Tak semua cerita harus dibagi

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat dibuat tertohok oleh status seorang adik di fesbuk. Isinya seperti ini:

ketika apa yg kita curhatkan kepada seseorang dpublikasi d media sosial dg dalih apapun, saat itu kesedihan bukan pada apa yg telah terpublikasi, melainkan kesedihan bahwa kepercayaan yg telah qt berikan tidak akan pernah lagi ada padanya.

Asli, perasaaan bersalah langsung mendera saya begitu membaca statusnya tersebut. Kenapa? Karena beberapa waktu sebelumnya saya telah menulis jurnal yang berisi curhat teman saya di rumah ini.

Baca lebih lanjut

[cerpen] Pada Sebuah Tengah Malam

“Dian, kamu ke ATM ya. Ambil uang buat gajian,” ujar kak Agus, manajer keuangan di rental buku tempat Dian bekerja. Saat itu sekitar pukul 1 dinihari, tepat di tanggal satu. Seperti biasa di akhir bulan Dian dan karyawan rental yang lain bermalam di rental untuk rapat akhir bulan. Selain dirinya, ada satu orang lagi karyawan perempuan dan dua orang karyawan laki-laki yang bermalam malam itu.

“Suruh yang cowok ajalah, Ka. Ini kan sudah malam,” jawab Dian sambil masih sibuk dengan tugas kuliahnya. Bekerja sambilan di rental benar-benar membuatnya harus pintar membagi waktu antara mengerjakan tugas kuliah dengan jam jaga rental.

“Ya nggak bisa. Kamu kan asisten saya, jadi harus kamu yang ngambil uangnya,” balas kak Agus lagi.

Baca lebih lanjut