SNSD Concert day 2 : Sweet Talking Baby

Setelah tanggal 23 Juli yang lalu SM meng-upload video penampilan Mr. Taxi versi Korea, maka pada konser hari kedua ini lagu yang dipilih untuk ditampilkan adalah Sweet Talking Baby. Sweet Talking Baby merupakan salah satu single dari album Oh! yang rilis di awal tahun 2010.

Berikut cuplikan penampilan mereka:

Baca lebih lanjut

rumput tetangga yang lebih hijau



Korea Selatan merupakan salah satu negara (selain Mekkah) yang paling ingin saya kunjungi saat ini. Masuknya drama-drama Korea di negara kita di awal tahun 2000-an bisa dibilang adalah awal mula dari jatuh cintanya saya pada negeri ginseng tersebut. Bukan sekedar jatuh cinta pada aktor-aktornya, namun Korea secara keseluruhan. Tempat-tempat seperti Pulau Nami, Pulau Jeju, Myung Dong, Insadong, Busan, hingga makanan bernama dduboki dan kimchi yang tak pernah absen mengisi drama-drama yang saya tonton itu sukses mengisi pikiran saya. Pakaian tradisional serta bahasa yang mereka gunakan pun tak luput dari perhatian saya. Pokoknya bisa dibilang Korea sangat berhasil mempromosikan negaranya melalui drama-drama yang mereka produksi.

Besarnya keinginan saya untuk ke Korea membuat saya rajin membuka visitkorea.or, salah satu website yang dibuat khusus untuk mempromosikan negara mereka. Katakanlah ini pendapat bias, namun bagi saya, dari sekian banyak situs pariwisata negara luar yang saya kunjungi, visitkorea.or ini bisa dibilang yang paling informatif. Mulai dari tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, hingga event-event yang diselenggarakan, semuanya tersaji dengan lengkap di situs tersebut, dan yang pasti ditampilkan dengan sangat menarik.

Selain Korea, nama lain yang selalu terngiang-ngiang di kepala saya saat untuk segera dikunjungi adalah Yogyakarta. Saya tak tahu dari mana mulanya -mungkin sejak nonton Sang Pencerah- saya ingin sekali bisa menginjakkan kaki saya di kota gudeg itu. Sama halnya seperti Korea, keinginan yang begitu besar membuat saya membongkar berbagai situs yang menyediakan info seputar jogjakarta yang tentunya akan sangat membantu jika kelak saya benar-benar bisa sampai ke Jogja.


Pertanyaannya sekarang adalah, di saat saya begitu bersemangat mengeksplorasi “rumah” orang, sudahkah saya mengenali “rumah” saya sendiri?

Pernah satu kali ketika seorang MP-er datang ke Banjarmasin, dan meminta saya menemaninya mengunjungi Pasar Terapung yang terkenal itu. Saya pun menyanggupinya. Padahal seumur hidup saya tinggal di Banjarmasin, belum pernah satu kalipun saya mampir di Pasar yang terletak di muara Kuin itu. Jadi bisa dibilang itu adalah pertama kalinya saya berinteraksi langsung dengan para pedagang di Pasar Terapung. Lalu ketika beliau bertanya tempat-tempat mana lagi yang bagus di Banjarmasin untuk didatangi? Saya dengan pengetahuan yang sekedarnya memberi tahu tempat lain yang bisa kami datangi yang sebenarnya juga belum pernah saya datangi.

Memalukan? Pastinya. Namun rupanya hal seperti itu toh tak hanya terjadi pada saya. Ada satu cerita dari rekan kantor adik saya yang mengunjungi Korea beberapa tahun yang lalu. Ketika berada di Korea, rekan adik saya itu mengungkapkan keinginannya untuk bisa naik kereta gantung yang sama seperti yang dilihatnya di drama Boys Before Flower. Sang kawan yang dimintai tolong dengan senang hati menemani rekan kerja adik saya itu. Mereka pun pergi ke wahana tersebut dan menikmati pemandangan kota Seoul dari kereta gantung.

Rupanya ada cerita menarik dari kereta gantung tersebut. Jadi dalam drama BBF yang ditonton rekan kerja adik saya itu, Go Jun Pyo dan Geum Jan Di diperlihatkan naik kereta gantung itu hanya berdua. Kenyataan yang sebenarnya, kereta gantung itu akan dijalankan jika penumpangnya sudah penuh, yang berarti lebih dari dua orang. Nah kenapa Goo Jun Pyo dan Geum Jan Di bisa berangkat meski hanya berdua? Jelas karena mereka sedang melakukan syuting drama. Nah rekan kerja adik saya itu pun sedikit protes pada kawannya itu.

“Kenapa kamu gak bilang kalau harus nunggu sampai penuh dulu?” begitu katanya.

Apa jawab sang kawan?

“Nah, aku juga baru pertama kali naik kereta gantung itu.”

***
Rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Begitu orang-orang kadang menyebutkan. Kita terpaku pada keindahan halaman rumah tetangga, memuji-mujinya setengah mati, namun lupa merawat halaman rumah kita sendiri. Padahal siapa tahu halaman rumah kita memiliki potensi yang jauh lebih besar ketimbang halaman rumah tetangga. Hanya saja kita tak mampu melihatnya karena sudah sangat terbiasa dengan milik kita.

