Mengingat kebaikan

Saat saya masih kuliah dulu, ada dua virus yang cukup membuat heboh. Mereka adalah virus kangen dan brontok. Kedua virus ini sama-sama menyerang sistem komputer dengan menggandakan diri mereka. Bedanya, jika virus kangen menggandakan diri dalam bentuk dokumen word, maka virus brontox menggandakan diri dalam bentuk folder.

Komputer saya sendiri saat itu termasuk dalam mereka yang terjangkiti virus brontox. Entah dari flashdisk mana saya mendapat virus tersebut. Yang jelas hanya dalam hitungan hari memori komputer saya menjadi super berat hingga untuk menggerakkan mouse saja perlu waktu beberapa menit. Sialnya lagi, kala itu saya dan teman saya sedang dalam pengerjaan skripsi kami.

Karena sudah tak sanggup lagi menghadapi komputer yang super lelet, akhirnya komputer itu saya serahkan pada seorang teman kuliah yang memang sedikit tahu urusan komputer. Kurang lebih dua hari komputer saya diinapkan di asrama tempat dia tinggal, hingga akhirnya dia kembali dalam keadaan sudah bebas dari virus.

Setelah berhasil menyembuhkan komputer saya, teman saya itu juga berbaik hati memberikan sedikit ilmu pada saya perihal mengidentifikasi virus. Dua saran yang paling saya ingat adalah : Jangan meng-klik flashdisk/folder langsung dari drive-nya dan gunakan windows explorer serta periksa dulu ekstensi dari sebuah folder/dokumen sebelum membukanya. Jika ekstensinya .exe berarti itu virus.

Dengan dua saran yang diberikan teman saya tersebut, alhamdulillah jarang sekali saya mendapati masalah pada komputer saya di kantor. Bahkan seingat saya, satu-satunya virus yang cukup berhasil membuat saya kerepotan adalah virus ramnit dengan copy shortcut-nya yang tidak bisa dihapus itu. Saya masih ingat waktu itu bos saya mencolokkan flashdisk-nya di komputer saya, dan tiba-tiba saja komputer saya langsung hang karena virus yang langsung masuk ke komputer tersebut.

Karena virus itu membuat komputer saya lelet kayak siput, akhirnya mau tak mau saya harus memformat komputer tersebut. Oya, selain memberikan tips tentang menghindari virus, teman saya itu juga sempat mengajari saya cara memformat dan menginstal windows bajakan pada komputer yang sangat bermanfaat untuk saya.

Kini, bertahun-tahun sejak pertemuan terakhir saya dengannya, saya masih berterima kasih atas ilmu yang pernah ia berikan untuk saya. Mungkin ada bagian dari diri saya yang membenci dirinya. Namun, jika diminta untuk mengingat kebaikannya, maka hal inilah yang bisa saya tuliskan.

30 pemikiran pada “Mengingat kebaikan

  1. Laptop saya juga pelanggan virus mbak, maklum banyak flash disk yang nyolok. Tapi ya salah satu obatnya anti virus. Semoga teman mbak Ayana membaca tulisan, pasti senangnya hati teman mbak Ayana.

    Salam Dari Anak Rantau.. 🙂

Tinggalkan Balasan ke ayanapunya Batalkan balasan