Jealous…

Sewaktu putus dengan mantan, yang boleh dibilang secara tidak baik-baik, saya sedikit berharap kalau hubungannya dengan adik saya juga akan tidak baik. Wajar kan, kalau saya berharap adik mendukung saya yang sakit hati. Wajar juga kan, kalau saya berharap “dia” tidak lagi menganggap adik saya sebagai adiknya.

Namun sayangnya tidak demikian adanya. Saya yang berteman selama bertahun-tahun dengannya harus mengakhiri persahabatan dengan mengenaskan. Tak bisa lagi bebicara secara seperti dulu karena telah ada pembatas antara kami. Tak lagi menjadi daftar kontak di fesbuk. Di lain pihak, adik saya, yang dulu saya titipkan padanya setelah saya lulus, tetap menjadi adik baginya..

Do you know how I feel?

Honestly, I’m jealous…

57 pemikiran pada “Jealous…

  1. Ujian pian ghasan mengelola hati,,,,,mungkin karena penerimaan diri terhadap keputusan berpisah itu yang meolah pian jealous….Wah, manusiawi lah, tapi bila diturutkan emosi marah ama sedih….ini yang tidak disukai oleh kemanusiaan kita sendiri. Perlahan – lahan membunuh diri sendiri…. πŸ˜€ ( * Keren kan kalimatnya ? πŸ˜› )

  2. dhaimasrani said: Ujian pian ghasan mengelola hati,,,,,mungkin karena penerimaan diri terhadap keputusan berpisah itu yang meolah pian jealous….Wah, manusiawi lah, tapi bila diturutkan emosi marah ama sedih….ini yang tidak disukai oleh kemanusiaan kita sendiri. Perlahan – lahan membunuh diri sendiri…. πŸ˜€ ( * Keren kan kalimatnya ? πŸ˜› )

    Bujur…keren kalimatnya πŸ™‚

  3. pondokkata said: mungkin supaya jd jalan mba aya akrab lagi sama sang mantan seperti dulu….sebagai sahabat tentunya πŸ™‚

    mmm…mungkin perlu bertahun-tahun lagi anda ^_^

  4. utuhspeedy said: HmmmByr mantan tp msh jd teman khan ka?Lg pula mantan jg manusia jd kd mungkin makan orangHehehehe

    iya…semoga suatu saat nanti kami bisa berteman kaya dulu lagi πŸ™‚

  5. ivoniezahra said: hihihihi………pernah ngalamin. tapi dasar Ivonie si jutek….ya enjoya ajah mantan dekat sama adik saya.Justru jadi mata2 saya tentang mantan hohoho

    iya..kadang di situ sisi positifnya von ^_^

  6. Ujian pian ghasan mengelola hati,,,,,mungkin karena penerimaan diri terhadap keputusan berpisah itu yang meolah pian jealous….Wah, manusiawi lah, tapi bila diturutkan emosi marah ama sedih….ini yang tidak disukai oleh kemanusiaan kita sendiri. Perlahan – lahan membunuh diri sendiri…. πŸ˜€ ( * Keren kan kalimatnya ? πŸ˜› )

  7. dhaimasrani said: Ujian pian ghasan mengelola hati,,,,,mungkin karena penerimaan diri terhadap keputusan berpisah itu yang meolah pian jealous….Wah, manusiawi lah, tapi bila diturutkan emosi marah ama sedih….ini yang tidak disukai oleh kemanusiaan kita sendiri. Perlahan – lahan membunuh diri sendiri…. πŸ˜€ ( * Keren kan kalimatnya ? πŸ˜› )

    Bujur…keren kalimatnya πŸ™‚

  8. dhaimasrani said: Ujian pian ghasan mengelola hati,,,,,mungkin karena penerimaan diri terhadap keputusan berpisah itu yang meolah pian jealous….Wah, manusiawi lah, tapi bila diturutkan emosi marah ama sedih….ini yang tidak disukai oleh kemanusiaan kita sendiri. Perlahan – lahan membunuh diri sendiri…. πŸ˜€ ( * Keren kan kalimatnya ? πŸ˜› )

    hohoho…jangan sampai deh membunuh diri sendiri..

  9. nitafebri said: hhmm.. gak tau mau koment apa..karena smeua udah kasih penapat yg bikin saya manggut2 juga

    hehehe….ga usah terlalu dianggap serius nit..ini tulisan dari otak yang kepenuhan karena kelamaan ngitung n natap layar laptop πŸ™‚

  10. ayanapunya said: ga ada pikiran buat balik lagi saat ini..

    Tuhan itu seperti sangkaan hamba-Nya… Balik? Jangan… Balik? Jangan… Balik…? Ehmmm… Pikir-pikir lagi dulu deh

Tinggalkan Balasan ke ayanapunya Batalkan balasan