Hari Minggu yang lalu, saya dan 2 orang teman berkesempatan menemani mas Boim Lebon beserta istri mengunjungi 2 tempat wisata paling terkenal di Banjarmasin, Pasar Terapung dan Pulau Kembang. Kedatangan mas Boim Lebon sendiri ke kota saya adalah dalam rangka mengisi seminar menulis yang diadakan oleh FLP Banjarmasin, tempat saya bernaung.
Untuk bisa menuju Pasar Terapung sendiri, wisatawan haruslah berangkat pagi-pagi sekali. Hal ini dikarenakan jika semakin semakin siang pengunjung datang, maka pedagang keburu pulang. Karena itulah kemudian diputuskan untuk berangkat pukul 4.30, sebelum adzan subuh berkumandang.
Sesuai perjanjian, kami berkumpul di Masjid Sultan Suriansyah dan sholat subuh di sana. Sebelumnya, Vina, salah satu rekan saya hari itu terlebih dahulu menyewa klotok yang akan mengantar kami menuju Pasar Terapung. Untuk saat ini biaya sewa klotok adalah dua ratus ribu rupiah pulang pergi.
Usai sholat subuh, kami pun langsung berangkat menuju Pasar Terapung, yang memakan waktu kurang lebih 20 menit. Dan seperti dugaan, begitu tiba di sana, tampak hanya segelintir pedagang yang berjualan. Malah bisa dibilang lebih banyak wisatawannya ketimbang pedagangnya. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya program Pasar Terapung di depan eks. Kantor Gubernur Banjarmasin yang diadakan setiap hari Minggu pagi, yang membuat para pedagang tak terlalu banyak di Pasar Terapung yang asli.
Meskipun agak sepi, saya lihat kondisi ini tak menyurutkan semangat para wisatawan yang berkunjung termasuk kami berempat. Mereka tetap semangat mengambil gambar, sarapan di klotok, dan bertransaksi dengan para pedagang.
Setelah sarapan, klotok langsung melaju menuju Pulau Kembang yang terletak tak jauh dari Pasar Terapung. Pulau ini merupakan tempat berkumpulnya monyet-monyet yang dibiarkan berkeliaran bebas. Legendanya, pulau ini berasal dari kapal Belanda yang karam, yang awaknya kemudian berubah menjadi monyet. Saya sendiri baru kali pertama ini berkunjung ke pulau ini, karena itu tentunya wajar jika saya sangat bersemangat dengan kunjungan ini.
Sesampai di depan pulau, kami langsung disambut oleh monyet-monyet yang berkeliaran bebas, mengingatkan saya pada film Planet of the Apes. Untuk mengelilingi pulau, ada seorang guide yang akan mengantar kami. Pulaunya sendiri terbilang kecil, sehingga tak makan waktu lama untuk menyelesaikan penjelajahan.
Berikut adalah video yang saya buat selama berada di pulau Kembang.
Berhubung pada pukul 10 pagi itu mas Boim harus mengisi seminar menuls yang kami selenggarakan, maka perjalanan pun ditutup pada pukul 07.30. Segera kami meninggalkan pulau dan kembali menaiki kloto yang akan mengantarkan kami ke tempat semula, Masjid Sultan Suriansyah.
- subuh hari di masjid Sultan Suriansyah
- Masjid Sultan Suriansyah
- sarapan soto banjar
- transaksi jual beli
- Mulai terang
- Kayak keluarga yak 😀
- jukung-jukung yang berdatangan
- sarapan di klotok
- para wisatawan
- matahari mulai mengintip
- Masjid Sultan Suriansyah di pagi hari
- patung monyet di Pulau Kembang
- salah datu monyet di dalam pulau
- monyet yang pura2 pingsan di tengah jalan
- selamat datang di Pulau Kembang
- Pintu Gerbang
- Baby monkey
- para pengunjung pulau Kembang
- pengunjung yang berpose bersama monyet
oh pulau kembangnya divideoin..
hehe. iya, mba. ntar deh saya tambahin monyetnya 😀
Haha, monyetnya doyan difoto. Serasa model kali ya 🙂
haha. dia tau banyak yang bawa kamera, jadi bergaya deh 😀
Klo di pasar terapung goncangnya keras g mb?
nggak kok, mba. adem ayem aja 🙂
Memang lengkap pasar terapung ini. Laksana pasar daratan. Bahkan warung Rawon pun ada. Sayangnya saya dulu tak mampir ke pulau Kembang…..takut dijawil monyet :-*
saya juga pas didekatin sama monyetnya histeris sendiri, dok 😀
monyetnya jahil nggak yah? paling takud dikejar monyet.
dulu klo dikampungku, terkenal klo dah ketangkap monyet, rambut kita2 bakal diacak2 buat si monyet cari kutu xixixi…
klo monyet yang di dalam-dalam itu bisa ngambil barang-barang kita, makanya kemarin disuruh nyimpan hape dan kamera biar ga diambil
wah monyetnya koq pinter pinter yah? milih milih klo ambil. ga mau pisang lagi!
hehe. mungkin dilihatnya barang itu menarik, mba 🙂
Saya bertahun-tahun di banjarmasin belum pernah ke Pulau Kembang 😦
ku jua baru kali itu ke pulau kembang 🙂
Seneng ya liburan mulai dr pagi hari bgt bisa motret sunrise lagi 🙂
monyetnya pandai juga ya bersandiwara 😛
penuh perjuangan sih sebenarnya mba klo berangkatnya sebelum subuh gitu. hihi
iya, tapi khan hadiahnya luar biasa ya mnrtku sih kl bisa dapat menikmati dan memotret sunrise kayak di atas 😛
iya, mba. tapi menurut saya sunrise-nya kurang indah 😀
ya ampun om Boim Lebon beda ya sekarang, lebih bersih mukanya, rambutnya masih keriting gak?
sekarang rambutnya dipotong pendek, mas aldi. tapi kayaknya sih masih keriting 😀
waah…. aku yang orng kal-sel belum pernah ke Pasar Terapung sama pulau kembang, rugi banget yach..
ngomong-ngomong , aku pernah juga ikut seminarnya pak bo’im lebon, tpi yang di bjb..
monyetnya lucu 😀
klo dari jauh lucu. klo didekatin saya panik :))
iiiih, baru liat … makasih ya udah ngajakin jalan2 ke pulau kembang, insya allah bisa ke sana lagi …
Waa makasih udah mampir, mas boim. Moga bisa ketemu lagi yaa 🙂
Aarrggghhhh… Bikin banget ngiri…
Kapan ya bisa wisata kaya gitu..m
Eh itu foto yang kaya keluarga juga lebih bikin iri mba, harmonis sekali…
hehe. iya
ayo jalan-jalan ke banjarmasin 🙂