melepaskannya..

Pagi tadi, saat sedang asik dengan pekerjaan, tiba-tiba sebuah ajakan chatting muncul di halaman fesbuk saya.

“Bu, kayaknya dia udah nikah. Aku liat di PP adiknya.”

Kalimat pendek itu bagai sengatan listrik di hati saya. Segera saya meluncur ke alamat fesbuk yang dimaksud. Dan benarlah kata-kata sahabat saya itu. Sebuah foto seorang laki-laki yang amat saya kenali berpakaian pengantin dengan senyum khasnya. Foto yang cukup membuat hati saya mendadak mendung. Berita baiknya? Ternyata sakitnya tak seberapa jika dibandingkan saat saya harus kehilangan dia dahulu. Mungkin itu pertanda kalau saya sudah ikhlas melepaskannya kali ya 🙂

Ditinggalkan. Sesuatu yang seharusnya saya sudah siap menerimanya. Karena toh sebenarnya saya sudah tahu kalau dia akan menikah akhir tahun ini. Saya juga tahu siapa calon istrinya (well setidaknya beberapa bulan yang lalu saya tahu) dan bahkan berjanji akan bahagia untuknya. Mungkin ini terdengar bodoh. Berbahagia untuk orang yang pernah membuat saya jatuh terpuruk. Tidakkah seharusnya saya ingin menghilangkannya dari hidup saya?

Ika Natassa dalam novelnya Divortiare menuliskan sebuah kalimat, “Nobody has any right to call Beno an asshole. Nobody but me.” Kalimat pendek yang mungkin bagi sebagian orang tak ada artinya namun sangat berarti bagi saya. Salah satu hal yang membuat saya cukup suka novel itu adalah karena saya bisa mengerti jalan pikiran Alexandra. Dia pernah jatuh cinta pada Beno, lalu ternyata rumah tangga yang mereka bina harus kandas.

Alex mungkin membenci Beno setengah mati. Mengungkapkan kekecewaannya terhadap Beno di hadapan sahabatnya. Tapi kemudian, dengan tegas dia berkata , “Tidak ada yang boleh menyebutnya brengsek selain aku.” Singkat kata, Beno memang brengsek. Tapi Alex tak lupa dengan kenyataan kalau dia pernah jatuh cinta pada Beno. Hubungannya dengan saya? Yah, dia memang meninggalkan saya, tapi saya tak lupa dengan berbagai kebaikan yang dia tularkan kepada saya. Kebaikan yang membuat saya berpikir berkali-kali untuk membuang kenangan bersamanya.

Tapi sekarang, mengingat statusnya yang sudah berubah, tidakkah seharusnya saya menghilangkan segala hal berkaitan dengannya? Termasuk mengganti semua akun internet saya yang berlabel punya yang saya buat saat masih bersamanya?

69 pemikiran pada “melepaskannya..

  1. Mungkin memang bukan hal mudah untuk menganggap tidak ada segala hal yang pernah membuat kita bahagia dulu. Mungkin memang tidak gampang menganggap biasa2 saja segala yg sekarang terasa menyakitkan. Tapi selalu gelombang waktu dan kenangan baru akan mengubur kepedihan, dan menggantinya dengan kebahagiaan lain yang tak pernah kita duga.Sabar ya mb.Antung sayang….

  2. For me, first love is never die :-)Kalau aku, yg indah2 simpan di salah satu bilik hati, sewaktu2 saat sedih, kenangan itu dibangkitkan kembali, sekedar utk mencipta bahagia :-)Sisanya, terutama yg buruk2, kubur dalam-dalam, atau terbangkan saja ke planet Mars sana 🙂

  3. kenangan ga mgkn bs kt delet mbk. Dia akan mjd slh 1 sjarah dlm hdp kita. Anggap aja mbk pny 1 album, 1 saat album itu bs dibuka2, dikenang, dijadikan penyemangat utk berbuat lebih….

  4. ahaaa, sepertinya setiap perempuan pernah merasakan ini ya mba Aya??beberapa bulan lalu saya merasakan ini. Hancur skali hati saya. Seperti orang yang kehilangan gravitasi. Tapi seorang teman menyadarkan saya, mencintai itu seperti menggenggam pasir. Semakin erat, smakin tak ada yg tergenggam. Saat mencintai, sisakan cinta untuk dirimu sendiri. Begitu katanya…dan itu membuat saya benar2 move on. Dan, cara mba aya untuk mengganti akun, kupikir salah satu cara mba aya untuk mencintai diri mba aya, setelah mba aya memberi cinta pada seseorang…selamat melangkah mba…. ^_^

  5. Berat kalo buat sayaKrn perselingkuhannya berulang kali dan terlalu byk kebohongan Tetapi waktu akan menyembuhkannya”Loh kok curcol di lapak orang 😀 maaf ya cuma hampir mirip dgn pengalaman saya *salam kenal

  6. ayanapunya said: tidakkah seharusnya saya menghilangkan segala hal berkaitan dengannya? Termasuk mengganti semua akun internet saya yang berlabel punya yang saya buat saat masih bersamanya?

    sounds like me…geggegetapi klo ganti yg lain takut lupaapakah untuk ‘melupakannya’ harus dengan menghilangkan/ menghapus semua jejak yg mungkin berkaitan dengannya Yan?mungkinkah nama itu hanya tinggal nama biasa….tanpa rasa lagi?

