divorce

Bagaimana cara terhalus yang biasanya dilakukan orang ketika akan memutuskan hubungan atau menjauh dari kita?

Menghindar
Susah dihubungi
Jarang memberi kabar
Memberi alasan yang tidak logis atas batalnya pertemuan

Bagi saya keempat hal tersebut sudah cukup memberikan indikasi jika seseorang memutuskan tak ingin berpanjang-panjang urusan lagi dengan saya. Mungkin pada awalnya saya akan menyangkal segala tanda-tanda itu. Namun ketika akhirnya orang itu benar-benar memutuskan pergi pada akhirnya saya pun hanya bisa berkata, “Harusnya aku bisa membaca pertanda yang diberikan. Mungkin dengan begitu aku bisa menyiapkan diri”

Yah, penyesalan memang tak pernah di awal, bukan?

Bicara soal putus, rupanya tanda-tanda yang saya berikan di atas tidak hanya berlaku bagi hubungan antar lawan jenis, tapi juga berlaku bagi hubungan antar perusahaan. Jadi ceritanya perusahaan tempat sayaa bekerja selama beberapa tahun terakhir menjalin Kerja Sama Operasi dengan salah satu konsultan besar dari Jakarta. Kerja Sama Operasi (KSO) ini dilakukan dikarenakan perusahaan kami tak memiliki cukup pengalaman serta tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan yang dimaksud.

Tahun ini sendiri merupakan tahun ketiga KSO antara perusahaan tempat saya bekerja dengan perusahaan dari Jakarta tersebut. Dan meski sebenarnya isu ini sudah cukup lama berhembus, namun sepertinya bos kurang “aware” dengan tanda-tanda yang diberikan.

Mereka tiba-tiba susah dihubungi
Email dan sms yang tak kunjung mendapat balasan
Memberi jawaban di hari terakhir pendaftaran
Memilih datang ke Banjarmasin di hari terakhir pendaftaran lelang
Memberikan berbagai alasan atas ketidakbisaan mereka memasukkan nama kami dalam pendaftaran lelang

Begitulah yang terjadi saat perusahaan tempat saya bekerja berniat mengikuti lelang di provinsi dengan status Kerja Sama Operasi dengan perusahaan tersebut. Sejak awal lelang diumumkan pihak kami sudah berusaha memberi informasi kepada mereka. Namun nyatanya informasi kami baru ditanggapi ketika hari terakhir pendaftaran lelang. Parahnya pihak mereka baru memutuskan berangkat ke Banjarmasin di hari terakhir tersebut, sedang pendaftaran ditutup pukul 16.00 WITA. Hal ini secara otomatis menutup peluang kami untuk melakukan KSO dengan pihak mereka. Pihak mereka sendiri sebenarnya sudah mendaftar namun atas nama perusahaan ke dua yang mereka miliki. Ketika kami berniat melakukan KSO dengan perusahaan yang sudah mendaftar tersebut, mereka memberikan berbagai alasan yang intinya tidak ingin memasukkan nama kami dalam lelang tersebut. Dan karena sistem lelang elektronik yang kami ikuti ini tidak memungkinkan bagi pihak luar untuk mengetahui siapa saja peserta lelang, otomatis kami tidak tahu apakah nama kami tercantum atau tidak.

Sebenarnya untuk saat ini masih terlalu awal untuk mengatakan kalau perusahaan dari Jakarta ini bermaksud “menceraikan” kami. Namun berdasarkan kejadian yang terjadi kemarin, saya dan rekan-rekan kantor sepertinya sampai pada kesimpulan yang sama. Sekarang bagi saya adalah tinggal menunggu waktu apakah pada akhirnya kami akan benar-benar “diceraikan” atau tidak.

Gambar pinjam di sini.