saya pemarah?



Beberapa hari yang lalu, beberapa mahasiswa datang ke kantor saya untuk asistensi tugas besar mereka. Selain saya, seorang rekan kantor yang lain juga kedatangan tamu dengan maksud yang sama. Jika saya ditunjuk untuk menjadi asisten tugas besar Mekanika Tanah dan Rekayasa Pondasi. Maka Ayu -nama rekan kerja saya itu- ditunjuk untuk menjadi asisten tugas besar Mekanika Tanah dan Irigasi.

Penunjukan untuk menjadi asistem Tugas Besar ini sendiri terjadi sekitar setahun yang lalu. Saat itu dosen saya, yang juga merupakan tenaga ahli di kantor sedang mencari para alumnus yang bisa membantu beliau dalam memeriksa tugas besar mahasiswanya. Nah, karena di kantornya ada 2 orang lajang yang sepertinya cukup sabar dalam menghadapi tingkah mahasiswa. maka ditunjuklah kami berdua, tentunya ditambah dengan beberapa orang lainnya.

Awalnya saya agak mengalami kesulitan dalam memeriksa hasil pekerjaan para mahasiswa tersebut. Hal ini dikarenakan saya sudah cukup lama tidak bersentuhan dengan soal-soal seperti perhitungan penurunan konsolidasi atau perhitungan lereng. Dan meskipun bidang saya bekerja sekarang adalah teknik sipil, namun sesungguhnya apa yang saya kerjakan setiap harinya sungguh jauh berbeda dengan tugas para mahasiswa tersebut.

Kembali ke soal mahasiswa yang datang tadi. Nah, seusai memeriksa tugas besar mahasiswa tersebut, saya pun kembali ke meja saya. Tak lama, Ayu, yang jatah mahasiswanya lebih banyak dari saya dan baru selesai memeriksa tugas besar mahasiswa tersebut mampir ke meja saya dan berkata, “Tung, kam disambat buhannya penyangitan.” (Tung, kata mahasiswa itu kamu pemarah)

“Apa?” Dengan kaget saya bertanya.

Lalu Ayu pun menjelaskan bahwa mahasiswa yang asistensi dengannya sempat bertanya nama saya padanya. Dijawablah oleh Ayu bahwa nama saya Antung. Nah, setelah mengetahui siapa nama saya, mahasiswa itu langsung nyelutuk, “Oo itu ka Antung yang pemarah itu, ya?”

Duh. Padahal saya sudah berusaha sebisa mungkin mengontrol emosi saya ketika berhadapan dengan para mahasiswa yang kadang suka semaunya itu. Tapi nampaknya usaha saya kurang berhasil 😦

Gambar pinjam dari sini.