Jam di tangan kirinya menunjukkan waktu pukul setengah dua ketika mobil yang ia tumpangi berbelok ke sebuah bengkel di luar kota. Sebuah bengkel resmi yang cukup besar, dengan berbagai motor terparkir di dalamnya. Begitu mobil berhenti, segera ia dan seorang teman yang lain keluar dari mobil, sementara si pemilik mendaftarkan mobilnya.
Sambil menunggu, ia pun bertanya pada seorang petugas. “Musholla di mana ya, Mas?” tanyanya. Memang dalam perjalanan pulang mereka sebelumnya dia tak sempat singgah untuk melaksanakan sholat dzuhur.
“Di ujung sana, Mba. Di lantai dua,” jawab petugas sambil menunjuk ke arah bengkel di bangunan seberang.
Setelah mendapat jawaban tersebut, ia pun bergegas menuju tempat yang dimaksud. Melewati mobil-mobil yang sedang di-service, berikut para mekanik yang sedang bekerja, membuatnya mempercepat langkah. Segera diambilnya air wudhu begitu kakinya berada di tempat tujuan. Dalam hatinya sempat terpikir, mungkin dia adalah satu dari sedikit perempuan yang menginjakkan kaki di musholla tersebut.