  7. ayanapunya said: tidakkah seharusnya saya menghilangkan segala hal berkaitan dengannya? Termasuk mengganti semua akun internet saya yang berlabel punya yang saya buat saat masih bersamanya?

    MP jua kah ka? sayangnya ka…

  8. Mungkin memang bukan hal mudah untuk menganggap tidak ada segala hal yang pernah membuat kita bahagia dulu. Mungkin memang tidak gampang menganggap biasa2 saja segala yg sekarang terasa menyakitkan. Tapi selalu gelombang waktu dan kenangan baru akan mengubur kepedihan, dan menggantinya dengan kebahagiaan lain yang tak pernah kita duga.Sabar ya mb.Antung sayang….

  9. For me, first love is never die :-)Kalau aku, yg indah2 simpan di salah satu bilik hati, sewaktu2 saat sedih, kenangan itu dibangkitkan kembali, sekedar utk mencipta bahagia :-)Sisanya, terutama yg buruk2, kubur dalam-dalam, atau terbangkan saja ke planet Mars sana 🙂

  10. kenangan ga mgkn bs kt delet mbk. Dia akan mjd slh 1 sjarah dlm hdp kita. Anggap aja mbk pny 1 album, 1 saat album itu bs dibuka2, dikenang, dijadikan penyemangat utk berbuat lebih….

  11. nawhi said: aku bisa merasakan n mengerti perasaan kehilangan itu.MP-nya ga dihapuskan?

    kayaknya keduluan saya dilangkahi “mantan” ya mas Ihwan? heheheinsya Allah nggak. sayang banget kalo mau dihapus. kemungkinan alamat email aja yang mau diganti

  12. imazahra said: For me, first love is never die :-)Kalau aku, yg indah2 simpan di salah satu bilik hati, sewaktu2 saat sedih, kenangan itu dibangkitkan kembali, sekedar utk mencipta bahagia :-)Sisanya, terutama yg buruk2, kubur dalam-dalam, atau terbangkan saja ke planet Mars sana 🙂

    haha…bujur tuh ka. first love never die :)masalahnya kd nyaman meingat-ingat kenangan bersama orang yang sdh nikah ka…hihihi

  13. adearin said: kenangan ga mgkn bs kt delet mbk. Dia akan mjd slh 1 sjarah dlm hdp kita. Anggap aja mbk pny 1 album, 1 saat album itu bs dibuka2, dikenang, dijadikan penyemangat utk berbuat lebih….

    bukan bermaksud men-delete mba wik…cuma tak ingin mengingatnya lagi. demi kebaikan saya juga 🙂

  14. bundananda said: Yan, yg bikin terasa sakit krn merasa ‘dilangkahi’ ya??

    dulu sempat mikirnya ky tu bun. secara ulun kan yang disakiti, kok malah inya yang duluan ketemu jodoh? tapi ternyata setelah hari itu tiba ulun cuma sedih sesaat ja. sudah bujur2 ikhlas pinanya 🙂

  15. ahaaa, sepertinya setiap perempuan pernah merasakan ini ya mba Aya??beberapa bulan lalu saya merasakan ini. Hancur skali hati saya. Seperti orang yang kehilangan gravitasi. Tapi seorang teman menyadarkan saya, mencintai itu seperti menggenggam pasir. Semakin erat, smakin tak ada yg tergenggam. Saat mencintai, sisakan cinta untuk dirimu sendiri. Begitu katanya…dan itu membuat saya benar2 move on. Dan, cara mba aya untuk mengganti akun, kupikir salah satu cara mba aya untuk mencintai diri mba aya, setelah mba aya memberi cinta pada seseorang…selamat melangkah mba…. ^_^

  16. imeel said: perlu waktu utk melupakan kenangan & mengobati sakit hati…hanya ikhlas,itu obatnya…*ini menurut aku yah,sist*

    bener mba…ikhlas kelihatannya gampang diucapkan namun nyatanya begitu sulit untuk diraih 🙂

  17. pondokkata said: ahaaa, sepertinya setiap perempuan pernah merasakan ini ya mba Aya??beberapa bulan lalu saya merasakan ini. Hancur skali hati saya. Seperti orang yang kehilangan gravitasi. Tapi seorang teman menyadarkan saya, mencintai itu seperti menggenggam pasir. Semakin erat, smakin tak ada yg tergenggam. Saat mencintai, sisakan cinta untuk dirimu sendiri. Begitu katanya…dan itu membuat saya benar2 move on. Dan, cara mba aya untuk mengganti akun, kupikir salah satu cara mba aya untuk mencintai diri mba aya, setelah mba aya memberi cinta pada seseorang…selamat melangkah mba…. ^_^

    hehe…saatnya melangkah ke depan ya Anda 🙂

  18. ayanapunya said: masalahnya kd nyaman meingat-ingat kenangan bersama orang yang sdh nikah ka…hihihi

