Lulus Cadangan

“Nggak apa-apa deh lulus cadangan. Yang penting lulus,” begitu ucap saya saat mengikuti tes penerimaan pegawai BUMD beberapa waktu lalu. Saat itu, dalam sambutannya salah satu petinggi dari BUMD tersebut mengatakan kalau selain dari formasi yang sudah ada, ada beberapa kursi kosong lagi bagi peserta tes, namun baru akan dibuka beberapa bulan lagi. Nah, mereka yang dianggap memenuhi syarat untuk kursi kosong tersebut akan dimasukkan dalam list peserta yang lulus sebagai cadangan.

Saya sendiri, usai tes wawancara yang berlangsung hari itu cukup puas dengan hasilnya. Puas di sini dalam arti saya cukup bisa menghadapi wawancara tersebut dengan lancar. Pengalaman saya yang terdahulu, saya selalu merasa kecewa dengan tes wawancara yang saya jalani. Biasanya sih karena saya selalu gagap saat diwawancara atau ketika mengingat wajah pewawancara yang sama sekali tak terkesan dengan jawaban saya.

Baca lebih lanjut

See the Colors of Beauty

pulau Derawan yang indah
Gambar dari Garuda Indonesia

Bicara soal pembuatan tagline, mau tak mau saya langsung teringat pada salah satu adegan dalam buku Perahu Kertas milik Dee. Dalam adegan tersebut. Kugy yang saat itu sedang magang di sebuah biro iklan terlibat dalam rapat pembuatan iklan. Perdebatan seru terjadi, hingga akhirnya Kugy -yang merupakan anak bawang- memecahkan kebuntuan dengan idenya.

Dalam membuat sebuah tagline sendiri, perlu dipikirkan sebuah konsep yang benar-benar akan menarik perhatian konsumen yang dibidik. Malaysia, misalnya. Siapa yang tak kenal dengan tagline Truly Asia-nya. Melalui iklan yang kerap ditampilkan, Malaysia seolah ingin menunjukkan bahwa di sini lho sebenarnya Asia. Di sini terkumpul berbagai bangsa Asia, mulai dari Melayu, Tionghoa hingga India.

Baca lebih lanjut