Tes Mata

Dalam tes kesehatan yang saya ikuti kemarin, tes bagian mata mungkin menjadi bagian yang paling menarik untuk saya. Jadi dalam tes itu, saya diminta berdiri dengan jarak sekitar 10 meter dari dinding di hadapan saya. Pada dinding tersebut sudah terdapat deretan huruf yang memang sudah lazim digunakan dalam pemeriksaan mata. Saya kemudian diminta menutup sebelah mata saya dengan tangan dan menyebutkan huruf yang ditunjukkan dokter kepada saya.

Masih dengan mengenakan kacamata, saya oun mulai menutup mata kanan saya. Saat itu, saya masih bisa melihat dengan cukup jelas huruf-huruf yang ditunjukkan dokter kepada saya. Yang mengejutkan, saat saya kemudian menutup mata kiri, saya baru sadar mata mata kanan saya tidak bisa membaca nyaris semua huruf yang ditunjukkan dokter. Semua terlihat samar-samar, bahkan untuk huruf E yang berada pada deretan paling atas. Ini artinya, mata kanan saya memiliki minus yang lebih besar ketimbang mata kiri saya.

Saya sendiri sudah mengenakan kacamata sejak kelas 5 SD. Saat itu, dengan posisi duduk di bangku belakang, saya mengalami kesulitan mengikuti pelajaran karena tidak bisa membaca tulisan di papan tulis. Tak mau terus-terusan minta bantuan teman untuk membacakan tulisan di papan tulis, akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan mata saya. Ditemani ayah, saya pun berangkat menuju Puskesmas terdekat.

Melalui dokter di Puskesmas, saya diberitahu kalau mata saya sudah minus 2. Karena itu, mau tak mau saya harus mengenakan kacamata. Awalnya cukup tak nyaman juga mengenakan kacamata ke sekolah. Apalagi kala itu saya adalah satu-satunya siswi yang mengenakan kacamata. Tapi demi masa depan, ya mau nggak mau harus dipakai dong, ya.

Bertahun-tahun mengenakan kacamata, tentulah sudah berkali-kali juga saya ganti kacamata. Seharusnya sih katanya periksa mata itu setahun sekali. Tapi karena tahu setiap kali periksa mata minusnya pasti berubah, maka saya baru periksa mata kalau kacamatanya udah nggak cocok lagi. Untuk kacamata yang saya kenakan sekarang ini, kedua lensanya adalah minus 4. Dan dari hasil tes kemarin, jelas sekali mata kanan saya minusnya lebih dari 4.

Saya sendiri saat ini mulai berpikir untuk mencoba mengenakan lensa kontak. Karena untuk beberapa hal, kayaknya mengenakan lensa kontak ini efisien sekali. Buat nikah misalnya, nggak mungkin kan saya pakai kacamata? :D. Lagipula sekarang harga lensa kontak juga sangat terjangkau. Masalahnya sekarang, saya masih suka ngeri melihat bagaimana adik saya memasangkan lensa kontak ke matanya πŸ˜€

NB: Tadinya mau posting tulisan ini lewat hape. Tapi gagal melulu dan malah nggak kesimpan. Akhirnya ketik ulang di laptop deh 😦

58 pemikiran pada “Tes Mata

  1. saya minus. cuma nggak tahu minus berapa. tahunya pas ngelanjutin kuliah dan duduk di tengah, tulisan di wihite board udah nggak jelas. belum periksa juga …. xixixixi

    ada plus minusnya pake kaca mata atau lensa kontak… setiap sekian jam lensa kontak harus dibuka dan dibersihkan…. kalau punya penyakit lupa… bisa-bisa kepake terus sampe tidur πŸ˜€

    • jadi nggak pakai kacamata dong, mas? katanya sih kalau minusnya kecil nggak usah pakai kacamata dulu. dipaksa aja matanya buat ngeliat. soalnya kalau pakai minusnya bisa nambah terus. hehe
      salah satu plusnya pakai lensa kontak itu bisa bergaya pakai kacamata hitam πŸ˜€

      • iya saya nggak pake kacamata sampe saat ini. minusnya seh nggak tahu berapa.

        πŸ˜€
        iya juga… bisa gaya… pake lensa yang warna-warni juga

  2. “katanya sih kalau minusnya kecil nggak usah pakai kacamata dulu. dipaksa aja matanya buat ngeliat. soalnya kalau pakai minusnya bisa nambah terus. hehe”
    Emang bener ya mbak ? Dlu aq pake kacamata kls 1 SMP karena minus 1/4, dipaksa pakai sama ortu karena tiap hr kepala q sakit bgt, mataku kyk ditarik2 ke dalam… Trus, pas kls 3 SMP ga pake lagi karena pecah. Eh pas kuliah, terakhir kali periksa mata, mataku udh normal, gak minus lagi. Aq ngerasa kyk dikerjain sama dokternya, hehehehe…

  3. aku juga dulu pake kacamata, sekarang masih kadang-kadang… tapi karena Migren parah banget, aku gak sanggup pake kacamata, akhirnya beralih ke lensa kontak
    satu hal soal lensa kontak, nggak semua mata cocok sama lensa kontak sembarangan, gw contohnya, harus pake lensa kontak mereka tertentu, karena kalo pake selain merek itu, gw alergi, mata iritasi, merah dalam jangka waktu lama, perih banget dan akhirnya kering hiks…

    tapi memang lensa kontak itu nyaman, asal perawatannya bener yah, kelamaan dipake juga gak baik πŸ™‚ kudu dicuci, dan mata juga harus dibiarkan istirahat biar segar

  4. yan, pake kontak itu awal2nya aja takot, setelah bisa……ahh udah cueklah hahaha. aku pernah loh kontaknya gak sadar tinggal dimata hampir 6 bulanan karena bening gitu jadi gak keliatan. ehh pas ketawa ngakak gila2an coplok sendiri. skr kapok pake yg bening abis dia koq yah bisa ngilang2 kalo berwarna pasti kan keliatan hehhe

      • lah ceritanya itu aku cek2 koq ilang Yan, gak ada dimata. yaudah aku pikir ilang/lepas sendiri soalnya ada beberapa kali yg bening itu lepas sendiri dari mata ( aku selalu beli dari melawai ). setelah itu aku gak pake kontak lagi, agak males. suatu hari pas aku lagi ngobrol ama temen dan ketawa yg kenceng sampe nangis2 gitu ehhh coplok dong hahaha. lompat aja gitu itu kontaknya. skr ogah pake yg bening, mending berwarna asal keliatan. anehnya aku gak ngerasa aneh2 juga di mata.

  5. Iya sama, saya juga takut kalau tes mata dan minusnya berubah, alhasil jarang tes mata lagi…
    Saya juga gak berani pakai lensa kontak, liatnya aja gimana gitu,,,,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s