Nuansa Baru

Pak Hari, salah satu senior saya di kantor terdahulu sering berkata, “Antung ini kalau nggak ada internet dia bisa kurus karena stress.” Saya biasanya hanya senyum-senyum saja kalau sudah mendengar kalimat tersebut. Di kantor terdahulu saya memang terkenal sebagai pecandu internet nomor satu. Sebenarnya yang lain juga sehari-harinya membuka internet kalau di kantor. Namun aktifitas saya dalam berinternet jauh melampaui aktifitas mereka. Saya ngeblog, buka forum, dan yang paling sering saya ngabisin bandwith kantor buat donlot film. Selain itu saya juga yang biasanya paling ribut kalau internet tiba-tiba mati. Yah, katakanlah internet itu obat penenang saya kalau di kantor 😀

Nah, ternyata, di kantor yang sekarang saya harus bisa menerima kenyataan kalau tidak bisa lagi berinternetan sebebas dahulu. Pertama ya karena saya masih baru dan bahkan belum punya meja sendiri. Kedua, ruangan tempat saya ditempatkan itu berada di belakang komplek kantor yang mana sinyal internetnya jelek banget. Kadang kalau lagi bagus dia ada sinyal. Tapi beberapa hari saya di kantor itu, lebih banyak nggak ada sinyalnya. Jadilah saya mati gaya sendiri karena nggak bisa ngeblog dan belum ada kerjaan.

Tapi rupanya ada juga hikmah dari saya nggak bisa internetan ini. Saya bisa mulai nulis cerpen lagi, hal yang beberapa waktu terakhir sempat saya tinggalkan karena keasyikan ngeblog. Sebenarnya untuk nulis ini saya masih tetap perlu akses internet karena nyimpannya di dropbox. Tapi kayaknya selama aplikasi nulisnya belum ditutup dokumennya masih bisa tersimpan saat sinyal sudah muncul lagi. Jadi alhamdulillah ada hikmahnya juga nggak bisa internetan 🙂

Hal lain yang juga cukup berbeda dari kantor dulu adalah soal makan siang. Di kantor lama, saya dan teman-teman mendapat jatah makan siang setiap harinya. Jelas dong ini sangat menguntungkan karena mengurangi pengeluaran bulanan. Nah, di kantor baru ini makan siang harus beli sendiri. Lumayan berasa sih ya kalau tiap hari harus keluar uang 15-20 ribu buat makan siang selama satu bulan. Alamat harus pintar-pintar ngatur uang lagi nih 😀

Meski begitu, hal lain yang membuat saya cukup senang dengan kantor yang ini adalah adanya musholla di komplek perkantoran. Selama beberapa hari bekerja di kantor baru ini, alhamdulllah saya bisa ikut jama’ah pas dzuhur dan ashar-nya. Hal yang di kantor dulu nyaris tidak pernah saya lakoni. Boro-boro ya jama’ah, kadang di kantor dulu itu juga shalatnya suka lalai karena keasyikan sama komputer. Yah, semoga saja kebiasaan baik ini bisa terus dipertahankan 🙂

43 pemikiran pada “Nuansa Baru

  1. bisa menelurkan banyak karya nih di kantor baru 😀

    pengelluaran buat makan siang lumayan juga. di kantor lama dapat jatah makasn nggak potong gaji?

    saya biasanya bawa dari rumah. jadwal masak ibu saya berubah jadi pagi2 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s