I Miss yongseo

Menyatakan diri sebagai Goguma, itu berarti saya mendukung setiap aktifitas yang Yong Hwa dan Seo Hyun lakukan dalam kapasitas mereka sebagai idola di Korea sana. Namun sungguh, kalau boleh jujur saya tak sanggup jika harus melihat Yong Hwa dengan gadis lain, bahkan jika itu Park Shin Hye sekalipun. Bahkan jika itu untuk keperluan drama sekalipun. Uh, kenapa saya jadi possesif begini? Padahal siapa coba Jung Yong Hwa? Cuma seorang artis dari Korea yang kebetulan saya suka dan dipasangkan dengan gadis paling lugu di Korea, namun merupakan personil girlband nomor 1 di sana, Seo Hyun.

Trus gara-gara episode Yongseo sudah berakhir berbulan-bulan yang lalu. Maka otomatis kami para pecinta Yongseo makin hari makin merasa kekeringan. Tak ada lagi penantian setiap minggu tentang episode terbaru mereka. Tak ada lagi eyeship yang menjadi kekuatan mereka. Kadang memang ada berita tentang mereka, namun seiring berjalan waktu berita itu semakin berkurang dan digantikan dengan berita tentang aktifitas mereka secara individu.

Bukannya tak bersyukur, namun kondisi ini mau tak mau membuat saya lelah untuk tetap mendukung mereka. Bayangkan. Kami, para goguma bahkan tak tahu apakah mereka benar-benar berhubungan atau tidak. Kalimat Yongseo is real yang selalu kamu agung-agungkan lebih merupakan penyemangat bagi kami untuk tetap mencintai mereka juga menjadi mantra ketika saya dengan terpaksa harus melihat gambar ini:

Uuuhh..sungguh saat ini saya memerlukan vitamin yongseo.

Juru Parkir di Kantorku



Sebut saja nama beliau Pak Tua. Sudah beberapa bulan terakhir beliau bekerja sebagai pengatur parkir di kantor tempat saya bekerja. Selain bertugas mengatur parkir, beliau juga mengatur lalu lintas di depan kantor hingga membantu seorang anak menyeberang jalan.

Awal mula kehadiran Pak Tua ini bisa dibilang sebuah kejutan bagi kami. Selama bertahun-tahun kami terbiasa dengan mobil yang terparkir sesukanya dan lalu lintas yang kadang sulit diatur. Lokasi kantor yang terletak di dekat komplek sekolahan membuat jalan di depan kantor kami sering terjadi kecelakaan. Belum lagi motor-motor yang dengan seenaknya kebut-kebutan yang secara otomatis membuat suasana kerja menjadi terganggu.

Hingga suatu hari, tak ada angin ataupun hujan, kami menemukan sosok beliau yang sedang sibuk mengatur parkir di depan kantor. Seiring dengan kinerja dan dedikasi yang diberikan, pihak kantor akhirnya memutuskan membuatkan seragam khusus untuk beliau dan memberikan gaji bulanan kepada beliau. Berdasarkan info yang saya dapatkan, Pak Tua ini dulunya tinggal di daerah dekat kantor kami juga. Saya tak tahu beliau dulu bekerja dimana, namun bisa ditebak alasan ekonomilah yang membuat beliau memutuskan untuk menjadi petugas parkir di kantor kami. Atau bisa juga beliau adalah tipe orang yang tak tahan berdiam diri dan ingin selalu memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Dengan hadirnya Pak Tua beliau di kantor kami, mau tak mau membawa membawa keuntungan bagi kami. Parkir menjadi lebih teratur, becak-becak tak lagi sembarangan parkir di depan kantor. Trus kalo mau keluar dari kantor juga terasa lebih aman karena ada yang mengatur lalu lintas. Dan kalau diingat-ingat, frekuensi kecelakaan juga sudah mulai berkurang.

Satu hal yang saya kagum dari Pak Tua ini, meski mungkin gaji yang beliau peroleh tak terlalu besar, namun beliau tampak selalu bersemangat dalam melaksanakan kewajibannya dan memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Satu hal yang seharusnya jadi contoh bagi saya yang jauh lebih muda.

Gambar pinjam dari sini.