pelajaran tentang cinta

Jaman saya masih polos dulu,
saya memandang cinta dengan sangat sederhana..
Dua orang bertemu, saling jatuh cinta, menikah, dan bahagia.
Namun dalam perjalanannya, ternyata tak semulus itu.

Kadang kita akan mendapati cinta yang tak kesampaian,
Kadang ia berubah menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan
Bahkan kadang ia menjelma menjadi cinta yang disakiti

Dalam pencarian saya juga menemukan
Bahwa cinta itu laksana tanaman
Tumbuh subur jika disirami dengan baik
Dan akan meranggas jika kekurangan air

Lalu pada akhirnya saya menemukan
Untuk bahagia tak harus dengan menikah dengan yang kita cintai
Karena cinta bisa ditumbuhkan seiring perjalanan

Dan saya pun mulai belajar untuk tidak memandang
cinta sebagai satu-satunya landasan pernikahan
Melainkan menjadikan pernikahan sebagai awal mula
hadirnya cinta….

70 pemikiran pada “pelajaran tentang cinta

  1. ayanapunya said: Melainkan menjadikan pernikahan sebagai awal mulahadirnya cinta….

    demikian ini yang terbaik kog antung. rasanya lebih berpahala…:))

  2. ayanapunya said: Untuk bahagia tak harus dengan menikah dengan yang kita cintaiKarena cinta bisa ditumbuhkan seiring perjalananDan saya pun mulai belajar untuk tidak memandangcinta sebagai satu-satunya landasan pernikahanMelainkan menjadikan pernikahan sebagai awal mulahadirnya cinta….

    Jeduggggg ! Tulisan yang mengena. Mmh…tadinya saya pikir saya bisa begitu..Saya mencoba menerima hadirnya seseorang yang semua hal dari dirinya adalah kebaikan …tapi cuma satu hal itu yang tidak ada walau sudah mencoba dan memberi kesempatan tumbuhnya sedikit rasa.Ternyata itu belum cukup buat saya dan sulit membayangkan saya bisa hidup bahagia seutuhnya.Saya masih mengagungkan cinta…Saya masih ingin rasa itu adalah titik berangkat dari semua perjalanan Apakah saya keliru ?

  3. ayanapunya said: Melainkan menjadikan pernikahan sebagai awal mulahadirnya cinta….

    demikian ini yang terbaik kog antung. rasanya lebih berpahala…:))

  4. topenkkeren said: hmm.. tapi better kalo nikah sama orang yang dicintai kan, Mbak?

    ya idealnya gitu fan…tapi aku sekarang lebih prefer belajar mencintai orang yang mencintai aku

  5. ivoniezahra said: Ada poin plus khan kalu menikah dngn orng yg kita cintai, mbak?

    yup…tapi von, menurutku kalo bisa belajar mencintai, maka pada akhirnya kita akan menikah dengan orang yang kita cintai kan?

  6. darnia said: jadi….menurut mbak Yanalebih baik jatuh cinta dulu trus nikahato nikah dulu baru jatuh cinta?

    kalo kata orang yang nikah tanpa pacaran sih, jatuh cinta setelah nikah itu seru…heheaku sendiri masih milih yang pertama..cuma dalam arti belajar mencintai orang yang mencintai aku. bukan jatuh cinta, tapi memutuskan mencintai…

  7. arddhe said: apakah ini sama dengan jatuh cinta kepada ide jatuh cinta?

    kalo menurut aku jatuh cinta membuat kita berada di bawah kendali si cinta..tapi kalo memutuskan mencintai itu berarti kita yang memegang kendali atas cinta itu. secara tidak langsung mengurangi resiko sakit hati…itu kata aku lho..hehehehe

  8. darnia said: that’s why it called “men from Mars and women from Venus”

    well…gw ga bermaksd menyederhanakan sih ya..cuman ya kebanyakan teori mksd gw adalah…setiap org pasti punya pengalaman beda ttg cinta, karna jalan hidupnya juga beda…jadi gw ga bisa setuju ttg konsep cinta dari org lain pun org lain ga bisa lgsg setuju ttg konsep cinta gw…jadi yaa…gitu deh haha

