bagaimana kalau waktu itu saya menerima dia?

Zaman kuliah dulu, ada seorang teman kuliah yang menaruh hati pada saya. Saya tak mungkin lupa bagaimana dulu cara dia “nembak” saya. Di hari ulang tahun ke 20, dia datang dengan membawa setangkai mawar merah (plastik sih), dan bilang mau menjalin hubungan dengan saya.

Saya yang waktu itu seumur-umur baru pertama kali ditembak cowok, panik luar biasa. Belum lagi ternyata ide “penembakan” itu turut diprakarsai oleh teman-teman se-kos waktu itu. Walau pada akhirnya pernyataan cinta itu saya tolak dengan alasan “saya tidak punya perasaan apa-apa sama kamu,” namun toh tetap saja peristiwa itu menjadi kenangan tersendiri buat saya.

2 tahun kemudian, menjelang kelulusan saya, saya mendapat kabar kalau cowok yang nembak saya itu jadian dengan salah seorang teman kos saya waktu itu. Kebetulan setahun menjelang kelulusan saya dan teman-teman pindah kos. Entah bagaimana caranya mereka bisa saling jatuh cinta. Yang jelas waktu mengetahui kabar kalau mereka pacaran saya tidak mempermasalahkan. Selain saya memang tidak ada perasaan apaapa dengan cowok itu, waktu itu saya sendiri juga sedang menjalin hubungan dengan “Dia”.

Lalu, awal tahun 2009 yang lalu, melalui FB saya mengetahui kalau teman kos saya itu dilamar oleh cowok yang nembak saya dulu. Sedang kondisi saya waktu mengetahui berita itu adalah, patah hati berat. So, apa kira-kira yang saya rasakan ketika mengetahui teman saya dilamar oleh orang yang pernah saya tolak? Sementara harapan saya untuk menikah dengan orang yang saya pilih tidak terlaksana?

Awalnya ada sedikit pertanyaan dalam benak saya. Jikalau waktu itu saya menerima cinta cowok itu, apakah ceritanya akan berbeda? Apakah saya juga akan dilamar di awal tahun 2009? Apakah saya tidak akan patah hati seperti yang saya alami saat itu? Berbagai pertanyaan yang nyaris menunjukkan penyesalan saya atas keputusan yang saya ambil 2 tahun sebelumnya. Tapi kemudian saya kembali berusaha berpikir jernih. Saya dulu yang memutuskan untuk tidak menerima cowok itu dan memilih yang lain. Maka saya pun harus siap dengan segala akibat dari keputusan “kecil” saya waktu itu. Lagipula siapa yang menjamin kalau saya menerima cowok itu lantas kami akan bisa sampai ke jenjang pernikahan?

Dan akhirnya kira-kira 2 bulan yang lalu, 2 orang teman saya itu telah resmi menjadi suami istri. Dan alhamdulillah pertanyaan yang muncul saat mendengar mereka akan menikah waktu itu sudah tidak muncul lagi dalam benak saya. Sekarang saya sudah yakin kalau tiap orang punya jodohnya masing-masing.Dan mungkin orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja..

56 pemikiran pada “bagaimana kalau waktu itu saya menerima dia?

  1. share saja: Dan bila engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau berkata: seandainya aku berbuat demikian, demikian, niscaya akan terjadi demikian dan demikian, akan tetapi katakanlah: Allah telah mentaqdirkan, dan apa yang Ia kehendakilah yang akan Ia lakukan, karena ucapan ‘seandainya’ akan membukakan (pintu) godaan syetan.” (HR. Muslim)

  2. murci014 said: orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja.. i like this ^_^*aq hanyar ingat kisah ini :-p hee

    hohoho…ulang tahun tak terlupakan tuh..

  3. ayanapunya said: Lagipula siapa yang menjamin kalau saya menerima cowok itu lantas kami akan bisa sampai ke jenjang pernikahan?

    setuju.. gak usah disesali. kalo jodoh bagaimana pun akan jadi, kalo gak ya gak jodoh.

  4. ah..ayana udah pinter…pinter gimana harus berbuat dan pinter menerima suatu akibat.jalan dalam berjodoh itu berbeda2, dan untuk yang terakhir, pasti kau temukan pasangan hidupmu kelak..amin..

  5. hwa……tulisannya bikin degh-degh-kan juga …iya mbak , ga ada yg perlu disesali kalau jodoh gax kemana ….*hehe , padahal Hesty sendiri juga lg gusar ” mungkin orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja.. ” , amiin…

  6. seperti dalam film more than blue, bahwa memang takdirnya sudah demikian. Dia pernah mencintai mba, tapi tak bisa bersama mba. Dan mba pun ditakdirkan dicintai olehnya tapi tidak untuk menerimanya…hehe..