    Jar siapa kada nyaman?Itu kan ‘hanya’ perasaan personal saja yg kita buat2, berdasar norma2 sosial tertentu yg kita yakini. Sejatinya dia gak tau ini, hihihi, ‘bandel2’ dikit gpp lah :-pBeda kalau ikam make any contact to him, dengan niatan gak baik misalnya.Cerita dikit ya. Hihihi… first love-ku malah sudah beranak 3, hihihi :-DAku suka aja mengenang betapa konyolnya aku dulu, suka sama dia, bela2in kirim ini itu ke Jepang -dia dapet beasiswa S1-S2 di Jepang semua- dengan uang pas2an, tanpa pernah sekalipun berani bilang suka, sebab buatku pantang bagi pr. bilang suka duluan.Aku cuma berharap, dia mengerti, bahwa seluruh perhatianku itu, utk dia yg kusukai segenap jiwa raga, hehehe :-DDia punya senyum yg menawan, ahai :-)Kalo inget dulu itu, sumpah, lucuuuuuuuuu dan indah utk diingat2, betapa, cinta membuat orang sanggup melakukan apa saajjjjjaaaaaaa.***Kalo skr aku gak mau rugi.Kalo suka, bilang ajah, nyahahaha :-DYg lucu, kami ketemuan lagi di FB. Istrinya sempat mencak2 pas menemukan kami connected lagi, tapi aku emang gak ada niatan jahat sama mrk. Murni hanya mau silaturahmi.Jadi, Alhamdulillah, setelah kujelaskan baik2, istrinya malah jadi sahabatku skrg, asik kan :-)Kami malah mau janjian silaturahmi dalam waktu dekat ini. Kopdar lagi setelah berbelas tahun gak bertemu.Hati itu lentur, Yan, dia akan berubah sesuai perintah kita.Berdoa terus sama Allah, agar hatimu bercahaya dan menangkap cahaya hati lainnya :-)Apa mau kubantu cariin sepotong hati yg merindu lainnya? Hihihihi…

  19. Hah? Itu reply-ku kenapa jadi panjang begitu?Bisa jadi satu jurnal sendiri, hihihi :-DMaafkan aku Ding lah. Mun ikam kada berkenan, hapus ja gen, pindah copy paste ke Personal Message. Aku sudah telanjur manulis nah, hahaha 😀

  20. imazahra said: Hah? Itu reply-ku kenapa jadi panjang begitu?Bisa jadi satu jurnal sendiri, hihihi :-DMaafkan aku Ding lah. Mun ikam kada berkenan, hapus ja gen, pindah copy paste ke Personal Message. Aku sudah telanjur manulis nah, hahaha 😀

    ka Ima.. ditulis dalam satu jurnal sendiri ka.. ulun menikmatinya.. 😀

  21. Berat kalo buat sayaKrn perselingkuhannya berulang kali dan terlalu byk kebohongan Tetapi waktu akan menyembuhkannya”Loh kok curcol di lapak orang 😀 maaf ya cuma hampir mirip dgn pengalaman saya *salam kenal

  22. imazahra said: Hah? Itu reply-ku kenapa jadi panjang begitu?Bisa jadi satu jurnal sendiri, hihihi :-DMaafkan aku Ding lah. Mun ikam kada berkenan, hapus ja gen, pindah copy paste ke Personal Message. Aku sudah telanjur manulis nah, hahaha 😀

    kada papa ka…biar yang lain umpat membaca jua. hiihhi

  23. yenicantik81 said: Berat kalo buat sayaKrn perselingkuhannya berulang kali dan terlalu byk kebohongan Tetapi waktu akan menyembuhkannya”Loh kok curcol di lapak orang 😀 maaf ya cuma hampir mirip dgn pengalaman saya *salam kenal

    wah kalo berulang kali sih pasti berat banget tuh mba. yang satu kali aja rasanya susah banget sembuhnya. buat saya dikhianati itu adalah luka yang paling parah dalam percintaan. hega papa kok curhat di sini. salam kenal yaa ^_^

  24. ayanapunya said: tidakkah seharusnya saya menghilangkan segala hal berkaitan dengannya? Termasuk mengganti semua akun internet saya yang berlabel punya yang saya buat saat masih bersamanya?

    sounds like me…geggegetapi klo ganti yg lain takut lupaapakah untuk ‘melupakannya’ harus dengan menghilangkan/ menghapus semua jejak yg mungkin berkaitan dengannya Yan?mungkinkah nama itu hanya tinggal nama biasa….tanpa rasa lagi?

Tinggalkan Balasan ke ayanapunya Batalkan balasan