[Kuliah] Kartu yang menguntungkan

Ketika masih kuliah beberapa tahun lalu, saya memiliki sebuah kartu yang kalau boleh dibilang merupakan kartu paling menguntungkan dalam sejarah per-handphone-an saya hingga hari ini. Mengapa bisa begitu? Karena dengan kartu itu, saya bisa merasakan gratis sms selama setahun penuh, ke provider manapun, bahkan ke luar negeri. Bagaimana bisa begitu? Saya sendiri pun tak tahu.

Sebenarnya waktu itu saya sudah mengganti kartu lama saya tersebut. Bahkan bisa dibilang kartu tersebut sudah habis masa berlakunya dan tidak bisa diaktifkan kembali. Namun entah bagaimana kartu itu masih saya simpan dengan baik di dompet saya selama beberapa waktu. Suatu hari, seorang teman kuliah mampir ke kos. Kami ngobrol ngalor-ngidul, hingga akhirnya tiba ke percakapan berikut:

Teman : “Eh tahu nggak, kartu X yang sudah tidak aktif bisa ngirim sms gratis loh?”

Saya : “Beneran, nih?”

Teman : “Iya, beneran”

Saya : “Wah kartu X-ku juga sudah tidak aktif”

Teman : “Nah kalau gitu dicoba aja”

Saya pun segera mengeluarkan kartu tersebut dari dalam dompet, dan memasangnya ke handphone jadul saya. Karena sudah tidak aktif, maka jelas tidak ada pulsa di kartu tersebut. Untuk melakukan panggilan pun jelas tak bisa. Namun dengan nekat saya mencoba mengirim SMS dari kartu tersebut. Dan hasilnya, SMS tersebut terkirim dengan selamat ke nomor tujuan.

Sejak mengetahui hal tersebut, saya akhirnya menggunakan nomor itu kembali. Beberapa teman yang mengetahui juga cukup sering bertitip SMS via nomor saya tersebut. Kala itu saya bahkan bisa mengirim SMS kepada orang tua saya yang sedang melaksanakan ibadah haji. Satu-satunya kekurangan nomor tersebut adalah tidak bisa melakukan panggilan. Tapi seingat saya kala itu saya juga lebih sering ber-SMS ria ketimbang menelpon. Jadi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Dan yang paling penting, selama setahun saya tak pernah membeli pulsa.

Karena keajaiban kartu yang saya miliki ini, beberapa pihak sempat menawarkan diri untuk membelinya, dengan harga yang lumayan bikin ngiler. Namun entah mengapa saya tak tertarik untuk menjual kartu tersebut. Mungkin karena sayang dan tak berani mengambil resiko. Kala itu saya juga sempat mendengar kalau pemilik “kartu gratis” tersebut mulai dilacak polisi. Bayangkan jika saya menjual kartu tersebut dan ternyata yang membeli adalah polisi? Bisaya gawat, bukan? Untunglah, sebelum sempat menjual kartu tersebut, nomor saya tersebut akhirnya tidak bisa digunakan lagi. Dan akhirnya, masa SMS gratis pun berakhir 🙂

Gambar pinjam dari sini.