  9. arddhe said: apakah ini sama dengan jatuh cinta kepada ide jatuh cinta?

    anggep aja gituh :Deh, Ardi.. kalo elu gak memutuskan mencintai pacar elu, elu gak akan jadian sama dia..paham?? –plekang plekong sok jumawa —

  10. gw ga pernah memutuskan mencintai siapapun,karna kata memumutuskan akan diawali dengan mencari hal2 yang dicintai…dan gw ga nemu hal itu di pacar gw…

  11. darnia said: konsep cinta Ardi gimana??? :D– menyimak dan siap dengan buku catatan — :>

    upss…gone too fargw males sebenarnya ngebahas cinta2an di media ini huhahaha

  12. ayanapunya said: Untuk bahagia tak harus dengan menikah dengan yang kita cintaiKarena cinta bisa ditumbuhkan seiring perjalananDan saya pun mulai belajar untuk tidak memandangcinta sebagai satu-satunya landasan pernikahanMelainkan menjadikan pernikahan sebagai awal mulahadirnya cinta….

    Jeduggggg ! Tulisan yang mengena. Mmh…tadinya saya pikir saya bisa begitu..Saya mencoba menerima hadirnya seseorang yang semua hal dari dirinya adalah kebaikan …tapi cuma satu hal itu yang tidak ada walau sudah mencoba dan memberi kesempatan tumbuhnya sedikit rasa.Ternyata itu belum cukup buat saya dan sulit membayangkan saya bisa hidup bahagia seutuhnya.Saya masih mengagungkan cinta…Saya masih ingin rasa itu adalah titik berangkat dari semua perjalanan Apakah saya keliru ?

  13. arddhe said: gw ga pernah memutuskan mencintai siapapun,karna kata memumutuskan akan diawali dengan mencari hal2 yang dicintai…dan gw ga nemu hal itu di pacar gw…

    emang sih ada yang bilang ga perlu alasan buat jatuh cinta…hehehe

  14. astridchocolate said: Jeduggggg ! Tulisan yang mengena. Mmh…tadinya saya pikir saya bisa begitu..Saya mencoba menerima hadirnya seseorang yang semua hal dari dirinya adalah kebaikan …tapi cuma satu hal itu yang tidak ada walau sudah mencoba dan memberi kesempatan tumbuhnya sedikit rasa.Ternyata itu belum cukup buat saya dan sulit membayangkan saya bisa hidup bahagia seutuhnya.Saya masih mengagungkan cinta…Saya masih ingin rasa itu adalah titik berangkat dari semua perjalanan Apakah saya keliru ?

    wah saya kurang tau mba…dulu saya juga termasuk yang idealis soal cinta ini. pokoknya harus sama yang saya cinta, yang saya suka. tapi toh pada akhirnya ketika kita terlalu terpaku pada seseorang kita melupakan ada sosok lain yang ternyata bisa memberi kita cinta lebih dari yang kita harapkan. saya jadi begini juga karena kapok patah hati mba. saya kapok menaruh hati sama seseorang, trus kecewa. jadi saya memutuskan belajar mencintai saja…hehehe

  15. ayanapunya said: dan…kalo udah selesai pembahasannya bikin hasil laporannya ya…hehehehe ^_^

    roger, ma’am….tapi gw gak jamin kalo hasilnya sesuai prediksi 😀

  16. ayanapunya said: emang sih ada yang bilang ga perlu alasan buat jatuh cinta…hehehe

    cinta datang tanpa paksaan, tanpa perlu alasan, tanpa perlu jawaban, tanpa bisa ditolak, tanpa bisa dipilihdia hanya datang begitu sajabegitu lembut tapi juga begitu kuatcinta memang begitu ajaib !

  17. astridchocolate said: cinta datang tanpa paksaan, tanpa perlu alasan, tanpa perlu jawaban, tanpa bisa ditolak, tanpa bisa dipilihdia hanya datang begitu sajabegitu lembut tapi juga begitu kuatcinta memang begitu ajaib !

    yup…setuju mba ^_^

Tinggalkan Balasan ke arddhe Batalkan balasan