mungil miliknya. Untuk bagian galeri, Selina menampilkan foto interior dari tokonya. Untuk hari ini, rencananya akan dihabiskannya dengan mengunggah foto dari barang-barang yang ia jual dalam blog tersebut.

Baca lebih lanjut