Seperti saya yang tak pernah ke Pasar Terapung hingga ada teman dari luar kota yang meminta ditemani kesana. Alasan saya mengapa tak pernah kesana sangat sederhana. “Dekat ini. Saya bisa kesana kapan saja saya mau.” Karena dekat itulah akhirnya saya memfokuskan pencarian saya pada tempat yang tak bisa “kapan saja” saya kunjungi. Padahal kata siapa Pasar Terapung bisa kapan saja saya kunjungi. Perlu waktu khusus untuk bisa menyaksikan para pedagang berjukung itu berkumpul dan bertransaksi. Terlambat sedikit saja, kita akan kehilangan momen yang berharga. Dan pada titik inilah orang yang berada di luar “rumah” kita bisa melihat hal kecil yang tak pernah kita sadari tersebut. Kecil bagi kita, namun besar bagi mereka.

SNSD Concert Day 1 : Mr. Taxi Korean Version

Tanggal 23 dan 24 Juli 2011, SNSD menggelar konser kedua mereka di Olympic Stadium Seoul. Pada konser yang telah berlangsung hari ini, SNSD menyanyikan total 44 lagu yang terdiri atas lagu-lagu di album mereka terdahulu, beberapa cover version, serta beberapa lagu di album Jepang perdana mereka.

Nah, pada kesempatan kali ini, SM berbaik hati membagikan salah satu penampilan dari 9 gadis cantik ini kepada para Sone yang tidak bisa melihat langsung penampilan mereka. Lagu tersebut adalah Mr. Taxi yang diubah menjadi versi Korea.Dalam video ini pihak SM sengaja mengedit audio-nya sehingga tak terdengar fanchant dari fans. Hal ini membuat penampilan SNSD terkesan lipsync dan agak aneh karena hanya suara mereka yang terdengar.

Bagi mereka yang sudah terbiasa mendengar versi asli lagu ini dalam bahasa Jepang, tentu akan merasa sangat aneh ketika mendengarnya dalam bahasa Korea, yang notabene bahasa ibu dari SNSD. Belum lagi beberapa penggemar mengatakan kalau lirik yang digunakan tidak berima seperti versi Jepangnya. Saya sendiri juga senyum-senyum sendiri ketika mendengarnya pertama kali. Terutama pada linejigeum jigeum” yang terdengar seperti chicken chicken dan line Soo Young, “bantjak bantjak” yang terdengar seperti logat orang Jawa :D. Tapi teteup..saya selalu suka dengan penampilan mereka 🙂

Baca lebih lanjut

SNSD Mr. Taxi Korean Version

Tanggal 23 dan 24 Juli 2011, SNSD menggelar konser kedua mereka di Olympic Stadium Seoul. Pada konser yang telah berlangsung hari ini, SNSD menyanyikan total 44 lagu yang terdiri atas lagu-lagu di album mereka terdahulu, beberapa cover version, serta beberapa lagu di album Jepang perdana mereka.

Nah, pada kesempatan kali ini, SM berbaik hati membagikan salah satu penampilan dari 9 gadis cantik ini kepada para Sone yang bisa melihat langsung penampilan mereka. Lagu tersebut adalah Mr. Taxi yang diubah menjadi versi Korea.Dalam video ini pihak SM sengaja mengedit audio-nya sehingga tak terdengar fanchant dari fans. Hal ini membuat penampilan SNSD terkesan lipsync dan agak aneh karena hanya suara mereka yang terdengar.

Bagi mereka yang sudah terbiasa mendengar versi asli lagu ini dalam bahasa Jepang, tentu akan merasa sangat aneh ketika mendengarnya dalam bahasa Korea, yang notabene bahasa ibu dari SNSD. Belum lagi beberapa penggemar mengatakan kalau lirik yang digunakan tidak berima seperti versi Jepangnya. Saya sendiri juga senyum-senyum sendiri ketika mendengarnya pertama kali. Terutama pada linejigeum jigeum” yang terdengar seperti chicken chicken dan line Soo Young, “bantjak bantjak” yang terdengar seperti logat orang Jawa :D. Tapi teteup..saya selalu suka dengan penampilan mereka 🙂

Harapan saya lagu ini bukanlah tittle track buat comeback mereka. Karena selain aneh, bukan kejutan lagi dong namanya kalau fans udah tau lagu barunya kayak apa. Dan kalau boleh milih, lagu-lagu mana saja di album Jepang yang dimasukin ke album Korea, maka saya akan memilih Bad Girl, Let It Rain, dan Born to be a Lady.

Berikut Mr. Taxi versi Korea dari konser SNSD hari pertama.

NB: catatan dari rumah sebelah 😀

Seo Hyun’s Paris Diary Part III

Seo Hyun’s Paris Diary akhirnya memasuki bagian akhirnya. Tulisan yang merupakan ungkapan perasaan Seo Hyun saat berada di Paris dalam rangka SM Town ini menuai banyak respon positif. Mereka memuji kemampuan menulis Seo Hyun serta hubungan baiknya dengan Issue Daily.  Issue Daily sendiri tidak melakukan banyak perubahan dalam tulisan tersebut. Beberapa foto bahkan diambil oleh Seo Hyun sendiri, atau dengan bantuan pejalan kaki yang lewat.

Baca lebih lanjut