Kemarin sore, saat saya sedang berjalan menuju kantor usai menunai shalat ashar di musholla, saya berpapasan dengan salah satu rekan sekantor. Saat berpapasan tersebut, bapak itu berkata pada saya, “Nanti kalau masuk kantor baca ayat kursi 3 kali, yak.” Saya hanya bisa terbengong-bengong mendengar pesan si bapak. Kenapa harus baca ayat kursi yak? Apakah ada penampakan di kantor? Begitu sempat terpikir di kepala saya. Meski begitu, saya tetap langkahkan kaki saya menuju kantor.
Begitu memasuki kantor, tak banyak orang yang ada di ruangan depan. Saya pun segera menuju meja saya yang terletak di ruangan samping kanan. Di sana, ada seorang kakak senior dan seorang pegawai senior lainnya sedang asyik bercakap. Saat saya memasuki ruangan, bapak tadi langsung menegur saya. “Nah, ini karyawan baru, kan? Siapa namanya?”
Mendengar pertanyaan tersebut rasa aneh langsung hinggap di kepala saya. Bukannya bapak ini sudah tahu nama saya? Bukannya hari Sabtu kemarin saya juga ikut survey dengannya? Kok masih nanya lagi siapa nama saya? Tanya saya dalam hati. Yah, tapi bisa saja kan beliau lupa? Kata saya lagi dalam hati. Akhirnya saya pun menyebutkan nama saya pada si bapak. “Antung, Pak,” jawab saya sambil menuju meja kerja saya.
Saat saya akan duduk, tiba-tiba si bapak berkata lagi. “Antung ini sudah punya pacar kan?” Baca lebih lanjut