  7. Wohoho saya juga pernah patah hati gara2 ditinggal menikah mbak,,awalnya cengeng tapi dipikir2 ngapain juga,toh dia nya juga ga tau saya suka xixixi,,mudah2n qt cepat b’jodoh y mbak ^^

  8. share saja: Dan bila engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau berkata: seandainya aku berbuat demikian, demikian, niscaya akan terjadi demikian dan demikian, akan tetapi katakanlah: Allah telah mentaqdirkan, dan apa yang Ia kehendakilah yang akan Ia lakukan, karena ucapan ‘seandainya’ akan membukakan (pintu) godaan syetan.” (HR. Muslim)

  9. murci014 said: orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja.. i like this ^_^*aq hanyar ingat kisah ini :-p hee

    hohoho…ulang tahun tak terlupakan tuh..

  10. topenkkeren said: share saja: Dan bila engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau berkata: seandainya aku berbuat demikian, demikian, niscaya akan terjadi demikian dan demikian, akan tetapi katakanlah: Allah telah mentaqdirkan, dan apa yang Ia kehendakilah yang akan Ia lakukan, karena ucapan ‘seandainya’ akan membukakan (pintu) godaan syetan.” (HR. Muslim)

    maksih sharingnya…Insya Allah dah ga nyesal lagi kok 🙂

  11. ayanapunya said: Lagipula siapa yang menjamin kalau saya menerima cowok itu lantas kami akan bisa sampai ke jenjang pernikahan?

    setuju.. gak usah disesali. kalo jodoh bagaimana pun akan jadi, kalo gak ya gak jodoh.

  12. ah..ayana udah pinter…pinter gimana harus berbuat dan pinter menerima suatu akibat.jalan dalam berjodoh itu berbeda2, dan untuk yang terakhir, pasti kau temukan pasangan hidupmu kelak..amin..

  13. hwa……tulisannya bikin degh-degh-kan juga …iya mbak , ga ada yg perlu disesali kalau jodoh gax kemana ….*hehe , padahal Hesty sendiri juga lg gusar ” mungkin orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja.. ” , amiin…

  14. pingkanrizkiarto said: semua akan menjadi indah pada waktunya…..jadi memang tidak ada perlunya disesali….. 🙂

    iya mba…yang penting sekarang mempersiapkan diri ^_^

  15. shafa2hilman said: ah..ayana udah pinter…pinter gimana harus berbuat dan pinter menerima suatu akibat.jalan dalam berjodoh itu berbeda2, dan untuk yang terakhir, pasti kau temukan pasangan hidupmu kelak..amin..

    amiiin…makasih doanya bune…semoga saya selalu bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang diberi kepada saya 🙂

  16. bundananda said: Apakah perlu kuceritakan kisah cintaku padamu Yan?hahaha..Yg akan datang padamu adalah yg terbaik utkmu,Yan..

    wah boleh tuh bunda….hitung2 ngasih pencerahan ke saya yang hatinya lagi kumat “capek” nungguin pangeran datang melamar ^^

  17. astridchocolate said: Ayaaaaa….tulisan lo tuh pas banget ya sama gueDuh jadi pengen kopdaransayang jauh ya

    iya nih mba…kok bisa pas ya? hehehedoain aja saya bisa ke jakarta lagi…jadi kita bisa kopdar ^_^

  18. gadys89 said: hwa……tulisannya bikin degh-degh-kan juga …iya mbak , ga ada yg perlu disesali kalau jodoh gax kemana ….*hehe , padahal Hesty sendiri juga lg gusar ” mungkin orang yang saya tunggu-tunggu itu sedang berjalan menuju ke arah saya…semoga saja.. ” , amiin…

    kok degh-degh-an hes?daripada menyesali mending mengambil pelajaran ya… ^_^

  19. tiarrahman said: setuju.. gak usah disesali. kalo jodoh bagaimana pun akan jadi, kalo gak ya gak jodoh.

    yup…asam di gunung garam di laut…ketemu di pas mau goreng ikan…hehehehe

  20. seperti dalam film more than blue, bahwa memang takdirnya sudah demikian. Dia pernah mencintai mba, tapi tak bisa bersama mba. Dan mba pun ditakdirkan dicintai olehnya tapi tidak untuk menerimanya…hehe..

  21. pondokkata said: seperti dalam film more than blue, bahwa memang takdirnya sudah demikian. Dia pernah mencintai mba, tapi tak bisa bersama mba. Dan mba pun ditakdirkan dicintai olehnya tapi tidak untuk menerimanya…hehe..

    belum ketemu nih filmnya :p

  22. Wohoho saya juga pernah patah hati gara2 ditinggal menikah mbak,,awalnya cengeng tapi dipikir2 ngapain juga,toh dia nya juga ga tau saya suka xixixi,,mudah2n qt cepat b’jodoh y mbak ^^

  23. deaninamaku said: Wohoho saya juga pernah patah hati gara2 ditinggal menikah mbak,,awalnya cengeng tapi dipikir2 ngapain juga,toh dia nya juga ga tau saya suka xixixi,,mudah2n qt cepat b’jodoh y mbak ^^

    amiinnn…aku sih ga patah hati waktu ditinggal nikah cowok itu,…cuma rasa gimana gitu dengar kabar dia nikah duluan..hehe

Tinggalkan Balasan ke ayanapunya Batalkan balasan