Ikut tes lagi

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti tes penerimaan sebuah BUMD di daerah saya. Sejujurnya, saat ini bisa dibilang saya sudah sampai pada tahap malas mengikuti tes apapun dalam hal mencari pekerjaan. Namun jika mengingat bagaimana saya merasa jenuh dengan pekerjaan sekarang, juga bagaimana prospek kantor saya di masa mendatang, maka saya pun memutuskan untuk mengikuti tes tersebut.

Segala berkas pun saya persiapkan. Beruntung saya masih memiliki beberapa lembar fotocopi ijazah yang sudah dilegalisir, sehingga saya tak perlu jauh-jauh ke Banjarbaru untuk melakukan legalisir ijazah. Adapun persyaratan lain seperti surat sehat dan surat kelakuan baik, jelas bukan masalah besar dalam pembuatannya.

Lulus seleksi administrasi, saya pun mengikuti tes akademik. Awalnya saya kira tesnya layaknya tes akademik lain, yang berkisar pada persamaan kata dan matematika dasar. Ternyata perkiraan saya meleset. Soal yang diberikan ternyata sesuai dengan jurusan yang kami tempuh semasa kuliah. Dan karena saya dulu kuliah di jurusan teknik sipil, maka soal-soal seperti perhitungan momenlah yang muncul di lembar soal yang diberikan.

Untungnya, meskipun menjawab dengan seadanya dan sedikit mengarang, saya dinyatakan lulus seleksi akademik tersebut. Kurang lebih dua minggu setelah tes tersebut diadaan, saya dan beberapa peserta lainnya kemudian mengikuti tes psikotes yang nantinya akan langsung dilanjutkan tes wawancara.

Tes psikotes yang diberikan sendiri kali ini tak jauh berbeda dengan tes psikotes lainnya yang pernah saya ikuti. Ada soal persamaan kata, matematika dasar, mencocokkan gambar, tes krappelin yang bikin mabok, dan tentunya tes menggambar. Nah, mungkin karena lumayan sering mengikuti tes psikotes, maka saya pun dinyatakan lulus untuk tes tersebut.

Keesokan harinya, saya pun mengikuti tes wawancara. Wawancara ini terbagi menjadi 2 sesi. Diskusi kelompok dan wawancara langsung. Untuk diskusi seluruh peserta, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok yang rata-rata terdiri atas 6 orang. Kelompok-kelompok tersebut kemudian diberikan sebuah kasus (pesawat yang jatuh dengan beberapa krus selamat dan beberapa barang yang bisa dimanfaatkan) untuk didiskusikan pemecahannya.

Usai diskusi selesai, kami pun diminta keluar ruangan untuk mempersiapkan diri menghadapi wawancara langsung. Soal tes wawancara langsung ini, bisa dibilang saya memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dengannya. Beberapa kali saya lulus tes psikotes sebuah lembaga, saya selalu gugur di bagian tes wawancara. Biasanya saya selalu gugup dan kehilangan kata-kata ketika pihak pewawancara mulai menanyai saya. Bahkan di wawancara terakhir saya untuk tes BPK, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal dalam menjawab pertanyaan pewawancara.

Adapun untuk wawancara saya kala itu, alhamdulillah saya bisa melaluinya dengan lancar. Bahkan bisa dibilang saya cukup aktif berbicara kala itu. Mungkin ini juga disebabkan oleh faktor pewawancara yang terlihat menyenangkan yang membuat saya merasa cukup berani untuk berbicara. Saat itu memang ada 3 pewawancara yang ditugaskan untuk mewawancarai para peserta. Dan dari hasil wawancara saya terhadap para peserta lain dengan pewawancara berbeda, bisa diambil kesimpulan pewawancara kelompok kamilah yang paling “tidak menakutkan.”

Wawancara saya hari itu berlangsung kurang lebih setengah jam. Dari info yang saya dapatkan dari seorang teman kantor yang suaminya bekerja di BUMD tersebut, hasil seleksi akan keluar 3 bulan ke depan. Namun dari salah seorang adik tingkat yang mengikuti tes wawancara pagi hari (saya dapat jadwal di shift ke-2), hasil seleksi akan diumumkan 1-2 minggu setelah tes dilakukan. Kapanpun hasil tes tersebut diumumkan, semoga Allah memberikan yang terbaik untuk saya nantinya. Amiin

37 pemikiran pada “Ikut tes lagi

  1. Mbak Yana, cerita dong pengalaman wawancara di BPKnya. Kesalahan fatal semacam apa sih yang gak sengaja terjadi?
    InsyaAllah yang ini goal ya πŸ™‚ amiiiiinnn.

  2. Good Luck ya Ay untuk tesnya kali ini πŸ˜€ Semoga segera ada angin segar …
    Ternyata tes bank ini bertahap2 ya? Dan dari dulu ndak pernah tuh yang namanya lolos seleksi jd pegawai bank. Kayaknya memang ditakdirkan jadi nasabah saja deh hehhehheee *semoga bs jd nasabah prioritas, EH*
    Pas wawancara, pernah juga melakukan kesalahan fatal. Pas itu seleksi masuk BPN.

  3. sampai sekarang belum ada hasilnya ka….
    btw, lun kena pewawancara yg paling killer… waktu diskusi aja kami di sudutkan habis2an… pas wawancara iya jua, tapi lun cuek ae, lun sahuti terus… hiks2.. jangan2 lun dianggap kd kompeten ni gara2 menyahuti tarus…
    mudahan yg terbaik aja… Semangat ka… πŸ™‚

  4. Ping balik: Lulus Cadangan | SAVING MY MEMORIES

  5. Mba Ayana, boleh sharing ttg diskusi kelompok tes BPK lebih detail dong..
    TKB nya selain wawancara, psikotes, diskusi kelompok. ada tes TPA jg ga? setau aku tes TPA dgn tes psikotes itu beda kan yaa??

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s